Liputan6.com, Jakarta Real Madrid sukses mendapatkan talenta muda berbakat asal Argentina: Franco Mastantuono. Dia merupakan tipikal pemain dengan kemampuan ofensif mumpuni. Dia adalah seorang kreator sekaligus eksekutor.
Remaja 17 tahun itu baru saja resmi diumumkan sebagai rekrutan anyar Los Blancos. Dia dijadwalkan bergabung mulai 14 Agustus 2025, setelah memperkuat River Plate di Piala Dunia Antarklub, dan dikontrak hingga 30 Juni 2031. Ia menjadi bagian dari proyek jangka panjang Madrid.
Madrid mengonfirmasi perekrutan Mastantuono tak lama setelah memperkenalkan Dean Huijsen dan Trent Alexander-Arnold. Tiga rekrutan dalam waktu dekat ini menunjukkan keseriusan klub membangun tim masa depan.
Perebutan Sengit di Balik Layar
Ketertarikan Real Madrid terhadap Mastantuono bukan sesuatu yang baru. Klub ibu kota Spanyol itu sudah mengamati sang pemain sejak ia mencuat bersama River Plate tahun lalu. Namun, upaya pertama mereka gagal mencapai kesepakatan.
Kesempatan kedua datang musim panas ini. Saat PSG dikabarkan mendekati sang pemain, Madrid bergerak cepat untuk mengamankan tanda tangannya. Mereka tak mau kehilangan talenta potensial ini ke klub lain.
Madrid akhirnya merogoh kocek €45 juta atau sekitar Rp793 miliar untuk menuntaskan transfer Mastantuono. Angka besar untuk pemain yang belum genap 18 tahun, tapi mencerminkan keyakinan besar terhadap potensinya.
Profil Gelandang Kidal Bertalenta
Franco Mastantuono dikenal sebagai gelandang kidal dengan fleksibilitas tinggi di lini tengah. Ia bisa bermain sebagai enganche klasik, gelandang kreatif, hingga penyerang lubang. Sentuhan dan insting ofensifnya jadi nilai utama.
Martin Pellegrino, pelatih tim muda River Plate, mengatakan bahwa Mastantuono punya kemampuan luar biasa dalam mengatur ritme permainan. Ia juga dinilai tajam dalam melepaskan tendangan dari luar kotak penalti.
Pablo Fernandez, asisten pelatih tim cadangan River Plate, menuturkan kalau Mastantuono piawai dalam situasi bola mati dan duel satu lawan satu. Ia bukan hanya kreator, tapi juga eksekutor berbahaya di sepertiga akhir lapangan.
Inspirasi dari Bintang Dunia
Dalam beberapa wawancara, Mastantuono tak menutupi kekagumannya pada sejumlah pemain idola. Dari River Plate, ia menyukai permainan Ignacio Fernandez dan Matias Suarez. Dari luar Argentina, ada nama Phil Foden dan Neymar. Dia juga mengagumi kompatriotnya, Julian Alvarez.
Gaya bermainnya pun banyak dipengaruhi oleh para pemain tersebut. Perpaduan visi bermain, kecepatan, dan kemampuan menggiring bola menjadi ciri khasnya di lapangan. Ia mencoba menggabungkan sentuhan khas Amerika Selatan dengan style Eropa.
Madrid tentu berharap Mastantuono bisa berkembang menjadi versi terbaik dari idola-idolanya. Dengan usia yang masih sangat muda dan sistem pembinaan modern di Spanyol, potensi itu terbuka lebar.
Proyek Galactico Versi Baru
Perekrutan Mastantuono menambah daftar panjang strategi Madrid dalam membangun generasi penerus. Setelah sukses dengan Vinicius Junior, Rodrygo, hingga Jude Bellingham, kini giliran Franco mencatatkan namanya.
Dengan kontrak enam tahun, Madrid memberi waktu dan ruang bagi Mastantuono untuk berproses. Ia dijadwalkan bergabung tepat saat ulang tahunnya yang ke-18, 14 Agustus 2025 mendatang—momen simbolis menuju babak baru kariernya.
Jika semua berjalan sesuai harapan, maka publik Santiago Bernabeu akan segera menyaksikan si bocah kidal dari Argentina menjelma menjadi bintang masa depan Los Blancos.
Sumber: Madrid Universal, Wikipedia