Liputan6.com, Jakarta Kembalinya Massimiliano Allegri ke AC Milan pada musim 2025/2026 bukan sekadar reuni nostalgia. Sosok berpengalaman itu kini mengemban tanggung jawab yang lebih besar, bukan hanya sebagai pelatih kepala, tapi juga sebagai manajer.
Posisi tersebut membuat Allegri bakal punya kewenangan penuh dalam proyek olahraga Rossoneri. Dia bukan hanya meracik taktik, akan tetapi punya bagian dalam rencana transfer dan program pengembangan lain.
Perubahan besar ini menjadi langkah strategis dari manajemen baru Milan yang kini dikendalikan oleh RedBird Capital. Dalam struktur yang lebih modern dan terintegrasi, Allegri bekerja berdampingan dengan Direktur Olahraga baru, Igli Tare.
Duet ini langsung memberikan kesan positif, membangkitkan harapan publik San Siro bahwa masa depan cerah tengah dirancang. Mereka akan menyusun proyek bersama, termasuk pada kasus transfer Luka Modric dan Granit Xhaka.
Dari Bangku Cadangan ke Ruang Direksi
Milan kini tidak lagi sekadar mencari pelatih yang mampu meracik strategi di lapangan. Musim 2024/2025 yang penuh kekecewaan menjadi pelajaran berharga. Rossoneri menyadari, mereka butuh sosok dengan visi jangka panjang, seseorang yang bisa menjembatani antara kebutuhan taktik, pembinaan skuad, hingga arah pembangunan klub.
Allegri, yang pernah mempersembahkan Scudetto pada musim 2010/2011 di periode pertamanya, dianggap sebagai sosok ideal. Selain pengalaman, dia memiliki kapasitas manajerial yang mumpuni dan pemahaman mendalam tentang budaya Milan.
Kini, ia tak hanya bertanggung jawab atas performa tim di atas lapangan. Allegri juga dilibatkan dalam kebijakan transfer, pemilihan pemain, bahkan rencana jangka panjang klub.
Dengan kata lain, Milan tak lagi murni menganut model pelatih kepala (head coach), tetapi kembali ke peran tradisional manajer ala Inggris.
Allegri dan Tare, Poros Baru Rossoneri
Transformasi ini tak bisa dilepaskan dari kehadiran Igli Tare, mantan direktur sukses Lazio, yang kini menjadi tandem Allegri di balik layar.
Keduanya langsung tancap gas, menyusun kerangka tim untuk musim 2025/2026. Kerja sama mereka terlihat mulus, dengan pendekatan yang cepat dan efisien, hal yang sangat dibutuhkan jelang dimulainya pramusim.
Beberapa pertandingan persahabatan telah dijadwalkan sebagai bagian dari persiapan intensif. Allegri menekankan pentingnya fase ini, bukan hanya sebagai ajang uji coba, tapi juga untuk menyaring pemain yang siap menjadi bagian dari revolusi Milan.
Namun satu hal tak berubah: ekspektasi tinggi dan tekanan besar dari tifosi. Allegri paham bahwa ia harus segera membuktikan diri, bukan hanya sebagai pelatih kawakan, tapi juga sebagai arsitek masa depan Milan.