Liputan6.com, Jakarta Kiprah Manchester City di Piala Dunia Antarklub 2025 berakhir dengan nada pahit. Alih-alih menjadi favorit untuk mengangkat trofi, The Citizens justru tersingkir secara mengejutkan di babak 16 besar usai dikalahkan klub Arab Saudi, Al-Hilal.
Kekalahan ini bukan hanya mengejutkan para pendukung, tapi juga meninggalkan pertanyaan besar: apakah partisipasi City di turnamen ini layak disebut sukses?
Meski mendominasi babak penyisihan grup dengan sempurna, tiga kemenangan dari tiga laga, City justru kehilangan tajinya saat menghadapi Al-Hilal. Laga dramatis yang harus diselesaikan di babak tambahan waktu itu berakhir dengan kekalahan, menutup langkah mereka lebih cepat dari yang diperkirakan.
"Kami telah menjalani perjalanan yang luar biasa bersama dan berada di tempat yang baik. Suasananya sangat bagus. Tetapi kami pulang dan sekarang saatnya untuk beristirahat, menenangkan pikiran kami untuk musim baru," ujar Pep Guardiola kepada BBC Sport.
Evaluasi Pemain Baru: Masih Butuh Waktu?
Meski hasil akhir mengecewakan, turnamen ini memberikan gambaran awal tentang kualitas pemain anyar City. Tijjani Reijnders, gelandang asal Belanda yang direkrut dari AC Milan, tampil enerjik dan memberi dimensi baru di lini tengah.
Rayan Cherki juga mencuri perhatian. Penyerang muda asal Prancis itu mencetak gol penting saat melawan Al Ain dan mencatatkan assist brilian untuk Phil Foden dalam laga kontra Al-Hilal. Meskipun belum sepenuhnya konsisten, potensi Cherki terlihat jelas.
Namun, lini belakang menyisakan kekhawatiran. Rayan Ait-Nouri memang aktif dalam serangan, tetapi performa bertahannya masih jadi titik lemah. Bek sayap asal Aljazair ini tampak kesulitan membaca pergerakan lawan saat menghadapi kecepatan para pemain Al-Hilal.
Uang Tak Pernah Tidur: City Tetap Untung Besar
Manchester City pulang dengan dompet tebal. Mereka menjadi tim dengan pendapatan tertinggi dari fase grup, berkat tiga kemenangan yang masing-masing bernilai hampir £1,5 juta. Termasuk biaya partisipasi, total pendapatan City dari turnamen ini ditaksir mencapai £37,8 juta.
FIFA sendiri menetapkan biaya partisipasi sebesar £27,9 juta berdasarkan "kriteria olahraga dan komersial". Hadiah yang akan mereka terima bisa bertambah hingga £53,8 juta andai mereka menjuarai turnamen. Namun, kegagalan melaju ke perempat final membuat mereka kehilangan potensi bonus tambahan senilai £9,5 juta.
Menariknya, dana sebesar itu cukup untuk membiayai salah satu transfer anyar mereka: Rayan Cherki, yang ditebus dari Lyon seharga £30,5 juta. Dengan kata lain, meski gagal berbicara banyak di lapangan, City setidaknya bisa tersenyum dari sisi pembukuan.
Apa Selanjutnya untuk City?
Tersingkir dari Piala Dunia Antarklub jelas bukan sesuatu yang akan dibanggakan. Namun, City punya waktu untuk berkaca dan mempersiapkan diri jelang musim baru. Skuad mereka tetap bertabur bintang, dan dengan Guardiola di kursi pelatih, mereka takkan kesulitan bangkit.
Turnamen ini, meski berakhir singkat, setidaknya memberi kesempatan bagi pemain baru untuk beradaptasi. Di sisi lain, kelemahan yang tersingkap dalam beberapa posisi perlu segera diperbaiki sebelum kembali ke kompetisi domestik dan Eropa.
Man City boleh gagal di medan global, tapi mereka tetap menyimpan amunisi untuk kembali menggebrak. Kini, saatnya mereka menutup lembar ini dan menulis kisah baru, yang lebih pantas bagi tim sekelas juara bertahan Liga Inggris.
Sumber: BBC Sport