Liputan6.com, Jakarta Manchester United harus mengakui keunggulan ASEAN All-Stars 0-1 di ajang Maybank Challenge Cup Malaysia 2025, di Stadion Bukit Jalil, Rabu (28/5/2025).Tidak banyak hal positif yang bisa diambil dari kekalahan memalukan itu.
Namun, setidaknya ada satu hal yang bisa diambil pelajaran. MU dicemooh para pendukungnya di Malaysia setelah penampilan yang lesu dan melelahkan yang memperlihatkan begitu banyak masalah mereka selama musim lalu.
MU jarang terlihat akan mencetak gol, meskipun tendangan voli Kobbie Mainoo nyaris menjebol gawang lawan jika tiddak diblok di garis gawang pada akhir babak kedua. Gambaran ini terlihat pada periode dominasi tim Ruben Amorim, yang terinspirasi masuknya empat pemain muda dari bangku cadangan.
Daniel Armer bermain tenang di pertahanan tengah. Kemudian Jaydan Kamason hampir mencetak gol andai tembakan kerasnya tak melambung di atas mistar gawang dan Shea Lacey sempat melepaskan tendangan bebas berbahaya ke kotak penalti lawan.
Kontribusi paling cemerlang datang dari Sekou Kone, yang menarik perhatian dengan energi dan usahanya di lini tengah serta keinginannya untuk selalu menguasai bola. Itu adalah penampilan gemilang yang menunjukkan apa yang bisa ia tawarkan, meskipun mungkin butuh waktu sebelum para pendukung melihatnya mengenakan seragam United.
Ruben Amorim mengungkapkan ambisinya saat timnya bersiap menghadapi ASEAN All Star dalam laga eksibisi yang akan digelar di Malaysia.
Sekou Kone Bersiap untuk Dipinjamkan
Ini merupakan musim yang penuh perkembangan bagi Sekou Kone sejak ia bergabung dari Guidars FC di Mali pada hari terakhir bursa transfer musim panas tahun lalu. Diyakini bahwa United akan membayar biaya tetap sekitar 1,2 juta pounds untuk mendapatkan tanda tangannya, dengan sejumlah tambahan terkait performanya.
MU pertama kali mengamati Kone di Piala Dunia U17 pada tahun 2023, di mana ia diawasi oleh banyak staf selama turnamen dan diidentifikasi sebagai pemain yang sangat menarik untuk diikuti. Ia kemudian diawasi di turnamen U18 di Maroko tahun lalu, ketika rekomendasi untuk merekrutnya datang.
Penampilan Kone Banyak Dapat Pujian
Sumber klub menggambarkan kedatangannya sebagai 'rekrutan yang berani' setelah pimpinan klub yang baru dan tim perekrutan mendukung rekomendasi jaringan pencari bakat internasional. Mereka memuji manipulasi bolanya saat berada di bawah tekanan, kemampuan fisiknya untuk menekan dengan intensitas, dan mentalitasnya secara keseluruhan.
Meskipun mereka memperingatkan bahwa ia perlu waktu untuk beradaptasi dengan perubahan budaya yang besar dalam kehidupan di Manchester. Itu semua terbukti pada pertandingan kemarin.
Mulai Beradaptasi dengan Lingkungan Baru
Ada kekhawatiran atas kurangnya fisik awalnya, tetapi pemain berusia 19 tahun itu secara bertahap mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya dan memiliki pengaruh yang lebih besar dalam pertandingan. Ia bermain terutama sebagai gelandang bertahan tetapi juga tampil mengesankan dalam peran yang lebih maju, dan masih ada keputusan yang harus diambil mengenai posisi mana yang akan ditempati masa depannya dalam jangka panjang.
Kone akan mendapatkan kesempatan lain melawan Hong Kong besok dan diharapkan untuk tampil dalam jadwal pramusim klub di bawah asuhan Ruben Amorim juga. Ini akan menjadi musim panas yang sibuk bagi remaja itu, yang juga akan mewakili Mali di Turnamen Toulon yang bergengsi di Prancis bulan depan.