Liputan6.com, Jakarta PSG baru saja mencetak sejarah dengan menjuarai Liga Champions 2024/2025. Namun, momen bersejarah tersebut ternoda oleh kericuhan massal di Paris. Perayaan yang seharusnya menjadi pesta rakyat berubah total.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, menjadi sosok yang paling vokal mengecam insiden ini. Ia menyebut bahwa yang turun ke jalan bukan suporter sejati, melainkan 'gerombolan barbar' yang hanya mencari keributan.
"Para pendukung PSG sejati menikmati pertandingan luar biasa tim mereka. Sementara itu, orang-orang barbar turun ke jalan-jalan di Paris untuk melakukan kejahatan dan memprovokasi polisi," tulis Retailleau dikutip dari BBC Sport.
"Sungguh tak tertahankan bahwa tidak terpikirkan untuk berpesta tanpa takut pada kebiadaban sekelompok kecil preman yang tidak menghormati apa pun," sambung Retailleau.
Gas Air Mata, Mobil Terbakar, dan Ratusan Ditangkap
Kepolisian Prancis mengerahkan sekitar 5.400 personel di seluruh penjuru Paris untuk mengamankan perayaan. Namun, itu tidak cukup untuk menahan amukan massa yang tumpah ruah ke jalan-jalan utama kota, terutama di Champs-Elysees dan sekitar Arc de Triomphe.
Polisi antihuru-hara harus menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Laporan menyebutkan bahwa setidaknya dua mobil dibakar di sekitar Parc des Princes, markas PSG.
"Para pembuat onar berusaha menciptakan insiden dan berulang kali melakukan kontak dengan polisi dengan melemparkan kembang api besar dan benda-benda lainnya," bunyi pernyataan resmi kepolisian.
Ratusan orang dilaporkan ditangkap selama aksi brutal tersebut. Kepala Polisi Paris, Laurent Nunez, menyebut bahwa meski jumlah korban luka lebih sedikit dari sebelumnya, vandalisme dan kekacauan seperti ini tetap tak bisa ditoleransi.
Insiden di Luar Paris: Suporter PSG Ditabrak Mobil
Kerusuhan tak hanya terjadi di Paris. Di kota Grenoble, kawasan tenggara Prancis, sebuah mobil menabrak sekelompok fans PSG yang tengah merayakan kemenangan. Empat orang dari satu keluarga terluka, dua di antaranya mengalami luka serius.
Kabar baiknya, pengemudi mobil tersebut langsung menyerahkan diri ke pihak berwajib. Polisi menyatakan bahwa insiden tersebut kemungkinan besar tidak disengaja, berdasarkan hasil penyelidikan awal.
Sementara itu, Nunez memperingatkan bahwa potensi bentrokan masih ada, terutama menjelang parade resmi tim. Ia mengingatkan publik agar tidak menyamakan suporter sejati PSG dengan kelompok perusuh.
“Kami tidak akan pernah terbiasa dengan pelecehan semacam ini. Kami akan selalu memberikan respons yang tegas," kata Nunez.
Sumber: BBC Sport