Surplus Produksi, Indonesia Berpotensi Dongkrak Konsumsi Daging Ayam

4 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sebagai negara industri perunggasan terbesar di Asia Tenggara dinilai masih punya potensi untuk meningkatkan konsumsi daging ayam dalam negeri.

Selain itu, Kementerian Pertanian (Kementan) juga menyampaikan surplus daging ayam sebesar 0,12 juta ton sehingga ketersediaan daging ayam terjaga.

"Pada 2024, kebutuhan daging ayam nasional adalah sebesar 3,72 juta ton per tahun, dengan produksi mencapai 3,84 juta ton. Jadi, kita ada surplus sebesar 0,12 juta ton," ujar Direktur Kesehatan Hewan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Kementan I Ketut Wirata di Jakarta, Kamis, (11/9/2025), seperti dikutip dari Antara.

Wirata mengatakan surplus produksi ini harus diikuti dengan peningkatan konsumsi daging ayam sebagai salah satu sumber protein hewani di Indonesia.

"Sebagai negara industri perunggasan terbesar di Asia Tenggara, potensi kita masih sangat besar untuk meningkatkan konsumsi daging ayam dalam negeri," kata Wirata.

Produksi yang surplus ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mendukung program perbaikan gizi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, imbuhnya.

Peningkatan Konsumsi Daging Ayam

Wirata menilai dengan peningkatan konsumsi protein hewani seperti daging ayam, dapat memberikan efek ganda (multiplier effects), baik untuk perbaikan gizi masyarakat hingga dari nilai keekonomian melalui peningkatan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Peningkatan konsumsi protein hewani akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia," ujar dia.

Selain itu, Wirata menuturkan dengan produksi daging ayam dan bahan pangan lainnya yang meningkat, diharapkan juga dapat mendukung program-program prioritas pemerintah seperti makan bergizi gratis (MBG) dan swasembada pangan.

"Melalui program MBG, para penerima manfaat nantinya akan mendapatkan asupan makanan yang bergizi yang mengandung sumber nutrisi sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka," kata Wirata.

Ia mengatakan pemerintah melalui kolaborasi strategis lintas kementerian dan lembaga, menargetkan untuk membangun setidaknya 32 ribu satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) pada 2025, dengan sasaran 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.

Indonesia Akhirnya Swasembada Daging dan Telur Ayam

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada bahkan surplus produksi daging ayam dan telur ayam.

"Indonesia telah mencapai swasembada daging ayam dan telur ayam dengan mencapai surplus masing-masing sebesar 0,12 juta ton dan 0,17 juta ton," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda di Probolinggo, Jawa Timur pada Selasa.

Saat ini pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas supply dan demand untuk menjaga agar harga ayam hidup dan telur di tingkat peternak tidak terlalu rendah di bawah harga pokok produksinya.

Namun untuk daging sapi, Indonesia masih membutuhkan impor sekitar 52 persen dari kebutuhan nasional. Sedangkan untuk susu, Indonesia membutuhkan impor sekitar 79 persen dari kebutuhan nasional.

Kementan menggandeng Satgas Pangan Polri untuk menstabilkan harga ayam hidup melalui pengawasan distribusi, penyerapan produksi peternak, serta pengendalian harga di tingkat konsumen dan produsen.

Harga Ayam Ras Hidup

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus memperkuat upaya stabilisasi harga ayam ras hidup (livebird) guna melindungi peternak rakyat dari tekanan harga yang tidak wajar.

Kementan bersama Satgas Polri dan pihak terkait lainnya telah menyepakati harga ayam hidup Rp18.000/kg untuk semua bobot panen secara nasional mulai 19 Juni 2025, dalam Rapat Koordinasi Perunggasan Nasional.

Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengingatkan kepada pelaku usaha agar komitmen dan konsekuen terhadap kesepakatan harga livebird minimal di atas HPP dan berupaya menjaga tetap stabil.

Stabilisasi harga livebird diharapkan selaras dengan program Makan Bergizi Gratis agar hasil peternak terserap optimal, distribusi merata, dan kesejahteraan peternak meningkat secara berkelanjutan di seluruh daerah.

Read Entire Article
Bisnis | Football |