Liputan6.com, Jakarta Christopher Nkunku datang ke Chelsea dengan penuh harapan, bak bintang besar yang siap menerangi langit London Barat. Nilai transfer €60 juta dari RB Leipzig menjadi penegas statusnya sebagai salah satu talenta top Eropa, apalagi setelah menyabet gelar top skor Bundesliga musim 2022/2023.
Namun, satu musim berselang, harapan tinggal kenangan. Dua musim berlalu, nama Nkunku perlahan tenggelam di antara deretan wajah baru yang datang silih berganti ke Stamford Bridge.
Musim panas 2023, Chelsea memperkenalkan Nkunku sebagai bagian dari proyek besar. Dia datang bukan sebagai pemain muda mentah, melainkan sebagai mesin gol yang matang. Tapi langkah awalnya langsung tersandung. Cedera parah membuatnya absen berbulan-bulan, dan ketika akhirnya kembali, performanya jauh dari ekspektasi.
Cuma tiga gol dari 11 penampilan di Premier League musim debut, angka yang bahkan tak mendekati potensi aslinya. Cedera kembali menjadi cerita utama. Ritme tak pernah benar-benar terbentuk.
Harapan Baru yang Berakhir Pilu bagi Nkunku
Musim 2024/2025 datang dengan manajer baru: Enzo Maresca. Harapan kembali tumbuh. Maresca sempat memberi sinyal bahwa Nkunku punya tempat dalam proyek barunya, tapi sang pelatih pun tampak bingung memaksimalkan sang pemain.
"Saya senang dengannya. Namun saya tahu dia bisa memberi lebih. Kami berharap lebih darinya," kata Maresca.
"Namun pada saat yang sama, kami mencoba memahaminya. Dia bukan pemain nomor sembilan dan bukan pemain sayap. Dia bermain sebagai pemain sayap malam ini. Dia adalah gelandang serang," sambung pelatih asal Italia itu.
Pernyataan itu terasa seperti pembelaan sekaligus kebingungan. Nkunku, dengan fleksibilitasnya, justru jadi korban dari ketidakjelasan peran. Maresca gagal menemukan opsi terbaik bagi Nkunku di lapangan dan performa sang pemain tidak stabil.
Sinyal Perpisahan dan Gagalnya Pindah ke MU
Saat kalender berganti Januari 2025, situasi Nkunku di Chelsea memasuki fase baru. Pihak klub dan pemain mulai membuka pintu keluar. Satu nama muncul sebagai opsi pertukaran: Alejandro Garnacho.
Chelsea dan Manchester United disebut-sebut sempat membuka pembicaraan soal pertukaran kedua pemain. Sebuah solusi yang mungkin menguntungkan dua pihak, setidaknya di atas kertas.
Namun, menurut jurnalis kawakan Fabrizio Romano, negosiasi itu tak pernah benar-benar mendekati kata sepakat. "Christopher Nkunku tidak pernah berniat meninggalkan Chelsea dengan status pinjaman pada bulan Januari," kata Romano.
"Transfer permanen jadi satu-satunya opsi, tapi tidak pernah mendekati Bayern atau Man United meskipun ada ketertarikan. Chelsea meminta £65-70 juta. Tidak ada pergerakan pada hari itu,” lanjutnya.
Nkunku Merajut Ulang Jalan ke Old Trafford?
Memasuki musim panas 2025, nasib Nkunku masih belum jelas. Namanya tak masuk dalam rencana Chelsea musim depan. Klub secara terbuka siap melepasnya, namun belum ada tawaran konkret yang datang.
Ironis, mengingat dua tahun lalu namanya diperebutkan klub-klub top. Kini, dia justru menunggu kejelasan masa depan.
Di sisi lain, saga Alejandro Garnacho juga belum usai. Hubungan yang tidak harmonis dengan manajer anyar Manchester United, Ruben Amorim, membuat nama pemain asal Argentina itu kembali dikaitkan dalam proposal pertukaran dengan Nkunku.
Namun, Romano lagi-lagi menepis kemungkinan itu terjadi dalam waktu dekat. “Chelsea dan Man Utd membahas Nkunku-Garnacho Desember lalu. Semua pihak sudah diberi tahu, tapi belum ada kontak lagi sejak saat itu,” ujarnya.