Liputan6.com, Jakarta Legenda Manchester United Roy Keane mengecam mantan klubnya usai mereka dikalahkan Tottenham Hotspur 1-0 di final Liga Europa 2024/2025 di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis dini hari WIB (22/5/2025).
Pada laga puncak yang berlangsung sengit dan ketat itu, Setan Merah kalah gara-gara gol Brennan Johnson di akhir babak pertama. MU yang tampil agresif tidak dapat menyamakan kedudukan hingga laga usai.
Kemenangan ini membuat Tottenham berhasil mengakhiri penantian 17 tahun mereka untuk meraih trofi. Sebaliknya, bagi MU harus tertatih-tatih kembali ke Inggris dengan rasa malu.
Usai pertandingan Keane langsung memberi komentar pedas pada klub yang pernah dibelanya. "Tepat ketika Anda berpikir keadaan tidak akan bisa lebih buruk lagi bagi Man United. Itulah ceritanya sepanjang tahun," kecam Keane.
"Sepanjang musim mereka begitu mudah dikalahkan. Mereka beruntung beberapa kali di Eropa dan kemudian malam ini lagi, namun pada akhirnya itu tidak cukup baik. Mereka tidak menunjukkan kualitas yang cukup. Tidak cukup pilihan di bangku cadangan," katanya.
Manchester United mencatatkan rekor 13 laga tak terkalahkan di Liga Europa musim 2024/2025, melewati catatan sebelumnya dan menjadi satu-satunya tim tanpa kekalahan di kompetisi tersebut.
Perjalanan Manchester United di Liga Europa
Saat menghadapi Tottenham, MU tidak menunjukkan respons permainan yang jelas-jelas kurang berkualitas, dan gagal melepaskan satu tembakan tepat sasaran selain sundulan Luke Shaw di saat-saat terakhir pertandingan.
Kegagalan ini menutup kampanye MU di Eropa meskipun akhirnya berjalan tidak mulus. di Eropa. Dimulai dengan cara yang dramatis dengan tiga hasil imbang dari tiga pertandingan, semuanya setelah mengambil posisi menang di fase liga.
MU Jalani Musim Domestik Menyedihkan
Bahkan, saat melakoni laga perempat final MU sempat embuang keunggulan di leg pertama untuk bermain imbang 2-2 dengan Lyon di Prancis. Bahkan, minggu berikutnya di Old Trafford, mereka hampir menyia-nyiakan keunggulan jumlah pemain dari kedudukan 2-0 untuk menang agregat 7-6.
Semua perjalanan ini terjadi di tengah-tengah musim kompetisi domestik yang sangat menyedihkan, dengan klub berada di posisi ke-16 di Liga Premier, dan ini menunjukkan perlunya banyak pemikiran dan banyak aksi selama musim panas.
Amorim Sebut MU Tampil Lebih Baik
Di tempat terpisah, manajer MU Ruben Amorim menyampaikan ucapan selamat pada Tottenham yang disebut pantas mendapat yang terbaik. “Saya hanya ingin berbagi rasa sakit para penggemar kami, mereka pantas mendapatkan yang lebih baik," katanya. "Kami sudah mencoba segalanya."
Namun, pelatih asal Portugal ini tak mau mengakui kekurangan timnya. Dia menyebut sejauh ini MU adalah tim yang tetap terbaik. "Kami harus menghadapi kekalahan ini. Saya pikir jelas kami adalah tim yang lebih baik, tetapi kami tidak bisa mencetak gol.”