Liputan6.com, Jakarta Manchester United tampaknya benar-benar serius dalam membangun kembali kekuatan skuadnya untuk musim 2025/2026. Setan Merah siap bangkit dengan menggaet sederet pemain top.
Setelah musim lalu yang mengecewakan, manajemen klub mulai bergerak cepat di bursa transfer. Sederet nama incaran Ruben Amorim pun mulai menyeruak ke permukaan.
Satu target sudah berhasil didapat, yakni Matheus Cunha yang diboyong dari Wolverhampton dengan nilai transfer £62,5 juta. MU pun tak berhenti sampai di situ.
Kabarnya, Bryan Mbeumo sudah mengatakan ya terhadap pinangan Manchester United. Namun, transfer ini belum rampung karena Setan Merah masih harus mencapai kata sepakat dengan Brentford.
Nama terbaru yang dikabarkan tengah dikejar Manchester United adalah striker haus gol Aston Villa, Ollie Watkins. Watkins menjadi target man yang paling realistis bagi MU setelah gagal menggaet Viktor Gyokeres.
Menariknya, ketiga pemain ini bukan hanya punya reputasi solid di Premier League, tapi juga mencatatkan total 83 kontribusi gol (gabungan gol dan assist) di semua kompetisi musim lalu.
Angka tersebut tentu bukan kebetulan — United sedang memburu pemain yang tak hanya berpengalaman, tapi juga produktif secara statistik. Mari kita ulas satu per satu kontribusi mereka.
Matheus Cunha (Wolverhampton)
Total kontribusi gol: 23
Gol: 17
Assist: 6
Kontribusi Cunha untuk Wolves sangat signifikan. Ia mencatat 17 gol dan 6 assist di musim lalu. Berasal dari Brasil, Cunha membawa flair khas Amerika Selatan, dengan skill individu tinggi dan kemampuan menembus pertahanan lewat dribel cepat.
Ia bukan striker konvensional, tapi lebih cocok disebut penyerang serba bisa. Cunha kerap turun ke lini tengah untuk membantu build-up play dan membuka ruang bagi rekan-rekannya. Gaya bermainnya yang cair sangat cocok untuk sistem modern yang mengandalkan mobilitas tinggi.
Bryan Mbeumo (Brentford)
Total kontribusi gol: 29
Gol: 20
Assist: 9
Meski sempat diganggu cedera, Mbeumo tampil luar biasa ketika fit. Ia menjadi tulang punggung lini serang Brentford, terlebih setelah kepergian Ivan Toney. Dengan 20 gol dan 9 assist, Mbeumo membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain sayap paling produktif di Premier League.
Keunggulannya adalah fleksibilitas: bisa bermain di sisi kanan, kiri, bahkan sebagai second striker. Mbeumo dikenal eksplosif, punya visi bermain yang matang, dan kemampuan eksekusi bola mati yang mumpuni. Ia akan memberikan variasi besar dalam pola serangan United.
Ollie Watkins (Aston Villa)
Total kontribusi gol: 31
Gol: 17
Assist: 14
Watkins menjadi salah satu striker paling bersinar di Premier League musim lalu. Di bawah asuhan Unai Emery, ia menjelma menjadi predator tajam di kotak penalti, sekaligus kreator serangan dari lini depan.
Dengan 17 gol di semua kompetisi, ia menjadi top skor Aston Villa, membantu tim melaju hingga perempat final Liga Champions. Tambahan 14 assist menunjukkan bahwa ia bukan hanya pencetak gol, tapi juga pemain yang bisa menyuplai bola matang ke rekan-rekannya.
Keunggulan Watkins terletak pada kecepatan, pergerakan tanpa bola, dan penyelesaian akhir yang klinis. Ia juga terbukti mampu tampil konsisten dalam laga-laga besar, sesuatu yang sangat dibutuhkan United.
Total Kontribusi Gol: 83
Jika digabungkan, Watkins, Mbeumo, dan Cunha memberikan:
54 Gol
29 Assist
Jika transfer ketiganya benar-benar terealisasi, ini akan menjadi sinyal kuat bahwa United tengah melakukan revolusi total di sektor serang. Mereka tidak hanya merekrut nama besar, tapi pemain dengan performa nyata dan pemahaman taktik Liga Inggris.
Dari sisi usia pun, ketiganya masih berada dalam usia emas:
Watkins (29 tahun),
Mbeumo (25 tahun),
Cunha (26 tahun).
Artinya, mereka siap tampil langsung sebagai starter dan memberi dampak instan — tanpa perlu waktu adaptasi panjang.
Dengan total 87 kontribusi gol, Watkins, Mbeumo, dan Cunha bukan hanya tambahan kualitas, tapi juga harapan baru untuk Manchester United. Kehadiran mereka bisa menjadi titik balik bagi klub yang ingin kembali menantang gelar — bukan sekadar bertahan di papan tengah.
Sumber: Transfermarkt