Liputan6.com, Jakarta - Tesla tengah berupaya keras mempertahankan CEO andalannya, Elon Musk, dengan menawarkan paket gaji bernilai fantastis. Menurut laporan yang diajukan pekan lalu, paket kompensasi ini bisa mencapai USD 1 triliun jika semua target tercapai.
Dilansir CNBC, Minggu (14/9/2025), langkah ini ditempuh karena sebagian besar kekayaan Musk kini berasal dari perusahaan lain seperti SpaceX dan xAI, yang berpotensi menyita fokusnya dari Tesla.
“Sebagian besar kekayaan Musk kini berasal dari perusahaan lain di luar Tesla, dan dia memiliki opsi yang lebih menarik hari ini daripada sebelumnya,” tulis dokumen tersebut.
Untuk menjaga komitmen Musk, Tesla menawarkan kompensasi berupa 423 juta saham baru yang harus disetujui para pemegang saham. Jika disepakati, nilai kepemilikan Musk di Tesla akan melonjak drastis.
Hingga tahun lalu, kekayaan Musk didominasi saham Tesla. Namun kini porsi itu menyusut. Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Musk diperkirakan USD 385 miliar, sementara Forbes menaksir sekitar USD 436 miliar. Perbedaan ini terkait paket gaji tahun 2018 yang masih disengketakan dengan nilai sekitar USD 60–100 miliar.
Kendali Musk Lebih Besar di Luar Tesla
Saat ini, hanya kurang dari separuh kekayaan Musk berasal dari Tesla. Dengan kepemilikan 13% saham, nilai saham Tesla miliknya diperkirakan USD 140 miliar.
Musk menilai, ia membutuhkan minimal 25% kendali suara untuk menjaga Tesla dari potensi pengambilalihan, terutama karena perusahaan kini mengembangkan teknologi AI dan robotik.
Sementara itu, kendali Musk jauh lebih besar di perusahaan lain. Ia memegang 42% saham SpaceX dan mayoritas saham xAI. Valuasi SpaceX yang diperkirakan naik menjadi USD 400 miliar membuat saham Musk bernilai sekitar USD 170 miliar.
Sementara kepemilikan lebih dari 50% di xAI bisa memberinya lebih dari USD 100 miliar, seiring valuasi perusahaan itu yang kini mencapai USD 200 miliar.
Kondisi Bisa Berubah
Jika digabungkan dengan saham Neuralink senilai sekitar USD 9 miliar, kekayaan Musk dari perusahaan swasta kini hampir dua kali lipat dibandingkan dari Tesla.
Namun kondisi ini bisa berubah. Jika Musk menerima paket kompensasi 423,7 juta saham Tesla dan perusahaan mencapai target valuasi USD 8,5 triliun, nilai saham Tesla miliknya berpotensi melambung hingga USD 2 triliun.