Liputan6.com, Jakarta - Klub kebanggaan Kalimantan Selatan, Barito Putera, harus rela turun kasta dari BRI Liga 1 musim depan. Kepastian ini didapat setelah Laskar Antasari, julukan Barito Putera, menempati posisi ke-17 klasemen akhir musim 2024/2025.
Dengan hanya mengumpulkan 34 poin sepanjang musim, Barito Putera gagal bersaing dengan tim-tim lain di papan bawah klasemen. Degradasi ini tentu menjadi pukulan berat bagi klub yang telah lama menjadi bagian dari kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Selain Barito Putera, tim lain yang juga harus turun kasta adalah PSIS Semarang dan PSS Sleman.
Meski sempat memberikan perlawanan sengit di laga terakhir dengan mengalahkan PSIS Semarang 2-1, kemenangan itu tidak cukup untuk menyelamatkan Barito Putera dari jurang degradasi. Persaingan ketat di papan bawah klasemen membuat setiap poin menjadi sangat berharga, dan sayangnya, Barito Putera gagal mengumpulkan poin yang cukup.
Faktor-faktor Penyebab Degradasi Barito Putera
Salah satu faktor utama yang menyebabkan degradasi Barito Putera adalah rapuhnya lini pertahanan. Sepanjang musim, mereka kebobolan hingga 57 gol. Jumlah ini menjadi salah satu yang tertinggi di antara tim-tim Liga 1, menunjukkan adanya masalah serius dalam organisasi pertahanan tim.
Selain masalah pertahanan, kurangnya konsistensi dalam performa juga menjadi kendala bagi Barito Putera. Meski memiliki beberapa pemain berkualitas, mereka kesulitan untuk tampil stabil sepanjang musim. Inkonsistensi ini membuat mereka sulit meraih kemenangan beruntun dan mengamankan poin-poin penting.
Manajemen tim juga menjadi sorotan. Keputusan-keputusan strategis yang kurang tepat, termasuk dalam hal transfer pemain dan pemilihan taktik, dinilai turut berkontribusi pada performa buruk tim. Evaluasi menyeluruh perlu dilakukan untuk memperbaiki manajemen tim ke depannya.
Peran Lucas Morelatto di Barito Putera
Di tengah keterpurukan tim, terdapat satu nama yang cukup menonjol, yaitu Lucas Morelatto. Gelandang kreatif ini menjadi salah satu pemain kunci Barito Putera sepanjang musim. Ia mampu mengemas 9 gol dan 3 assist, menunjukkan kontribusinya yang signifikan dalam lini serang tim.
Tak hanya piawai dalam menyerang, Morelatto juga rajin membantu pertahanan. Ia tercatat sebagai pemain yang paling banyak melakukan tekel, yaitu sebanyak 41 kali. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki etos kerja yang tinggi dan bersedia berkorban untuk tim.
Morelatto juga menjadi pemain dengan catatan tembakan ke arah gawang terbanyak di Barito Putera, yaitu 31 kali. Meski akurasinya masih perlu ditingkatkan (25 tembakan melenceng), hal ini menunjukkan bahwa ia aktif dalam menciptakan peluang bagi timnya.
Statistik tersebut pun membuat Morelatto jadi buruan klub-klub Liga 1. Barito Putera harus kerja keras untuk mempertahankan jasanya.