5 Permata Tersembunyi Serie A 2024/25, Layak Diincar Raksasa-raksasa Eropa

2 months ago 27

Liputan6.com, Jakarta Kompetisi Serie A saat ini memiliki sejumlah permata tersembunyi seperti Mario Gila dan Nico Paz yang layak diincar oleh tim-tim raksasa Eropa.

Kompetisi Liga Italia musim 2024/2025 dimeriahkan oleh nama-nama beken. Mereka tersebar di sejumlah klub seperti Inter Milan, Juventus, AC Milan, hingga Napoli.

Ada nama-nama macam Lautaro Martinez, Nicolo Barella, Kenan Yildiz, Tijjani Reijnders, Rafael Leao, hingga Romelu Lukaku. Akan tetapi, penggemar Serie A juga disuguhi banyak penampilan apik, tidak hanya dari nama-nama besar yang sudah mapan, tapi juga dari beberapa pemain yang kurang dikenal.

Mereka tampil menonjol dan itu membuktikan bahwa bakat luar biasa bisa datang dari mana saja. Berikut lima hidden gem di Serie A musim ini layak mendapatkan panggung lebih besar di masa mendatang.

Assane Diao – Mesin Gol Muda Milik Como

Kepindahan Assane Diao ke Como pada bursa Januari awalnya dianggap langkah mengejutkan. Namun, keputusan tersebut terbukti brilian baik bagi sang pemain maupun klub barunya di Serie A.

Penyerang muda asal Senegal itu menunjukkan kualitasnya sejak awal, langsung mencetak gol ke gawang AC Milan dalam pertandingan keduanya. Tak berhenti di situ, ia mencatatkan gol tambahan ke gawang Udinese dan terus melanjutkan ketajamannya.

Diao bahkan sukses membobol gawang tim-tim besar seperti Juventus dan Napoli, menandai musim perdananya dengan delapan gol. Dengan rata-rata 0,58 gol per 90 menit, Diao menunjukkan potensi luar biasa untuk menjadi striker top masa depan.

Ia memang belum dikenal luas, tapi musim depan kemungkinan besar akan jadi tahun kebangkitannya. Jika Como mampu mempertahankannya, maka mereka punya aset besar di lini serang.

Aaron Martin – Bek Kreatif Andalan Genoa

Aaron Martin mungkin tak banyak disorot, namun bek asal Spanyol ini memainkan peran vital dalam stabilnya performa Genoa musim ini. Meski berposisi sebagai bek, kontribusinya di lini serang tak bisa dianggap remeh.

Secara statistik, hanya Christian Pulisic dari AC Milan yang membuat lebih banyak umpan kunci darinya sepanjang musim. Kreativitas Martin menjadi senjata rahasia Genoa dalam membangun serangan dari sisi lapangan.

Delapan assist yang ia ciptakan membuktikan kapasitasnya sebagai bek modern yang komplet. Ia tidak hanya menjaga pertahanan, tetapi juga aktif membantu tim dalam menciptakan peluang.

Musim depan, Martin bisa jadi motor penting jika Genoa ingin naik level lebih tinggi. Peran dan pengaruhnya jelas tak bisa dikesampingkan dari strategi pelatih Patrick Vieira.

Mario Gila – Pilar Pertahanan Lazio yang Tangguh

Musim solid Lazio tak bisa dilepaskan dari peran penting Mario Gila di lini belakang. Bek asal Spanyol ini tampil meyakinkan sepanjang musim, menjadi tembok kokoh bagi pertahanan klub ibu kota.

Gila menampilkan permainan yang matang, dengan ketenangan dan kecerdasan membaca situasi. Ia juga terampil membangun serangan dari belakang berkat kemampuan teknisnya yang mumpuni.

Catatan statistiknya di berbagai aspek distribusi dan progresi bola membuatnya menonjol di antara para bek lainnya. Meski masih berusia 24 tahun, ia menunjukkan kematangan seperti pemain veteran.

Gila bisa saja menjadi incaran klub-klub besar di Eropa dalam waktu dekat. Namun jika bertahan di Lazio, kehadirannya bisa jadi kunci untuk menembus zona Eropa di musim berikutnya.

Nikola Krstovic – Penyelamat Lecce dari Jurang Degradasi

Saat Lecce terancam degradasi, kontribusi Nikola Krstovic menjadi krusial untuk menyelamatkan klubnya. Striker Montenegro ini menjadi ujung tombak yang bisa diandalkan dalam situasi sulit.

Krstovic mencetak 11 gol dan memberikan lima assist, catatan impresif untuk pemain dari tim papan bawah. Ia dikenal sebagai striker pekerja keras dengan naluri mencetak gol yang tajam.

Rata-rata 0,47 gol dan assist per 90 menit membuktikan bahwa Krstovic adalah salah satu pemain paling efisien musim ini. Kontribusinya membawa Lecce tetap berada di Serie A untuk satu musim lagi.

Penampilan konsistennya bisa jadi tiket untuk pindah ke klub yang lebih besar. Namun, jika ia tetap bertahan, Lecce punya harapan besar untuk terus bertahan di kompetisi tertinggi Italia.

Nico Paz – Motor Serangan Como yang Tak Tergantikan

Selain Assane Diao, Como juga menemukan permata lain dalam diri Nico Paz. Gelandang muda asal Argentina ini menjadi pusat permainan Como di bawah kepemimpinan Cesc Fabregas.

Didatangkan dari Real Madrid, Paz langsung menyatu dalam skema tim dan menjadi pengatur serangan utama. Ia dikenal sebagai pemain yang lincah dan penuh visi dalam mengatur tempo pertandingan.

Dengan torehan assist yang tinggi, ia menjadi salah satu kreator terbaik Serie A musim ini. Rata-rata kontribusinya sebesar 0,47 gol dan assist per 90 menit menjadi bukti bahwa ia bukan pemain sembarangan.

Paz baru berusia 20 tahun dan masa depannya terlihat sangat cerah. Jika Como mampu mempertahankannya, klub ini bisa jadi kuda hitam yang serius di musim depan.

(Bola/Football Italia)

Read Entire Article
Bisnis | Football |