Liputan6.com, Jakarta Stefano Lilipaly dapat panggilan dari pelatih Patrick Kluivert untuk membela Timnas Indonesia. Namanya masuk dalam daftar 32 pemain yang disiapkan untuk laga lawan China (5/6) dan Jepang (10/6) di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pemanggilan pemain Borneo FC itu bisa dibilang cukup mengejutkan. Sebab, dia baru pulih dari cedera dan belum sempat bermain secara penuh pada laga-laga Borneo FC di BRI Liga 1 2024/2025.
Namun, secara teknis, Stefano Lilipaly punya kualitas yang tidak diragukan lagi. Ketika Lilipaly absen, performa Borneo FC agak menurun di lini depan. Mereka kehilangan pemain kreatif yang pandai merangkai serangan.
Lilipaly akan jadi pemain paling senior di Timnas Indonesia untuk dua laga ke depan. Dia merayakan ulang tahun ke-35 pada Januari 2025 lalu. Lantas, fakta menarik apa saja yang menyertai pemanggilan Lilipaly ke Timnas Indonesia?
Penantian Panjang Sejak Era Shin Tae-yong
Meskipun sempat dipanggil untuk beberapa laga era Shin Tae-yong, Lilipaly sudah sangat lama tidak membela Timnas Indonesia. Dia absen membela Skuad Garuda sejak September 2023 lalu, usai laga uji coba lawan Turkmenistan.
Penantian panjang ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi pemain naturalisasi tersebut. Lilipaly diyakini akan bekerja keras untuk bisa mendapatkan kebugaran dan level terbaiknya.
Lilipaly sendiri punya peluang untuk masuk dalam skema permainan Patrick Kluivert. Mantan pemain Persija Jakarta bisa jadi salah satu opsi untuk menggantikan peran Ragnar Oratmangoen yang absen karena sakit.
Performa Konsisten Pada Level Klub
Di usianya yang menginjak 35 tahun, Lilipaly menunjukkan bahwa usia hanyalah angka. Performanya bersama Borneo FC di BRI Liga 1 musim ini terbilang sangat konsisten. Ia menjadi motor serangan tim, dengan torehan gol dan assist yang impresif.
Statistik mentereng ini agaknya menjadi faktor utama yang meyakinkan Patrick Kluivert untuk memanggilnya kembali. Konsistensi di level klub adalah kunci yang tak bisa diabaikan.
Pada musim 2023/2024 lalu, Lilipaly bikin 11 gol dan 17 assist di BRI Liga 1. Catatan yang luar biasa. Sedangkan, pada musim 2024/2025, Lilipaly bikin lima gol dan empat assist.
Fleksibilitas Posisi yang Sangat Dibutuhkan
Salah satu nilai lebih Lilipaly adalah kemampuannya bermain di berbagai posisi di lini tengah hingga depan. Ia bisa berperan sebagai gelandang serang, winger, bahkan false nine.
Fleksibilitas ini sangat menguntungkan bagi Patrick Kluivert yang dikenal gemar melakukan rotasi dan penyesuaian taktik. Lilipaly bisa memberi banyak opsi taktik bagi sang pelatih.
Dalam dua laga penting melawan tim kuat seperti China dan Jepang, memiliki pemain serba bisa seperti Lilipaly adalah aset berharga untuk merespons dinamika permainan.
Sudah Bela Timnas Indonesia Sejak 2013
Lilipaly bukan pemain dengan caps paling banyak di Timnas Indonesia. Catatan 30 caps yang diukirnya kalah dari Pratama Arhan dan Rizky Ridho. Namun, dia jadi pemain dengan masa bakti terpanjang.
Lilipaly sudah membela Timnas Indonesia sejak 2013 lalu. Dia telah melewati berbagai fase bersama Skuad Garuda. Faktor pengalaman dan senioritas membuat kehadiran Lilipaly bisa sangat penting di ruang ganti.
Kehadirannya juga diharapkan bisa memberikan ketenangan dan kepemimpinan di lapangan, terutama bagi pemain-pemain muda yang mungkin belum memiliki jam terbang sebanyak dirinya.
Lilipaly Sudah Bela Timnas Indonesia dengan 6 Pelatih Berbeda
Jika dimainkan Patrick Kluivert, Stefano Lilipaly akan punya rekor yang sulit untuk disamai pemain lain. Lilipaly akan membela Timnas Indonesia dengan tujuh pelatih yang berbeda.
Sejak debut pada 2013 lalu, Lilipaly sudah merasakan panggilan dari enam pelatih berbeda di Timnas Indonesia. Enam pelatih itu adalah Jacksen Tiago, Alfred Riedl, Luis Milla, Bima Sakti, Simon McMenemy, dan Shin Tae-yong.
Lilipaly dengan visi bermainnya yang bagus, umpan-umpan terukurnya, dan kemampuan mencetak gol dari lini kedua, mungkin akan dimainkan Kluivert. Jika itu terjadi, dia akan dipakai tujuh pelatih berbeda di Timnas Indonesia.