Liputan6.com, Jakarta Musim panas menjadi waktu evaluasi bagi banyak pemain, dan untuk Gavi, ini bukan sekadar masa persiapan biasa. Gelandang muda berusia 20 tahun itu tengah menghadapi tantangan baru di Barcelona—bukan soal kemampuan, melainkan soal tempat di tim utama. Di bawah arahan Hansi Flick, Gavi belum masuk dalam daftar starter reguler jelang musim 2025/26.
Padahal, sejak awal kariernya, Gavi selalu dianggap sebagai bagian penting dari proyek masa depan Blaugrana. Namun, saat ini, persaingan di lini tengah Barcelona begitu ketat, dengan nama-nama seperti Pedri, Frenkie de Jong, dan Dani Olmo yang juga berebut posisi. Situasi ini membuat masa depan Gavi tak sejelas dulu.
Namun, kisah Gavi bukan soal menyerah. Musim lalu, ia berhasil bangkit dari cedera panjang, kembali bermain, dan perlahan mendapatkan ritme lagi. Kini, ia punya tekad baru untuk membuktikan bahwa dirinya masih layak jadi andalan Barcelona—dan Timnas Spanyol.
Bangkit dari Cedera, Bangkitkan Harapan
Musim lalu bukan musim yang mudah bagi Gavi. Setelah absen hampir setahun karena cedera lutut serius, ia akhirnya kembali merumput pada Oktober. Penampilan perdananya pasca-cedera memang belum sepenuhnya menggembirakan, tapi langkah kecil itu menjadi awal dari kebangkitan.
Sayangnya, laju itu sempat terganggu lagi oleh benturan di kepala yang dialami pada Februari. Cedera itu membuatnya kembali absen dan kehilangan momentum yang sempat ia bangun di Januari. Namun, dalam beberapa pekan terakhir musim, Gavi mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa ia siap kembali bersaing.
Hansi Flick melihat progres positif dari Gavi dan mulai mempertimbangkan peran yang lebih fleksibel untuknya. Gavi tak hanya bisa bermain di satu posisi dan itu bisa menjadi kunci agar ia kembali relevan di tim utama.
Latihan Ekstra demi Peran Lebih
Tak mau larut dalam ketidakpastian, Gavi menghabiskan musim panas ini dengan latihan keras. Ia sadar belum masuk dalam rencana awal Hansi Flick untuk starting XI, tapi justru hal itu yang membakar semangatnya. Ia ingin tiba di pekan pertama La Liga dalam kondisi terbaik.
Targetnya bukan sekadar pulih, tapi benar-benar bersaing. Jika musim lalu ia menerima peran sebagai pelapis sambil memulihkan diri, kali ini Gavi ingin lebih. Ia ingin membuktikan bahwa ia sudah siap sepenuhnya untuk kembali jadi pemain kunci.
Hubungannya dengan Flick pun ikut membaik. Meski awalnya harus menerima peran cadangan, Gavi menunjukkan sikap profesional yang membuat pelatih asal Jerman itu mulai memberi kepercayaan lebih. Namun, untuk benar-benar mendapat tempat, kerja keras di pramusim jadi harga mati.
Sumber: Barca Universal