Impor Gula Industri Disetop, Pemerintah Fokus Wujudkan Swasembada Pangan

4 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyatakan pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara impor gula industri atau rafinasi. Langkah ini diambil agar gula konsumsi dalam negeri dapat terserap secara maksimal.

Menurut Sudaryono, realisasi impor gula rafinasi saat ini sudah mencapai sekitar 70 persen dan dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan industri. Selain itu, kebijakan ini juga ditujukan untuk mencegah rembesan gula rafinasi yang masuk ke pasar konsumsi.

"Keputusannya adalah kita stop dulu, bagaimana gula dalam negeri bisa terserap dengan baik," ujar Sudaryono dikutip dari Antara, Kamis (11/9/2025).

Ia menekankan bahwa penghentian impor ini bersifat sementara. Namun, pemerintah berharap ke depan impor gula industri bisa dikurangi secara bertahap hingga akhirnya dihentikan sepenuhnya.

Sudaryono menambahkan, target pemerintah saat ini adalah mewujudkan swasembada pangan, termasuk untuk kebutuhan gula konsumsi.

"Tahun ini kan target swasembada pangan untuk kebutuhan konsumsi. Nah, industrinya pelan-pelan nanti kita harus ambil porsinya, sehingga kita betul-betul swasembada bagi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri," jelasnya.

Pakai Duit Danantara Rp 1,5 Triliun, BUMN Wajib Beli Gula Petani

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan Holding BUMN Pangan ID Food ditugaskan untuk menyerap gula hasil petani lokal. Dana penyerapan itu bukan diberikan dari Penyertaan Modal Negara (PMN).

Dia menjelaskan, dana yang digunakan berasal dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Jumlahnya mencapai Rp 1,5 triliun untuk melakukan pembelian dari petani lokal. Sehingga skema bisnis berlaku pada tahap ini.

"Jadi anggaran yang diberikan dan dibantu oleh Danantara kepada ID FOOD untuk menyerap gula petani sudah tersedia. Sampai saat ini sudah berjalan. Bertahap secara B2B," kata Arief di Kantor Kemenko Bidang Pangan, ditulis Selasa (2/9/2025).

Arief mengatakan, Rp 1,5 triliun merupakan pinjaman pemegang saham (shareholder loan) dari Danantara ke ID Food. Skema ini bisa dibilang dapat mengutamakan business to business (B2B). Artinya, bukan berupa PMN dari kas pemerintah.

"B2B itu berbeda dengan PMN. Kalau PMN itu uang yang dikasih untuk working capital (modal kerja), jadi silakan dikerjakan. Tapi kalau Danantara itu B2B, ada pengembalian berapa, biayanya berapa. Nah dengan Danantara ke ID FOOD itu disediakan untuk B2B," tambah Arief.

Target Stok Gula 260 Ribu Ton

Sesuai Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 40 Tahun 2025 per 13 Maret 2025, ditetapkan target stok CGP minimal dikelola di angka 260 ribu ton dan stok akhir tahun 2025 di angka 26 ribu ton. Sementara per 1 September, stok CGP totalnya 170 ribu ton yang ada di ID FOOD dan Perum Bulog.

Dalam catatan NFA, per 29 Agustus realisasi serapan gula petani totalnya telah mencapai 49,9 ribu ton. Ini terdiri dari ID FOOD Group 21,5 ribu ton. Lalu asosiasi pedagang 21,59 ribu ton dan SGN 6,9 ribu ton.

Sisa target serapan yang belum terserap 31,9 ribu ton dan akan dilakukan secara bertahap setiap minggu atau saat periode pelaksanaan lelang gula petani.

Read Entire Article
Bisnis | Football |