Liputan6.com, Jakarta Setelah kemenangan tipis 1-0 atas China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menegaskan bahwa pemilihan pemain dalam skuadnya didasarkan pada kualitas individu, bukan asal klub atau semacamnya.
"Bagi saya, yang paling penting adalah jika pemain menunjukkan kualitasnya, maka mereka memiliki kesempatan untuk bermain. Apakah itu pemain naturalisasi atau lokal, bagi saya tidak ada perbedaan. Kami adalah satu tim," ujar Kluivert dalam konferensi pers usai pertandingan.
Pernyataan ini mencerminkan pendekatan inklusif Kluivert dalam membangun tim yang solid dan kompetitif, tanpa memandang latar belakang pemain.
Memberikan Kepercayaan kepada Pemain Lokal
Dalam pertandingan melawan China, Kluivert memberikan kesempatan kepada beberapa pemain lokal untuk tampil sebagai starter, seperti Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya.
Keputusan ini didasarkan pada penilaian terhadap performa mereka selama sesi latihan dan kesiapan menghadapi pertandingan penting.
"Saya tidak akan menjadi orang terakhir yang tidak memberikan kesempatan kepada pemain lokal, karena ketika saya diumumkan sebagai pelatih tim nasional, saya sudah mengatakan kepada semua orang bahwa saya akan memperhatikan mereka dan menghormati cara mereka bermain," jelas Kluivert.
"Jika Anda menunjukkan kualitas Anda, maka Anda bisa bermain. Jadi, itulah alasan keputusan ini"
Langkah ini menunjukkan komitmen Kluivert untuk membangun tim yang berimbang dan memberikan peluang kepada semua pemain yang layak, tanpa diskriminasi.
Membangun Tim yang Solid dan Percaya Diri
Kluivert juga menekankan pentingnya membangun kepercayaan diri di antara para pemain, baik lokal maupun naturalisasi. Menurutnya, rasa percaya diri dan saling mendukung antar pemain adalah kunci untuk menciptakan tim yang kuat dan bersatu.
"Mereka perlu merasakan kepercayaan diri. Itu adalah hal yang membuat tim kami lebih kuat. Dan juga, satu hal yang penting adalah bahwa untuk pemain naturalisasi, bukan berarti mereka selalu bermain. Mereka juga perlu merasakan kepercayaan diri dari pemain lokal," tambah Kluivert.
Dengan pendekatan ini, Kluivert berharap dapat membentuk skuad Timnas Indonesia yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki semangat kebersamaan yang tinggi.