Final Liga Europa 2024/2025 jadi Laga Bernilai Rp2,2 Triliun bagi Manchester United

4 days ago 5

Liputan6.com, Jakarta Trofi Liga Europa punya arti penting bagi Manchester United. Namun, lebih dari sekadar trofi, laga final Liga Europa juga penting dalam hitung-hitungan finansial karena berpotensi punya nilai £100 juta bagi Setan Merah.

MU akan memainkan final Liga Europa dengan berjumpa Tottenham pada di Stadion San Mames, Kamis (22/5) mulai pukul 02.00 dini hari WIB. Laga Tottenham vs MU disiarkan langsung di SCTV dan live streaming di Vidio.

Sebelum final Liga Europa, MU menjalani musim yang buruk. Bahkan sangat buruk. Sebab, selain gagal di Carabao Cup dan FA Cup, MU juga terpuruk di Premier League. MU berada di peringkat ke-16 klasemen sementara.

Liga Europa adalah satu-satunya harapan yang bisa membuat MU menutup musim dengan kebanggaan. Liga Europa jadi tanda bahwa proyek yang dibangun Ruben Amorim punya nilai positif untuk dikembangkan musim depan.

Hitung-hitungan Finansial jika MU Juara Liga Europa

Bukan hanya dari aspek olahraga, laga final Liga Europa juga penting bagi MU pada aspek finansial. Kepada BBC Sport, pakar ekonomi olahraga, Kieran Maguire, memberi gambaran bahwa trofi Liga Europa punya arti besar.

Bukan hanya soal potensi hadiah yang bisa didapat, akan tetapi pendapatan musim depan. Sebab, dengan trofi Liga Europa, MU atau Tottenham akan berlaga di Liga Champions musim 2025/2026 nanti.

"Partisipasi di Liga Champions sangat penting, karena dapat menghasilkan lebih dari £100 juta (sekitar Rp2,2 Triliun) dari tiket, uang siaran, dan bonus sponsor," kata Kieran Maguire.

Menurut Maguire, dengan empat laga kandang di Liga Champions, angkat di atas sudah bisa dicapai. Selain itu, MU bisa dapat tambahan £30 juta-£40 juta jika mampu melaju lebih jauh dari League Phase.

Ancaman Bencana Finansial

MU sedang gencar melakukan efisiensi di segala lini. Jumlah karyawan dikurangi, begitu juga dengan beberapa fasilitas penunjang. Nah, kegagalan juara Liga Europa dan tampil di Liga Champions akan jadi pukulan telak secara finansial.

Pada tahun 2024 lalu, neraca keuangan MU diketahui defisit hingga £113 juta. Bahkan, total kerugian mereka mencapai £300 juta selama tiga tahun terakhir.

MU harus segera memperbaiki kondisi keuangan mereka. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki prestasi dan mendapat suntikan dana segar. Jika tidak, MU mungkin akan gagal memenuhi Premier League profit and sustainability rules (PSR) pada musim-musim mendatang.

Read Entire Article
Bisnis | Football |