Liputan6.com, Jakarta - Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia memasuki tahap genting. Timnas Indonesia jadi salah satu yang tengah berjuang demi lolos ke turnamen di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Duel melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/6/2025), mulai pukul 20.45 WIB, merupakan laga yang wajib dimenangkan.
Saat ini pasukan Patrick Kluivert menempati posisi empat Grup C dengan raihan sembilan poin. Indonesia tertinggal dari Jepang (20 angka), Australia (13), dan Arab Saudi (10), serta memimpin atas Bahrain dan China (keduanya 6).
Jepang sudah merebut tiket langsung, menyisakan satu tempat otomatis ke peserta lain. Hanya dua urutan teratas yang melaju, sementara penghuni peringkat 3-4 melanjutkan perjuangan ke putaran kualifikasi selanjutnya.
Gambaran Umum Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Dari delapan pertandingan fase grup yang sudah dilalui, baru dua negara yang dipastikan lolos ke Piala Dunia 2026: Iran (Grup A) dan Jepang (Grup C). Ada empat kursi lain yang diperebutkan sembilan negara, salah satunya Indonesia.
Secara realistis, peluang Indonesia berangkat ke turnamen utama dari fase ini sangat kecil. Selain wajib menang atas China dan Jepang pada laga terakhir yang berlangsung Selasa (10/5/2025), nasib Garuda juga ditentukan hasil pertandingan lain.
Bahkan pintu itu bisa langsung tertutup jika Australia mengalahkan Jepang pada Kamis (5/6/2025) malam. Hasil duel tersebut sudah diketahui sebelum laga Indonesia vs China dimulai.
Harapan terbaik Indonesia berpartisi di Piala Dunia, untuk kali pertama sejak merdeka, adalah melalui putaran keempat kualifikasi. Jalan menuju ke sana bakal terbuka lebar asalkan China sukses ditaklukkan.
Persiapan Maksimal Timnas Indonesia
Keseriusan persiapan Indonesia memetik tiga poin atas China bisa dilihat dari berlangsungnya pemusatan latihan di Bali. Tidak semuanya langsung bergabung sejak hari pertama, Senin (26/5/2025). Maarten Paes dan Kevin Diks bahkan baru melapor ketika skuad sudah berada di Jakarta awal pekan ini.
Namun, berkumpulnya mayoritas pemain dan pelatih dalam kurun panjang, sesuatu kemewahan yang tidak dimiliki pada putaran kualifikasi Maret lalu, bisa membantu Kluivert mengasah anak asuhnya.
"Sekarang kami punya sedikit lebih banyak waktu bersama, jadi rasanya sedikit lebih mudah. Kami bisa mematangkan detail," kata kapten timnas Jay Idzes.
"Saat periode pertama bersama pelatih baru Kluivert, di bulan Maret melawan Australia, waktu persiapannya lumayan pendek karena semua pemain baru datang dua atau tiga hari sebelum pertandingan. Jadi kami tidak punya begitu banyak waktu bicara dengan satu sama lain soal bagaimana ekspektasi staf terhadap kami."
"Tapi sekarang, di momen ini, kami punya waktu lebih banyak berkomunikasi. Kami bicara banyak soal detail-detail, seperti bagaimana kami akan menyerang, bagaimana pertahanannya. Jadi saya rasa itu hal yang bagus," tandasnya.
Kluivert semula merekrut 32 pemain untuk skuad kali ini. Septian Bagaskara kemudian mundur akibat cedera sehingga digantikan Beckham Putra.
Belakangan Eliano Reijnders urung bergabung karena alasan keluarga. Sandy Walsh juga gagal pulih tepat waktu dari masalah lutut yang menghantui, sehingga personel saat ini berjumlah 30 nama.
Meladeni China, jumlah tersebut makin menciut karena Maarten Paes dan Marselino Ferdinan terkena akumulasi kartu. Namun, Kluivert dipercaya memiliki amunisi yang dibutuhkan demi mengamankan kemenangan.
