Ini Kunci Sukses Timnas Indonesia Melangkah Jauh di Piala Dunia U-17 2025

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia segera memulai perjuangan di Piala Dunia U-17 2025. Laga pertama pada persaingan Grup H melawan Zambia berlangsung Selasa (4/11/2025).

Selain itu, Garuda Muda juga bertemu Brasil (7 November) dan Honduras (11 November). Meski rival kedua memiliki reputasi lebih besar, pelatih Nova Arianto lebih memikirkan pertandingan pembuka. 

Dia merujuk pengalamannya menangani timnas U-17 Indonesia. Garuda Muda fokus mengincar kemenangan di partai pertama sebagai modal untuk melangkah jauh pada turnamen yang diikuti.

“Sekali lagi satu pertandingan (pertama) itu menjadi di poin penting kita untuk ke depannya bisa melangkah lebih jauh. Karena saya selalu ingatkan ke pemain bagaimana kita di kualifikasi (Piala Asia U-17 2025) di pertandingan pertama, kita melawan Kuwait," kata Nova Arianto pada jumpa pers virtual, Minggu (2/11/2025).

"Lalu juga lawan Korea Selatan di Piala Asia U-17, kita menang dan akhirnya bisa mendapatkan apa yang kita inginkan untuk lolos ke Piala Dunia,” ujar Nova.

Pada Piala Asia U-17 2025 di Arab Saudi, Indonesia keluar sebagai juara Grup C mengungguli Korea Selatan. Namun, timnas tampil antiklimaks pada perempat final dan dihancurkan Korea Utara 0-6. Meski begitu, status masuk delapan besar sudah cukup bagi Garuda Muda untuk mengamankan tempat di Piala Dunia U-17 2025.

Momen haru di Doha! Garuda Qatar menyambut kedatangan Timnas Indonesia U-17 dengan penuh semangat. Lagu “Indonesia Raya” dan yel-yel dukungan menggema di Souq Waqif, bikin suasana merinding!

Nova Arianto  memiliki ambisi pribadi untuk dapat meloloskan tim asuhannya dari fase grup Piala Dunia U-17 2025. Peluang itu menurut Nova cukup besar, sebab selain dua tim teratas dari masing-masing grup, tiket ke 32 besar juga akan diberikan kepada delapan tim peringkat ketiga terbaik.

“Saya sangat memahami ekspektasi publik sepak bola, yang berharap kita bisa melangkah lebih jauh di Piala Dunia. Tapi saya sampaikan sekali lagi saya hanya ingin fokus pemain bisa menikmati di setiap pertandingan mereka, di lawan Zambia, di lawan Brasil, maupun lawan Honduras,” kata Nova.

“Kita bisa lihat kemampuan kita ada di mana, atau standar kita ada di mana. Apakah kita masih di Asia, apa kita sudah bisa berbicara banyak di level Piala Dunia,” sambungnya.

Kiper: Rendy Razzaqu (Madura United FC), Dafa Al Gasemi (Dewa United FC), Mike Rajasa Hoppenbrouwers (FC Utrecht)

Belakang: Dafa Zaidan (Borneo FC), Ida Bagus Putu Cahya (Bali United), I Putu Panji Apriawan (Bali United), Mathew Baker (Melbourne FC), Eizar Tanjung (Sidney FC), Lucas Lee (Ballistic United SC), Fabio Azkairawan (Persija Jakarta), Ilham Romadhona (Borneo FC), Muhammad Al Gazani (Persija Jakarta), Azizu Milanesta (Asiana Soccer School)

Tengah: Evandra Florasta (Bhayangkara Presisis FC), Muhammad Zahaby Gholy (Persija Jakarta), Nazriel Alfaro (Persib Bandung), Rafi Rasyiq (Semen Padang FC)

Depan: Mierza Firjatullah (Persik Kediri), Fadly Alberto Hengga (Bhayangkara Presisi FC), Dimas Adi Prasetyo (PSM Makassar), Fandi Ahmad Muzaki (Persija Jakarta)