Liputan6.com, Jakarta Piala Dunia Antarklub 2025 akan menjadi panggung besar yang mempertemukan kekuatan terbaik dari berbagai benua. Ajang ini bukan hanya soal pertandingan seru, tetapi juga dipenuhi angka-angka statistik yang mengejutkan.
Berbagai catatan menarik tersimpan di balik nama-nama besar yang akan tampil tahun ini. Baik itu soal usia pemain, jumlah gol, atau asal negara, setiap data menghadirkan cerita unik tersendiri.
Kompetisi ini mempertemukan perpaduan generasi dari yang termuda hingga veteran dengan pengalaman puluhan tahun. Dari lapangan hijau hingga bangku cadangan, kehadiran para pemain ini menambah warna dalam kompetisi akbar yang digelar di Amerika Serikat.
Mari kita telusuri lebih dalam statistik menarik dari para peserta turnamen ini. Berikut adalah rangkuman angka-angka penting yang menjadi sorotan menjelang kick-off Piala Dunia Antarklub 2025.
142
Brasil menjadi negara penyumbang pemain terbanyak dalam turnamen Piala Dunia Antarklub ini dengan total 142 nama. Ini menunjukkan dominasi negeri Samba dalam urusan ekspor talenta ke seluruh dunia.
Di posisi berikutnya ada Argentina yang menyumbangkan 104 pemain ke berbagai klub peserta. Spanyol (54), Portugal (49), dan Amerika Serikat (42) melengkapi daftar lima besar negara dengan kontribusi pemain terbanyak.
Meksiko hadir dengan 40 pemain, disusul oleh Prancis (37), Jerman (36), dan Italia (36). Maroko serta Afrika Selatan masing-masing mengirimkan 31 pemain, memperlihatkan daya saing Afrika yang makin terasa.
Kehadiran beragam latar belakang ini membuat atmosfer turnamen semakin kaya akan budaya sepak bola. Pertarungan di lapangan pun semakin menarik dengan gaya permainan yang sangat bervariasi.
112
Lionel Messi masih menjadi raja dalam hal gol internasional, dengan total 112 gol bersama timnas Argentina. Catatan tersebut menempatkannya di posisi puncak pemain paling subur di antara peserta turnamen Piala Dunia Antarklub ini.
Harry Kane menyusul di posisi kedua dengan 73 gol untuk Inggris. Luis Suarez (69 untuk Uruguay) dan Aleksandar Mitrovic (62 untuk Serbia) juga menunjukkan ketajaman mereka.
Tak ketinggalan Edinson Cavani (58), Olivier Giroud (57), Mehdi Taremi (55), dan Kylian Mbappe (50) melengkapi daftar pemain dengan produktivitas tinggi. Torehan ini jadi bukti bahwa pengalaman di level timnas tetap jadi aset penting di kompetisi klub.
Dari sisi caps, Messi kembali unggul dengan 193 penampilan internasional. Ia diikuti Luka Modric (188) dan Sergio Ramos (180), dua sosok veteran yang tetap relevan di level tertinggi.
29
Kylian Mbappe menunjukkan produktivitas luar biasa sejak bergabung dengan Real Madrid. Ia telah mencetak 29 gol dalam 32 pertandingan bersama Los Blancos dan menjadi partisipan dengan torehan gol terbanyak di Piala Dunia Antarklub 2025 ini.
Ousmane Dembele dari PSG mengikuti dengan 25 gol dari 30 penampilan. Serhou Guirassy juga impresif dengan 22 gol dari 26 laga bersama Borussia Dortmund.
Vangelis Pavlidis dari Benfica tak kalah produktif dengan torehan yang sama, 22 gol dari 29 laga. Persaingan pencetak gol terbanyak dipastikan akan menjadi sorotan sepanjang turnamen.
26
Sebanyak 26 pemain di turnamen ini merupakan juara dunia bersama timnas masing-masing. Argentina menjadi penyumbang terbanyak dengan 13 pemain dari skuad juara Piala Dunia 2022.
Prancis menyusul dengan sembilan pemain yang mengangkat trofi di Rusia 2018. Sementara Jerman dan Spanyol masing-masing memiliki dua perwakilan dari gelaran 2014 dan 2010.
