Gelaran Kejurnas BMX 2025 di Sirkuit Supercross Internasional Jadi Momentum Lahirkan Bibit Baru Potensial

2 months ago 14

Liputan6.com, Jakarta Penyelenggaraan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) BMX 2025 di Sirkuit BMX Supercross Muncar, Banyuwangi pada 4-6 Juli 2025 lalu, mendapat pujian dari berbagai pihak. Apresiasi untuk gelaran ini salah satunya disampaikan pelatih tim nasional balap sepeda Dadang Haries Purnomo.

Dadang menyebut kejurnas tersebut menjadi momentum penting dalam pengembangan prestasi atlet nasional. Dia melihat kemunculan beberapa atlet muda potensial dari berbagai daerah.

Apalagi, teristimewanya lagi kejuaraan berlangsung lancar dan baik berkat pemanfaatan sirkuit supercross berstandar internasional yang pertama kali digunakan di Indonesia. Lintasan kelas dunia yang didesain oleh Tom Ritzenthaler  tidak hanya menjadi tantangan bagi para pembalap, tetapi juga membuka peluang bagi atlet Indonesia untuk beradaptasi dengan karakter sirkuit yang kerap ditemui dalam ajang internasional seperti Kejuaraan Dunia dan Olimpiade.

“Sirkuit supercross ini sudah berstandar Olimpiade. Tapi justru ini jadi peluang karena atlet-atlet muda kita bisa cepat beradaptasi, meski secara fisik memang masih perlu ditingkatkan,” ujar Dadang.

Namun, Dadang juga menegaskan Kejurnas ini bukan hanya menjadi bagian dari seleksi, para atlet harus mengikuti sejumlah ajang internasional seperti Kejuaraan Asia dan berbagai seri Nation Cup, yang menuntut dukungan pembiayaan yang besar.

“Di sinilah peran sponsor sangat krusial. Dukungan dari Bank Mandiri sebagai sponsor utama sangat membantu dalam membiayai keberangkatan atlet ke berbagai ajang kualifikasi,” ucap Dadang.

Hj. Chusnunia Chalim, Phd, Bupati Lamtim menyatakan mencari bibit muda lewat festival sepeda BMX yang diadakan pada akhir pekan lalu.

Lahirkan Atlet Muda Potensial dari Daerah

Pada bagian lain, Dadang mengakui keterbatasan infrastruktur BMX di luar Pulau Jawa masih menjadi hambatan dalam pemerataan pembinaan atlet. “Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Jumlah sirkuit masih sangat minim dan tidak semua atlet bisa langsung berlatih di lintasan berstandar internasional tanpa adaptasi,” katanya.

Meski begitu, Kejurnas BMX tahun ini dinilai berhasil melahirkan sejumlah atlet muda potensial dari berbagai daerah, termasuk dari Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Utara di kategori junior putra dan putri.

“Bibit-bibit baru mulai terlihat, termasuk dari luar Jawa. Ini jadi sinyal positif bagi pemerataan pembinaan dan kekuatan nasional yang lebih merata ke depannya,” ujar Dadang.

Peserta Kejurnas Road Race Meningkat

Selain BMX, Dadang juga mengapresiasi pelaksanaan Kejurnas Road Race 2025 yang juga digelar di Banyuwangi, sepekan sebelumnya. Ia menyebut kejuaraan kali ini sebagai salah satu yang terbaik karena menempuh jarak 175 kilometer dengan variasi medan yang mendekati standar internasional.

“Rutenya sangat variatif, dari flat hingga tanjakan ekstrim dengan kemiringan di atas 30 persen. Bahkan informasi yang kami terima, karakter ini mendekati rute SEA Games nanti di Thailand,” kata dia.

Dari sisi persaingan, nama-nama seperti Ayustina Delia Priatna dan Sayu Bella Sukma Dewi masih mendominasi kategori elite. Namun Dadang mencatat regenerasi mulai menunjukkan hasil dengan meningkatnya jumlah peserta di kategori U23 dan junior.

“Peserta U23 putri mencapai 19 orang. Jumlah itu cukup besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan ada atlet potensial dari Bali dan DKI Jakarta yang mulai muncul,” katanya.

Atlet Harus Mengikuti Ajang Internasional

Dadang menegaskan Kejurnas bukan hanya menjadi bagian dari seleksi SEA Games 2025 Thailand, tetapi juga berperan penting dalam strategi jangka panjang untuk mengejar poin kualifikasi menuju Kejuaraan Dunia dan Olimpiade Los Angeles 2028.

“SEA Games itu penting, tapi sasaran utama tetap Kejuaraan Dunia dan Olimpiade. Jika kita bisa menembus World Championship, maka tampil kompetitif di SEA Games akan menjadi lebih mudah,” ujar Dadang.

Ia menambahkan untuk mengumpulkan poin kualifikasi Olimpiade, para atlet harus mengikuti sejumlah ajang internasional seperti Kejuaraan Asia dan berbagai seri Nation Cup.

Peluang Meraih Tiket Olimpiade

Ia berharap kolaborasi antara federasi, pelatih, atlet, dan sponsor terus terjaga agar Indonesia dapat menembus lebih banyak ajang internasional dan meningkatkan peluang meraih tiket Olimpiade.

“Tanpa dukungan sponsor, kita sulit bicara di level dunia. Tapi dengan adanya dukungan dari Mandiri, dari Kejurnas hingga kualifikasi Olimpiade, itu sangat berarti bagi kami semua,” pungkasnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |