Pengakuan Jujur Allegri: AC Milan Buruk di 35 Menit Pertama, Beruntung Kalahkan Roma

Liputan6.com, Jakarta Massimiliano Allegri secara jujur mengakui AC Milan nyaris kalah saat menjamu AS Roma, Senin (3/11/2025) dini hari WIB. Ia menyebut Rossoneri beruntung bisa lolos dari tekanan hebat di awal laga. Kemenangan ini diraih meski Milan tampil buruk di babak pertama.

Milan memang berada di bawah tekanan konstan Roma selama 30 menit awal. Namun, mereka sukses mencuri gol lewat tembakan tepat sasaran pertama. Strahinja Pavlovic mencetak gol memanfaatkan umpan matang Rafael Leao.

Kemenangan Milan juga diselamatkan oleh aksi heroik Mike Maignan. Sang kiper sukses mementahkan penalti Paulo Dybala. Tiga poin ini sangat krusial bagi posisi Milan di klasemen.

Hasil ini membuat Milan kini mengoleksi 21 poin, menyamai perolehan Roma dan Inter Milan. Ketiga tim itu menempel ketat Napoli di puncak klasemen. Persaingan di papan atas Serie A dipastikan semakin memanas.

Massimiliano Allegri tidak menutupi fakta bahwa timnya bermain buruk. Ia membuat pengakuan blak-blakan usai pertandingan. Menurutnya, Roma sangat pantas untuk unggul di awal laga.

Milan disebutnya melakukan segala kesalahan yang mungkin terjadi. Mereka tidak bisa keluar dari tekanan ekstrem yang diterapkan Giallorossi. Ini menjadi evaluasi besar bagi sang pelatih.

"35 menit pertama, Roma benar-benar pantas untuk memimpin. Kami melakukan semua kesalahan yang mungkin dilakukan," aku Allegri kepada DAZN Italia.

"Itu juga karena tekanan ekstrem yang diberikan Roma kepada kami, kami tidak bisa keluar," lanjutnya.

Allegri menjelaskan bagaimana ia mengubah taktik untuk merespons tekanan Roma. Ia menginstruksikan pemainnya bermain lebih dalam. Tujuannya adalah menciptakan lebih banyak ruang untuk bernapas.

Setelah berhasil unggul, Milan langsung memperbaiki organisasi pertahanan. Perubahan menjadi empat gelandang di babak kedua juga terbukti efektif. Rossoneri tampil lebih solid dan tenang.

"Jadi kami perlu menurunkan Bartesaghi dan De Winter lebih dalam untuk menciptakan lebih banyak ruang bermain."

"Begitu kami memimpin, kami juga bertahan dengan lebih baik, dan bisa beralih ke lini tengah empat orang," jelas Allegri.

Allegri menegaskan bahwa kemenangan ini adalah bagian dari proses. Sebuah tim, menurutnya, harus membangun kepercayaan diri. Apalagi bermain di stadion angker seperti San Siro.

Kemenangan ini terasa spesial karena diraih tanpa pemain senior. Pulisic, Rabiot, dan Tomori harus absen. Momen ini menjadi ujian mental bagi para pemain muda.

"Ini adalah sebuah proses, sebuah tim harus mendapatkan kepercayaan diri dan keyakinan diri, yang tidak mudah bermain di San Siro," katanya.

"Bartesaghi dan De Winter mengalami 20 menit awal yang buruk, tetapi meningkat pesat seiring berjalannya waktu, terutama Bartesaghi yang menjalani 65 menit dengan hebat," puji Allegri.

Milan terpaksa menurunkan duet baru di lini depan. Absennya Santiago Gimenez dan Christian Pulisic memberi kesempatan. Rafael Leao dan Christopher Nkunku diturunkan bersama.

Allegri memuji performa kedua penyerangnya itu. Meski Nkunku tidak tinggi, ia dinilai bagus dalam duel udara. Allegri menegaskan yang terpenting adalah mengisi kotak penalti.

"Rafa dan Chris sama-sama tampil bagus. Kami memiliki pemain dengan karakteristik ini, jadi kami harus memanfaatkannya sebaik mungkin," jelas Allegri.

"Yang penting adalah memasukkan pemain ke dalam kotak penalti. Malam ini kami melakukannya, Fofana bisa saja mencetak dua gol dengan melakukan itu, jadi kami menciptakan peluang," pungkasnya.