Nama-nama seperti Messi, Di Maria, Mbappe, Ramos, Dembele, Neuer, Muller, hingga Busquets akan jadi magnet tersendiri. Mereka tak hanya membawa kualitas, tapi juga aura kemenangan yang khas.
Enam dari 26 di antaranya saat ini bermain untuk Atletico Madrid, menjadikan klub tersebut sebagai rumah bagi sejumlah pemenang Piala Dunia. Mereka adalah Alvarez, Correa, De Paul, Griezmann, Lemar and Molina.
6
Joao Cancelo mencatatkan rekor dengan mewakili enam klub berbeda di Piala Dunia Antarklub. Saat ini memperkuat Al Hilal, ia sebelumnya tampil bersama Benfica, Inter Milan, Juventus, Manchester City, dan Bayern.
Danilo dari Flamengo tak kalah mengesankan dengan lima klub yang pernah dibelanya di turnamen ini. Ia pernah berseragam Porto, Real Madrid, Manchester City, dan Juventus.
Achraf Hakimi juga mencatatkan empat klub berbeda: Real Madrid, Borussia Dortmund, Inter Milan, dan PSG. Meski masih berusia 26 tahun, Hakimi sudah punya pengalaman luas di kompetisi elite.
44
Fabio dari Fluminense menjadi pemain tertua yang tampil di Piala Dunia Antarklub kali ini. Sang penjaga gawang sudah berusia 44 tahun dan 257 hari saat turnamen dimulai.
Ia unggul usia atas rekan setimnya, Thiago Silva, yang kini menginjak 40 tahun. Kiper Denis Onyango dari Mamelodi Sundowns juga berada di daftar senior dengan usia serupa.
Selain mereka, Luka Modric (39 tahun) dan Gustavo Cabral dari Pachuca (39 tahun) masih memperkuat tim masing-masing. Fabio bahkan tampil 28 tahun setelah keikutsertaan perdananya di turnamen FIFA U-17 1997.
16 Tahun
Pemain termuda di turnamen ini adalah Takeshi Wada dari Urawa Red Diamonds, yang baru saja menginjak usia 16 tahun. Ia menjadi bukti bahwa usia muda bukan alasan untuk tidak tampil di panggung besar.
Mathis Albert (Dortmund), Cassiano Kiala (Bayern), Jude Terry (LAFC), dan Mike Wisdom (Bayern) juga sama-sama berusia 16 tahun. Generasi ini mulai unjuk gigi di level tertinggi dengan penuh kepercayaan diri.
Statistik juga mencatat bahwa usia paling umum di antara seluruh peserta adalah 22 tahun, dengan 80 pemain. Diikuti oleh usia 21 (77 pemain), 19 (69 pemain), 25 (66 pemain), dan 29 tahun (64 pemain).
2,01
Gustavo Ramalho menjadi pemain tertinggi dalam turnamen dengan tinggi badan mencapai 2,01 meter. Kiper Fluminense ini jadi tembok kokoh di lini belakang.
Dua kiper lain, Gianluigi Donnarumma (PSG) dan Mike Penders (Chelsea), menyusul dengan tinggi 2 meter. Tinggi badan tentu memberi keunggulan dalam duel udara dan antisipasi bola mati.
Penyerang muda Bayern, Jonah Kusi-Asare, tercatat sebagai pemain lapangan tertinggi dengan tinggi 1,98 meter. Penyerang berusia 17 tahun ini punya potensi besar di masa depan.
1,60
Dua pemain dengan tinggi badan terpendek adalah Kaio Cesar dari Al Hilal dan Yeferson Soteldo dari Fluminense, masing-masing dengan tinggi 1,60 meter. Kendati mungil, keduanya dikenal lincah dan sulit dijaga lawan.
Duet dari Mamelodi Sundowns, Siyabonga Mabena dan Thato Sibiya, masing-masing memiliki tinggi 1,62 meter. Mereka juga menunjukkan bahwa ukuran tubuh bukan halangan untuk bersinar.
Soteldo bahkan memiliki selisih 41 sentimeter dengan rekan setimnya Ramalho, sebuah kontras unik dalam satu skuad. Perbedaan fisik ini justru memberi variasi dalam strategi bermain.
(FIFA)