Liputan6.com, Jakarta - Program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diarahkan sebagai salah satu strategi besar dalam memperkuat ekonomi masyarakat pesisir. Program ini tidak hanya menghadirkan pembangunan sarana dan prasarana, tetapi juga mengonsolidasikan aktivitas usaha nelayan melalui kelembagaan koperasi, sekaligus mengajak masyarakat terlibat langsung dalam seluruh prosesnya.
Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan KKP Mahrus menjelaskan, Kampung Nelayan Merah Putih dihadirkan untuk memperkuat tata kelola perikanan tangkap yang berkeadilan dan berkelanjutan.
"Program ini akan sejalan dengan implementasi penangkapan ikan terukur berbasis kuota yang sedang dipersiapkan pemerintah," jelas dia Senin (15/9/2025).
Selain itu, Kampung Nelayan Merah Putih juga diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan melalui intervensi pembangunan sarana dan prasarana, baik yang bersifat produksi maupun pendukung produksi. Fasilitas yang dibangun meliputi unit-unit penting seperti cold storage, pabrik es, bengkel nelayan, kios perbekalan, dan SPBUN.
Dengan keberadaan sarana ini, aktivitas usaha perikanan tangkap diharapkan lebih terkelola, terintegrasi, sekaligus mampu memperkuat akses pasar nelayan.
Mahrus menegaskan bahwa pengelolaan seluruh fasilitas usaha tersebut akan dijalankan melalui Koperasi Desa Merah Putih. Koperasi ini baru terbentuk secara kelembagaan pada pertengahan tahun, meski aktivitas usaha masyarakat nelayan sebenarnya telah lama berjalan secara perorangan.
“Kelembagaan koperasi ini menjadi lebih baik dalam tata kelolanya sehingga aktivitas usaha masyarakat lebih terkelola,” ujarnya.
Sudah Masuk Fase Kedua
Ketua Tim Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih , Tristan, menambahkan bahwa sarana prasarana produksi yang dibangun tidak hanya berhenti sebagai proyek konstruksi, melainkan diarahkan menjadi unit bisnis yang benar-benar dimiliki masyarakat desa.
“Mulai dari pabrik es, kolsoret, tempat selter pendaratan ikan, bengkel, semua diberikan dan dibangun sepenuhnya untuk masyarakat agar mereka sepenuhnya bisa mandiri,” jelas Tristan.
partisipasi masyarakat sangat penting dalam keseluruhan desain KNMP. Proses ini bahkan sudah memasuki fase kedua, yakni pendampingan dengan pembentukan kelembagaan. Ia mencontohkan masih banyak KDMP yang kantor pengelolanya sementara menumpang di kelurahan.
Karena itu, pemerintah juga membangun kantor pengelola yang sekaligus difungsikan sebagai kantor koperasi, agar kegiatan ekonomi nelayan memiliki pusat pengelolaan yang lebih kuat.
Basis Produksi Rakyat
Dukungan serupa juga datang dari organisasi nelayan. Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Dani Setiawan, menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh program KNMP. Menurut Dani, pembangunan ekonomi dalam KNMP harus dimaknai sebagai upaya memperkuat basis produksi rakyat.
Desa-desa pesisir, kata dia, merupakan pusat dari kekayaan sumber daya ekonomi, sehingga pembangunan harus diarahkan pada penguatan kapasitas produksi dan organisasi ekonomi nelayan.
“Kalau organisasi ekonomi rakyatnya lemah, kekayaan sumber daya di kampung pesisir tidak akan berkelanjutan dan tidak akan memberikan dampak besar bagi masyarakat,” tegas Dani.
Karena itu, ia menekankan pentingnya peran koperasi sebagai wadah konsolidasi ekonomi nelayan. Melalui koperasi, hasil produksi nelayan kecil yang terbatas bisa dikumpulkan, dikelola, dan diberi nilai tambah lebih besar.
Pemberdayaan Ekonomi Pesisir
Bagi KNTI, kata Dani, keberhasilan KNMP tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, tetapi juga dari seberapa jauh partisipasi masyarakat nelayan dalam keseluruhan proses ditompang dan dituntun oleh pemerintah, mulai dari tahap perencanaan hingga implementasi.
“Aspek yang harus kita sejak awal ikut sertakan di dalam penyusunan desain dari mulai perencanaan sampai implementasi ini adalah memastikan agar partisipasi masyarakat itu digendong, dipangku di dalam keseluruhan implementasi program ini. Baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah.”
“Partisipasi rakyat secara bermakna ini menjadi satu syarat penting program-program pemerintah itu bisa dirasakan manfaatnya secara optimal bagi masyarakat,” kata dia.
Dengan menempatkan koperasi sebagai tulang punggung, menghadirkan sarana produksi yang mendukung aktivitas usaha nelayan, serta memastikan partisipasi masyarakat sejak awal, KNMP diproyeksikan bukan hanya sebagai proyek pembangunan infrastruktur, tetapi juga sebagai model pemberdayaan ekonomi pesisir yang tumbuh dari kekuatan nelayan itu sendiri.