Ada Emil Audero yang diprediksi melakoni debut menggantikan Paes. Sementara Rafael Struick, Egy Maulana Vikri, Yakob Sayuri, Stefano Lilipaly, hingga Beckham Putra bersaing memperebutkan posisi menggantikan Marselino Ferdinan.
"Ya, saya tentu antusias untuk pertandingan besok dan pertama-tama saya harus bilang saya bangga berada di momen ini. Karena semua orang tahu bahwa saya lahir di Lombok," kata Emil Audero pada jumpa pers sebelum laga, Rabu (4/6/2025).
"Keluarga saya beberapa akan menonton langsung pertandingan ini di Jakarta. Sementara beberapa yang lain akan menonton pertandingan ini di televisi. Saya yakin masyarakat Lombok akan menonton pertandingan saya besok. Jadi saya bersyukur akan itu," lanjutnya.
Timnas Indonesia Tidak Boleh Bergantung Bantuan Tim Lain
Ambisi Indonesia menuju Piala Dunia 2026 tidak sepenuhnya punah jika gagal meraih kemenangan atas China. Namun, nasib Garuda bakal lebih bangak bergantung pada kinerja pesaing.
Sejauh ini Indonesia sudah banyak terbantu dengan melempemnya para rival. Ketika undian fase grup putaran ketiga kualifikasi zona Asia diketahui, Indonesia diprediksi bakal sulit bersaing karena bertemu langganan Piala Dunia seperti Jepang, Australia, dan Arab Saudi. Beruntung dua nama terakhir tampil buruk, ditandai pergantian pelatih pada tengah kualifikasi.
Meski begitu, Indonesia tidak boleh berharap situasi tersebut bakal berlanjut. Garuda harus berjuang sendiri merebut tiket Piala Dunia tanpa memikirkan bantuan tim lain.
"Saya percaya diri pemain bisa mengeksekusi apa yang dilatih. Saya berharap fans melihat pertandingan bagus dan juga hasil bagus. Saya percaya diri bisa dapat hasil positif," ujar Kluivert.
"Saya puas dengan apa yang dilatih dan eksekusi saat latihan. Pemain menyadari apa yang harus dilakukan dari ball position sampai transisi, yang dieksekusi sangat baik saat latihan."
Di tengah kepercayaan diri dan semangat tersebut, Indonesia tetap perlu mewaspadai China. Sebab, posisi Negeri Tirai Bambu lebih kritis ketimbang tuan rumah.
Kegagalan meraih kemenangan bakal menutup kans Tim Naga lolos ke Piala Dunia 2026. Bagi negara dengan populasi terbanyak di dunia, catatan tersebut menambah aib China dalam panggung sepak bola.
Terlepas dominasi pada cabang olahraga lain, China punya rekor buruk pada cabor terpopuler di muka bumi. Mereka cuma sekali mengikuti Piala Dunia, tepatnya edisi 2002, dan bahkan belum pernah menjuarai Piala Asia. Pertaruhan harga diri itulah yang menjadi bahan bakar China untuk mengalahkan Indonesia.
"Kami sudah siap melakoni pertandingan sulit ini. Demi meraih kemenangan di laga ini, kami akan memberikan segalanya di atas lapangan," kata striker China Zhang Yuning.
"Semua persiapan kami jelang laga ini dilakukan di China. Demi mendapatkan hasil diinginkan, kami akan mendorong diri kami hingga batas tertinggi di atas lapangan," tandasnya.
Timnas Indonesia Terakhir Menang 38 Tahun Lalu
Selain semangat lawan, Indonesia juga tidak didukung sejarah bagus melawan China. Situs 11v11 mencatat Indonesia cuma meraih tiga kemenangan berbanding 12 milik China dalam 18 pertemuan sepanjang sejarah.
Hasil positif terakhir dirasakan hampir empat dekade silam. Indonesia juga tumbang pada duel terbaru Oktober tahun lalu.
