Marcus Rashford Ungkap Sosok Pelatih yang Paling Ia Sukai di Manchester United

8 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Marcus Rashford akhirnya mengungkapkan siapa pelatih yang paling ia sukai selama membela Manchester United. Pemain berusia 27 tahun itu telah melalui berbagai periode di bawah sejumlah pelatih dengan pengalaman yang berbeda-beda.

Sejak debut di bawah Louis van Gaal, Rashford mengalami banyak perubahan gaya bermain dan tuntutan taktik. Namun, hanya satu sosok yang benar-benar meninggalkan kesan mendalam bagi penyerang asal Inggris tersebut.

Selama kariernya di Old Trafford, Rashford bekerja dengan nama-nama besar seperti Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, Erik ten Hag, hingga Ruben Amorim. Setiap pelatih memiliki pendekatan berbeda, dan Rashford pun memiliki pandangan khusus terhadap mereka.

Dalam wawancara terbarunya, Rashford menilai bahwa masa terbaiknya di Manchester United terjadi di bawah arahan Ole Gunnar Solskjaer. Ia mengaku menikmati setiap momen bermain di bawah pelatih asal Norwegia itu.

Promosi 1

Masa Terbaik Bersama Ole Gunnar Solskjaer

Rashford menilai Solskjaer sebagai pelatih yang memberinya kepercayaan penuh dan ruang untuk berkembang. Ia merasa bisa menunjukkan performa terbaik saat berada di bawah arahan mantan penyerang legendaris Manchester United tersebut.

Di era Solskjaer, Rashford menjadi pemain kunci dengan catatan gol impresif di dua musim penuh. Ia mencetak 22 gol di musim pertama dan 21 gol pada musim berikutnya, membantu MU melangkah ke final Liga Europa.

“Ole adalah sosok yang luar biasa,” ujar Rashford kepada TV 2. “Saya sangat senang bermain di bawah asuhannya.”

“Saya bisa berbicara mewakili banyak pemain Manchester United ketika mengatakan bahwa kami menikmati bermain untuknya. Kami memainkan sepak bola yang bagus di bawah Ole,” lanjut Rashford. “Itu adalah periode yang sangat sukses bagi saya secara pribadi. Dia orang yang hebat, dan saya tidak punya satu kata buruk pun untuknya,” tambahnya.

Setelah era Solskjaer berakhir, Rashford menghadapi masa yang lebih sulit di bawah pelatih-pelatih berikutnya. Meskipun sempat mencatat musim luar biasa bersama Erik ten Hag dengan 30 gol di semua kompetisi, performanya menurun dalam dua musim setelahnya.

Rashford kesulitan mempertahankan konsistensi dan gagal mencapai dua digit gol di musim-musim selanjutnya. Situasi itu membuat posisinya di tim utama Manchester United semakin terancam.

Kondisi tersebut memuncak saat Ruben Amorim mengambil alih kursi pelatih. Ia jarang memberikan kesempatan kepada Rashford di tim utama hingga akhirnya sang pemain harus dipinjamkan ke klub lain.

Langkah Rashford untuk keluar dari Old Trafford pun menjadi keputusan besar dalam kariernya. Ia kini berusaha bangkit dan membuktikan kualitasnya di luar Inggris.

Bersinar di Barcelona

Kepindahan Rashford ke Barcelona menjadi titik balik dalam kariernya. Di bawah asuhan Hansi Flick, penyerang asal Inggris itu mulai kembali menemukan ritme terbaiknya di lapangan.

Sejauh musim ini berjalan, Rashford mencatat lima gol dan lima assist di semua kompetisi. Ia berperan penting dalam menjaga posisi Barcelona di papan atas klasemen La Liga.

Sebagai bagian dari kesepakatan peminjaman, Manchester United telah menyetujui opsi pembelian permanen senilai sekitar 30 juta pounds pada musim panas mendatang. Kesepakatan itu tampak menjadi langkah yang menguntungkan bagi kedua klub.

Barcelona sendiri baru saja menelan kekalahan dari Real Madrid dalam laga El Clasico. Rashford kini bertekad membawa timnya kembali ke jalur kemenangan saat menghadapi Elche pada akhir pekan nanti.

Sumber: Metro

Persaingan Sengit di Liga Inggris

Read Entire Article
Bisnis | Football |