Luciano Spalletti Bongkar Akar Masalah Juventus: Pemain Terbebani, tak Bisa Tampil Lepas

13 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta Luciano Spalletti resmi menjalani debutnya sebagai pelatih Juventus dengan kemenangan tipis 2-1 atas Cremonese pada lanjutan Serie A 2025/2026, Minggu (2/11) dini hari WIB.

Namun, kemenangan itu tidak membuatnya sepenuhnya puas. Sang pelatih justru menyoroti hal yang lebih mendalam, soal mentalitas dan tekanan yang dihadapi para pemain Juventus.

Dalam laga di Stadio Giovanni Zini tersebut, Juventus sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Jamie Vardy sebelum Filip Kostic dan Andrea Cambiaso membalikkan keadaan.

Meski menang, Spalletti menilai timnya tampil belum sepenuhnya lepas. Ia menyebut para pemain masih terbebani oleh ekspektasi besar yang melekat pada seragam Bianconeri.

Spalletti direkrut untuk menggantikan Igor Tudor yang gagal membawa Juventus tampil konsisten di awal musim. Kini, pelatih yang pernah membawa Napoli juara Serie A itu mulai menunjukkan arah baru Juventus.

Tekanan Jadi Beban untuk Pemain Juventus

Dalam wawancaranya bersama Sky Sport Italia, Spalletti mengaku telah mengidentifikasi akar masalah di skuad Juventus. Ia menilai bahwa tekanan untuk tampil sempurna justru menghambat kebebasan bermain para pemainnya.

"Kami sudah mulai membiarkan mereka masuk menjelang babak pertama, lalu setelah jeda, jadi jelas ada area yang perlu kami tingkatkan,” kata Spalletti.

“Ada banyak area yang perlu ditingkatkan, dan dengan cepat. Ada potensi yang terlihat pada beberapa pemain ini. Saya percaya pada mereka, tetapi level Juventus juga memberi tekanan pada mereka," sambung eks pelatih Timnas Italia itu.

Eksperimen Taktis dan Fokus pada Detail Kecil

Meski debutnya diwarnai sejumlah catatan, Spalletti menunjukkan sentuhan khasnya dengan melakukan eksperimen taktis. Ia menempatkan Teun Koopmeiners lebih dalam di lini tengah, hampir sejajar dengan bek tengah, demi meredam ancaman serangan balik cepat Cremonese yang mengandalkan Jamie Vardy.

“Saya melihat penampilan yang bagus dalam hal komunikasi dan fokus, karena Koopmeiners lebih seperti pemain bertahan daripada pemain lain dalam hal memastikan organisasi dan menentukan arah serangan balik,” ujar Spalletti.

“Itu perlu, karena Cremonese sangat berbahaya dengan umpan lambungnya yang melewati Vardy, sang juara, yang kita lihat dari gol yang dicetaknya," tegas Spalletti.

Sumber: FotMob

Klasemen Serie A 2025/2026

Read Entire Article
Bisnis | Football |