Juara Liga Turki, Galatasaray Ejek Jose Mourinho dengan Julukan The Crying One hingga Dikasih Peti Mati!

5 days ago 5

Liputan6.com, Jakarta Perayaan gelar juara Liga Super Turki oleh Galatasaray berlangsung meriah sekaligus penuh satire. Klub asal Istanbul itu resmi mengunci gelar liga ke-25 mereka usai kemenangan telak 3-0 atas Kayserispor pada Minggu (18/5/2025).

Namun, yang menarik perhatian bukan hanya euforia juara, melainkan juga aksi nyinyir fans Galatasaray terhadap rival abadi mereka, Fenerbahce, dan sosok Jose Mourinho.

Kemenangan ini membuat Galatasaray unggul delapan poin dari Fenerbahce, dengan hanya dua pertandingan tersisa. Ini sekaligus menegaskan dominasi mereka dan memperpanjang paceklik juara Fenerbahce, yang kini harus puas menjadi runner-up untuk musim keempat secara beruntun.

Ejekan untuk Jose Mourinho

Tak ayal, atmosfer kemenangan berubah menjadi ajang sindiran kreatif. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah ejekan yang ditujukan kepada Jose Mourinho, pelatih Fenerbahce yang selama ini dikenal dengan julukan "The Special One". Namun di mata fans Galatasaray, ia kini mendapat label baru: "The Crying One."

Di jalanan Istanbul, sekelompok suporter Galatasaray membuat replika peti mati berwarna biru dan kuning – warna khas Fenerbahce – lengkap dengan gambar Mourinho yang tengah menangis. Poster-poster dengan narasi pedas dan ilustrasi sarkastik pun turut meramaikan perayaan.

Tidak hanya di luar stadion, aksi sindiran juga merambah ke dalam stadion. Spanduk besar bergambar Mourinho terpampang dengan tulisan tajam: "The Most Expensive Influencer In The World" — menyentil reputasi dan gaji tinggi sang pelatih, yang dianggap tidak sebanding dengan hasil di lapangan.

Akun Media Sosial Galatasaray Ikut Turun Tangan

Akun resmi media sosial Galatasaray tak ketinggalan menambah bumbu. Salah satu unggahan menunjukkan laptop di pinggir lapangan dengan tampilan bertuliskan "The Real One" disertai lima bintang emas di atas latar merah – simbol eksklusivitas Galatasaray sebagai satu-satunya klub Turki dengan 25 gelar liga.

Sindiran ini merupakan kelanjutan dari insiden pada September lalu, ketika Mourinho sempat menunjukkan rekaman VAR menggunakan laptop kepada kamera televisi di pinggir lapangan – sebuah aksi yang sempat viral.

Dalam unggahan lain, mereka bahkan menyisipkan elemen budaya pop: video parodi Back To The Future yang menampilkan Marty McFly dan Doc sebagai fans Galatasaray yang ‘menjelajahi waktu’ untuk menyaksikan kekalahan Fenerbahce.

Tak hanya itu, sebuah mock-up buku berjudul "The Crying One" – lengkap dengan rak buku yang tampak tertawa – juga menjadi bagian dari konten kreatif yang menghiasi dunia maya.

Rivalitas yang Masih Panas

Ketegangan antara Mourinho dan Galatasaray sendiri memang sudah terjadi sejak musim berjalan. Puncaknya terjadi pada April lalu, saat Fenerbahce kalah di Piala Turki. Dalam laga tersebut, Mourinho mencubit hidung pelatih Galatasaray, Okan Buruk, hingga menciptakan drama di lapangan.

Namun masa depan Mourinho di Turki belum pasti. Sang pelatih veteran kini santer dikaitkan dengan sejumlah klub Inggris, termasuk kemungkinan kembali ke Manchester United atau menggantikan Daniel Farke di Leeds United.

Apa pun yang terjadi, satu hal sudah pasti: gelar ke-25 Galatasaray tak hanya dicatat sebagai prestasi besar, tapi juga momen di mana kreativitas dan sarkasme para suporternya tampil tanpa ampun — terutama kepada mereka yang dianggap musuh.

Sumber: The Sun

Read Entire Article
Bisnis | Football |