Datang ke markas lawan berbekal hasil baik mengimbangi Bahrain di partai tandang, Garuda justru tertinggal akibat ulah Behram Abduweli dan Zhang Yuning. Meski sempat memperkecil kedudukan melalui Thom Haye, Indonesia kehabisan waktu menemukan gol penyama kedudukan.
Rekor Lengkap Timnas Indonesia vs China
Waktu | Laga | Ajang | Hasil |
12 Mei 1957 | Indonesia vs China | Kualifikasi Piala Dunia | 2-0 |
2 Juni 1957 | China vs Indonesia | Kualifikasi Piala Dunia | 4-3 |
23 Juni 1957 | Indonesia vs China | Kualifikasi Piala Dunia | 0-0 |
5 Mei 1971 | China vs Indonesia | Piala Presiden | 1-2 |
11 November 1981 | China vs Indonesia | Piala Raja | 4-2 |
3 Maret 1986 | China vs Indonesia | Piala Raja | 2-0 |
25 Agustus 1986 | Indonesia vs China | Piala Merlion | 0-3 |
20 Februari 1987 | Indonesia vs China | Piala Raja | 3-1 |
7 Agustus 1988 | Indonesia vs China | Piala Jakarta | 1-1 |
8 Februari 1991 | China vs Indonesia | Turnamen Merdeka | 3-1 |
20 April 1992 | China vs Indonesia | Kualifikasi Piala Asia | 2-0 |
16 Oktober 2000 | China vs Indonesia | Piala Asia | 4-0 |
13 Mei 2001 | China vs Indonesia | Kualifikasi Piala Asia | 5-1 |
27 Mei 2001 | Indonesia vs China | Kualifikasi Piala Asia | 0-2 |
21 Juli 2004 | China vs Indonesia | Piala Asia | 5-0 |
15 Oktober 2013 | Indonesia vs China | Kualifikasi Piala Asia | 1-1 |
15 November 2013 | China vs Indonesia | Kualifikasi Piala Asia | 1-0 |
15 Oktober 2024 | China vs Indonesia | Kualifikasi Piala Dunia | 2-1 |
Statistik Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Di luar persiapan lapangan, Wakil Menteri Bidang Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Stella Christie memberi perspektif lain menyangkut peluang timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Menghitung statistik dari probabilitas yang ada, dia menyebut harapan Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 dari babak ketiga kualifikasi hanya 1,3 persen. Sementara kans melaju ke putaran 4/5 kualifikasi sebesar 80,8 persen.
Angka terakhir dikali setengah mengingat Indonesia masih harus bertanding di fase penyisihan selanjutnya, sehingga kemudian menghasilkan 40,4 persen. Muncul kemudian probabilitas keseluruhan yakni 1,3 persen ditambah 40,4 persen menjadi 41,7 persen. "Berarti lumayan," kata Stella.
Menyangkut krusialnya duel Indonesia vs China, Stella menekankan pentingnya Garuda menghindari kekalahan.
"Kalau menang dengan China, peluang lolos ke Piala Dunia 50,6 persen. Imbang lawan China menjadi 41,8 persen, sementara kalah 10,4 persen," paparnya.
Stella juga menyebut nasib Indonesia berpartisi di Piala Dunia 2026 turut ditentukan hasil laga lain, terutama Bahrain vs Arab Saudi.
Jika Bahrain menang, maka kans Indonesia lolos ke turnamen utama sebesar 33,7 persen. Kalau laga itu imbang, peluang Garuda menjadi 40,9 persen. Sementara jika Arab Saudi yang berjaya, maka probabilitas Indonesia 44,5 persen.
"Buat saya, mengetahui data kuantitatif untuk bahkan olahraga, membuat nonton jadi lebih seru, atau bermain jadi lebih seru. Dan bukan saya saja, tim atau atlet terbaik di dunia pasti menggunakan statistik untuk meningkatkan peluang mereka menang," pungkas Stella.