Liputan6.com, Jakarta Langkah ambisius Arsenal dalam bursa transfer kembali menjadi sorotan setelah klub resmi merekrut Martin Zubimendi dari Real Sociedad dengan nilai £61 juta. Meski gelandang asal Spanyol itu memiliki klausul rilis senilai £52 juta, The Gunners justru memilih membayar lebih mahal.
Keputusan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan pengamat dan pendukung, mengingat klub bisa saja menebus klausul secara langsung. Namun laporan terbaru mengungkap alasan finansial di balik strategi tersebut.
Arsenal dikabarkan memilih skema pembayaran cicilan agar tetap memiliki fleksibilitas untuk mendatangkan pemain top lainnya musim panas ini. Langkah ini menjadi bagian dari perencanaan cermat manajemen klub dalam menghadapi tekanan regulasi finansial UEFA.
Skema Cicilan Jadi Pilihan
Menurut laporan Daily Mail, klausul rilis Zubimendi memang bisa diaktifkan di angka £52 juta. Namun syaratnya adalah pembayaran harus dilakukan secara penuh dalam satu kali transaksi.
Bagi Arsenal, skema pembayaran seperti itu berisiko membatasi kemampuan mereka untuk bermanuver di pasar transfer. Oleh karena itu, mereka memilih membayar £61 juta dengan metode cicilan demi menjaga keseimbangan finansial.
Pendekatan ini memungkinkan Arsenal tetap membidik pemain mahal lainnya, tanpa harus mengorbankan stabilitas anggaran jangka pendek mereka. Strategi semacam ini umum dilakukan klub-klub besar Eropa saat berhadapan dengan regulasi pengeluaran yang ketat.
Zubimendi dan Peran Baru di Lini Tengah
Zubimendi dikenal sebagai gelandang pengatur ritme, dengan kemampuan distribusi bola yang tinggi. Ia diproyeksikan untuk mengisi peran sebagai jangkar di lini tengah Arsenal, mengisi area yang selama ini dianggap kurang ideal bagi Declan Rice.
Mikel Arteta kerap menempatkan Rice dalam peran nomor delapan, yang lebih menyerang. Dengan hadirnya Zubimendi sebagai poros utama, Rice bisa lebih leluasa beroperasi di area lawan tanpa harus fokus pada distribusi dari belakang.
Meski tak dikenal sebagai pemain paling atletis, Zubimendi punya keunggulan dalam menjaga penguasaan bola dan mengendalikan tempo permainan. Ia diharapkan bisa memperkuat struktur tim saat menghadapi tekanan tinggi dari lawan.
Keunggulan Teknis yang Jadi Andalan
Salah satu nilai lebih dari Zubimendi adalah kemampuannya dalam menghadapi pressing lawan. Ia memiliki tingkat resistensi tekanan yang tinggi, membuatnya bisa menjaga bola di area-area sempit.
Hal ini sangat penting bagi skema Arsenal yang mengandalkan penguasaan bola untuk menekan lawan dan menjaga keseimbangan pertahanan. Kehadiran Zubimendi bisa membantu Arsenal menghindari serangan balik dan mendikte permainan di lini tengah.
Secara keseluruhan, rekrutan ini mencerminkan ambisi Arteta untuk menyempurnakan struktur tim, bukan hanya dari sisi kualitas individu, tapi juga dari aspek taktikal dan keseimbangan kolektif.