Liputan6.com, Jakarta Manchester United berhasil menyelesaikan salah satu beban transfer mereka musim panas ini. Marcus Rashford akan bergabung dengan Barcelona dengan status pinjaman.
Kepindahan ini cukup mengejutkan mengingat Barcelona sebelumnya tidak terlalu berminat. Namun, situasi berubah cepat di bursa transfer musim panas ini.
Barcelona mendapatkan pemain pelapis mewah untuk trio lini depan mereka. Sementara itu, MU terbebas dari kewajiban membayar gaji Rashford sebesar 325 ribu pounds per pekan.
Langkah ini memberi keuntungan jangka pendek bagi kedua pihak. Namun, hanya waktu yang akan menjawab apakah Rashford bisa bangkit di Camp Nou.
Peluang Tak Terduga di Barcelona
Barcelona sempat tidak tertarik kepada Rashford pada Januari lalu. Namun, kini mereka menerimanya saat performanya tengah menurun.
Aston Villa sempat menolaknya dengan harga 40 juta pounds. Bahkan, nomor punggung Rashford di MU sudah dicabut.
Pemain asal Inggris itu tiba sebagai opsi cadangan bagi trio Raphinha, Lamine Yamal, dan Robert Lewandowski. Namun, ia tetap memiliki reputasi internasional yang dihargai di Spanyol.
Transfer ini digerakkan oleh agen Arturo Canales yang juga sukses membawanya ke Villa sebelumnya. Rashford disebut sangat beruntung bisa mendarat di Barcelona.
MU Lepas Beban Besar
United mendapatkan keuntungan signifikan dari kepindahan ini. Klub tak perlu lagi membayar gaji tinggi Rashford dalam beberapa bulan ke depan.
Selain itu, mereka berharap Rashford tampil bagus di La Liga agar nilainya meningkat untuk dijual tahun depan. Saat itu, kontraknya hanya tersisa dua tahun.
Dengan Ruben Amorim tidak tertarik memainkannya, peluang Rashford kembali ke skuad utama MU nyaris tertutup. Maka, menjualnya adalah skenario terbaik.
Secara internal, klub juga ingin menyegarkan lini depan. Rashford hanyalah awal, tiga nama lain seperti Jadon Sancho, Antony dan Alejandro Garnacho masih menunggu giliran.
Konflik Internal dan Penurunan Performa
Rashford sempat bersinar pada musim 2022/2023 dengan 30 gol. Namun, tiga musim lainnya hanya menghasilkan lima, delapan, dan tujuh gol.
Ia sempat berselisih dengan Erik ten Hag karena posisi bermain dan pendekatan taktis. Hubungan keduanya memburuk di musim terakhir.
Di Villa, ia juga tampil tak konsisten meski dipercaya bermain di posisi tengah. Kini di Barcelona, ia berpotensi jadi pelapis Lewandowski yang kontraknya habis tahun depan.
Momen terbaiknya di Camp Nou terjadi pada Februari 2023 saat MU bermain imbang 2-2 melawan Barcelona di Liga Europa. Tapi sejak itu, grafik performanya menurun.
Rashford dan Masa Depan yang Tak Pasti
Rashford menjalani latihan intens selama musim panas. Akun Instagram-nya rutin memamerkan sesi latihan fisik dan teknikal.
Lingkaran sosialnya ikut mendukungnya berlatih saat berlibur di Cannes. Ini jadi indikasi bahwa Rashford ingin membangun kembali citranya.
Di Old Trafford, Rashford mulai kehilangan tempat dan simpati fans. Namun, klub masih berhati-hati dalam menjaga hubungannya dengan sang pemain.
Ucapan terima kasih kepada Garnacho atas unggahan jersey Villa menunjukkan sisi emosional Rashford. Tapi, jelas ia tak lagi menjadi prioritas.
Strategi Baru Manchester United
MU masih berusaha melepas Sancho, Antony, dan Garnacho. Ketiganya diharapkan keluar sebelum 1 September.
Dengan Rashford pergi, tim dapat merestrukturisasi lini depan. Fokus berikutnya adalah mendatangkan striker baru yang cocok dengan filosofi pelatih.
Kepindahan Rashford ke luar negeri sesuai ekspektasi klub. Itu membuka ruang bagi pemain muda dan rekrutan baru untuk berkembang.
United akhirnya bisa bergerak lebih bebas di bursa transfer. Mereka tidak boleh abai terhadap kebutuhan lini serang yang lebih tajam.
Sumber: Manchester Evening News