Mengenal Kota Takai, Bek Muda Anyar Tottenham yang Disebut Mirip Dean Huijsen

2 months ago 17

Liputan6.com, Jakarta Tottenham Hotspur berhasil mengamankan tanda tangan bek muda Jepang, Kota Takai. Pemain berusia 20 tahun itu direkrut dari Kawasaki Frontale.

Langkah ini menjadi rekrutan pertama Spurs dari J.League sejak era Kazuyuki Toda. Menariknya, proses negosiasi disebut-sebut sudah dimulai sejak Ange Postecoglou masih melatih.

Kini, Takai datang ke London Utara di bawah arahan pelatih baru, Thomas Frank. Kehadirannya diharapkan bisa memperkuat sektor belakang Spurs yang sempat keropos musim lalu.

Lantas, seperti apa profil dan kualitas Kota Takai? Mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Latar Belakang dan Jalur Menuju Eropa

Kota Takai lahir dan berkembang bersama akademi Kawasaki Frontale. Ia menyusul jejak para lulusan klub itu yang sukses di Eropa, seperti Kaoru Mitoma dan Ko Itakura.

Takai menjadi pemain kunci Kawasaki hingga membantu klub menembus final Liga Champions Asia 2025. Ia tampil penuh saat mengalahkan Al Nassr milik Cristiano Ronaldo di semifinal.

Total, Takai bermain dalam 22 dari 23 pertandingan J1 League musim 2025. Ia juga menyumbang dua gol dan mencatat 92 perebutan bola, hanya kalah dari Yuki Yamamoto di timnya.

Transfernya ke Spurs senilai 5 juta pounds menjadi rekor penjualan J.League ke luar negeri. Harga itu tergolong murah karena kontraknya akan habis enam bulan lagi.

Kekuatan Fisik dan Duel Udara

Meski masih muda, Takai sudah menunjukkan kematangan fisik di level senior. Tinggi badannya 191 cm membuatnya unggul dalam duel udara.

Persentase duel udara suksesnya mencapai 63,6% musim ini, lebih tinggi dari rata-rata bek J1 League yang hanya 59,0%. Dalam semua duel, ia mencatat keberhasilan 59,3%.

Takai juga efektif dalam duel satu lawan satu. Ia berhasil menghentikan 65% upaya dribel lawan, tertinggi keenam di kompetisi.

Kualitas ini membuatnya disukai pelatih seperti Thomas Frank, yang mengandalkan bek-bek kuat di udara. Takai pun kerap jadi target utama dalam situasi bola mati.

Distribusi Bola dan Pergerakan Progresif

Takai tidak hanya kuat dalam bertahan, tapi juga nyaman menguasai bola. Ia menjadi pemain dengan umpan terbanyak di Kawasaki musim ini, yakni 1.268 kali.

Akurasi umpannya mencapai 88,7%. Meski sebagian besar dalam tekanan minim, angka ini tetap mencerminkan ketenangan dan keakuratan.

Ia juga aktif membawa bola ke depan. Rata-rata ia mencatat 6 progresi membawa bola sejauh lima meter atau lebih per 90 menit.

Dari progresi tersebut, Takai menempuh jarak rata-rata 48,5 meter per laga. Ini menunjukkan keberaniannya membangun serangan dari belakang.

Potensi dan Tantangan di Premier League

Takai disebut-sebut mirip dengan Dean Huijsen, bek muda yang dibeli Real Madrid seharga 50 juta pounds. Namanya juga disandingkan dengan Charlie Cresswell dari Toulouse.

Namun, harus diakui Premier League jauh lebih kompetitif daripada J1 League. Kawasaki bahkan hanya berada di peringkat 208 dalam Opta Power Rankings.

Takai sudah empat kali membela timnas senior Jepang. Salah satunya saat menang 6-0 atas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Ia kemungkinan besar tidak langsung jadi starter di Spurs. Namun dengan jadwal padat dan potensi cedera, Takai akan punya kesempatan tampil.

Calon Bek Masa Depan Spurs

Tottenham mengambil langkah cerdas dengan merekrut Kota Takai dari Kawasaki. Bek muda ini punya semua atribut modern yang dibutuhkan di Premier League.

Meski butuh waktu beradaptasi, potensinya sangat menjanjikan. Jika mampu berkembang, Takai bisa menjadi bek masa depan Spurs.

Kedalaman skuad akan jadi aset penting saat tampil di Liga Champions musim depan. Dan Takai, bisa jadi jawaban jangka panjang untuk pertahanan Tottenham.

Read Entire Article
Bisnis | Football |