Manchester City Masuk Daftar Klub Liga Inggris yang Dipermalukan di Piala Dunia Antarklub

Liputan6.com, Jakarta Piala Dunia Antarklub edisi terbaru kembali memperlihatkan bahwa klub Liga Inggris tak selalu dominan. Manchester City kini ikut merasakan pahitnya kegagalan di ajang ini.

Meski digadang-gadang sebagai liga terbaik dunia, klub-klub Inggris justru sering tersandung saat menghadapi lawan dari luar Eropa. Kekalahan ini menjadi pengingat bahwa sepak bola global penuh kejutan.

Sebagian pihak menyebut bahwa klub-klub Inggris kurang serius menjalani turnamen ini. Tapi dengan kedalaman skuad dan kekuatan finansial, alasan itu sulit diterima.

Manchester City bukan yang pertama, dan tampaknya bukan yang terakhir. Klub-klub elite seperti Chelsea dan Liverpool juga pernah dipermalukan.

Berikut ini rekam jejak memalukan wakil-wakil Liga Inggris di Piala Dunia Antarklub. Siapa saja yang pernah menjadi korban kejutan tim antarbenua?

Manchester City datang ke Piala Dunia Antarklub 2025 sebagai unggulan kuat setelah menjuarai edisi sebelumnya pada 2023. Mereka juga menghabiskan dana besar untuk memperkuat skuad usai musim tanpa trofi.

Di fase grup, tim asuhan Pep Guardiola tampil dominan dengan tiga kemenangan dan 13 gol. Namun, kejutan besar terjadi di babak 16 besar saat mereka tumbang dari Al-Hilal.

Klub asal Arab Saudi itu menang 4-3 meski kehilangan beberapa pemain kunci. Kekalahan ini menjadi salah satu hasil paling mengejutkan dalam sejarah turnamen.

Chelsea tiba di Piala Dunia Antarklub 2012 dengan status juara Eropa, melanjutkan dominasi klub-klub benua biru dalam lima edisi terakhir. Namun, perjalanan mereka tak semulus harapan, terutama setelah pemecatan Roberto Di Matteo yang membawa trofi Liga Champions.

Rafael Benitez ditunjuk sebagai pelatih dengan skuad bertabur bintang seperti Frank Lampard, Juan Mata, dan Eden Hazard. Sayangnya, mereka gagal membendung kekuatan Corinthians di partai puncak.

Wakil Brasil itu menang 1-0 lewat gol Paolo Guerrero di Yokohama. Dua belas tahun kemudian, Chelsea kembali kecewa usai kalah 1-3 dari Flamengo dalam format turnamen yang telah diperluas.

Liverpool melangkah ke Piala Dunia Antarklub 2005 usai menjuarai Liga Champions secara dramatis. Tim asuhan Rafael Benitez membawa optimisme tinggi ke Jepang.

Mereka dengan mudah menyingkirkan Saprissa di semifinal, namun kalah 0-1 dari Sao Paulo di partai final. Kiper legendaris Rogerio Ceni tampil gemilang dan jadi mimpi buruk bagi The Reds.

Peter Crouch sempat mengatakan bahwa mereka tak datang ke Jepang untuk liburan. Sayangnya, Liverpool pulang tanpa trofi setelah gagal menembus pertahanan lawan di laga puncak.

Keputusan Manchester United untuk mundur dari Piala FA 1999/2000 demi tampil di Piala Dunia Antarklub memicu kehebohan besar di Inggris. Media dan tokoh publik, termasuk Perdana Menteri Tony Blair, ramai-ramai mengomentari langkah kontroversial tersebut.

Sir Alex Ferguson berdalih bahwa keikutsertaan United diperlukan demi mendukung pencalonan Inggris sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006. Namun, hasil di turnamen itu jauh dari memuaskan.

United hanya imbang melawan Necaxa dan kalah dari Vasco da Gama, dengan Romario dan Edmundo mencetak gol. Satu-satunya kemenangan atas South Melbourne tak cukup menyelamatkan mereka dari kegagalan di fase grup.