Bukan Sekadar Tebakan! Ini Prediksi Juara Final Liga Europa Versi Superkomputer

4 days ago 5

Liputan6.com, Jakarta Tottenham Hotspur dan Manchester United akan saling sikut di partai final Liga Europa 2024/2025. Laga ini akan digelar di Stadion San Mames, Bilbao, pada Kamis (22/5/2025) dini hari WIB.

Kedua tim menjalani musim domestik yang buruk di Premier League. Namun, trofi Eropa bisa menutupi kegagalan mereka musim ini.

Lebih dari sekadar gelar, kemenangan juga berarti tiket ke Liga Champions musim depan. Nilai finansialnya tentu sangat penting untuk masa depan kedua klub.

Superkomputer Opta bahkan menilai peluang kedua tim nyaris seimbang. Spurs sedikit diunggulkan dengan 50,3 persen kemungkinan juara, dibanding 49,7 persen untuk MU.

Jalan Terakhir Menuju Liga Champions

Laga final ini menjadi penyelamat musim bagi Tottenham dan Manchester United. Keduanya gagal bersaing di papan atas Premier League dan harus bertaruh di partai pamungkas Eropa.

Spurs terakhir kali meraih trofi pada 2008 saat menjuarai Piala Liga. Sementara MU ingin menghindari musim tanpa gelar setelah tahun lalu merebut FA Cup.

Kemenangan di Bilbao akan memastikan satu tempat di fase liga Liga Champions musim depan. Selain prestise, slot itu juga menjanjikan pemasukan secara signifikan.

Postecoglou dan Amorim Butuh Trofi

Ange Postecoglou ingin mempersembahkan gelar di musim keduanya bersama Spurs. Ia pernah menyatakan bahwa tahun kedua selalu jadi momen kemenangan dalam karier kepelatihannya.

Sementara Ruben Amorim kerap menyebut skuad MU musim ini sebagai yang terburuk dalam sejarah klub. Namun, trofi Eropa bisa menyelamatkan reputasinya di mata manajemen dan fans.

Jika menang, Amorim akan jadi pelatih ketiga yang menjuarai trofi besar di musim pertamanya bersama MU, setelah Jose Mourinho dan Erik ten Hag. Ia juga berpeluang jadi pelatih termuda ketiga yang meraih gelar Eropa bersama klub Inggris.

Statistik Menarik dari Kedua Tim

Manchester United datang dengan catatan luar biasa di Liga Europa musim ini. Mereka belum terkalahkan dalam 14 laga (9 menang, 5 imbang) dan mencetak 35 gol.

Tottenham juga tampil tajam lewat Dominic Solanke, yang sudah mencetak gol di dua leg semifinal dan penalti penentu di perempat final. Son Heung-min yang baru pulih juga siap tampil sejak awal.

Bruno Fernandes jadi andalan utama MU dengan torehan 7 gol dan 4 assist di Liga Europa musim ini. Ia kini menjadi pemain dengan keterlibatan gol terbanyak dalam sejarah kompetisi (46 kontribusi).

Head-to-Head: Keunggulan Spurs Musim Ini

Spurs sangat dominan atas MU musim ini. Mereka menang tiga kali dalam tiga pertemuan di semua ajang: dua kali di Premier League dan sekali di Piala Liga.

MU belum pernah kalah empat kali dalam satu musim dari Spurs. Namun, catatan itu terancam pecah di final nanti.

Kedua tim terakhir kali bertemu di Eropa pada 1963/1964, saat MU menang agregat 4-3 atas Spurs di bawah asuhan Matt Busby.

Peluang Sama Kuat di Bilbao

Opta menyimulasikan laga ini 10.000 kali dan hasilnya sangat seimbang. Spurs menang dalam waktu normal pada 37,5 persen simulasi, MU menang di 35,2 persen.

Sebanyak 27,3 persen simulasi berujung imbang dan dilanjutkan ke extra time atau adu penalti. Ini menandakan duel di San Mames akan berjalan sangat ketat.

Dengan gaya bermain menyerang kedua tim, laga diprediksi berlangsung terbuka dan penuh peluang. Fernandes dan Alejandro Garnacho di sisi MU, serta Solanke dan Son dari Spurs akan jadi kunci penentu laga.

Sumber: Opta

Read Entire Article
Bisnis | Football |