Liputan6.com, Jakarta Nick Kuipers kembali ke Bandung, tapi bukan untuk membela Persib Bandung. Ia datang sebagai lawan bersama Dewa United dalam lanjutan Grup A Piala Presiden 2025, Selasa (8/7/2025). Namun, kepulangannya ke Stadion Si Jalak Harupat tak disambut hangat oleh Bobotoh.
Saat namanya disebut hingga ketika menyentuh bola, suara "booo" bergema dari tribun. Cemoohan itu jadi bentuk kekecewaan pendukung Persib terhadap keputusan Kuipers hengkang ke klub lain setelah berjasa besar membawa Persib juara BRI Liga 1 dua musim beruntun.
Meski begitu, Kuipers tak terpancing emosi. Ia tetap tampil profesional, tenang, dan menganggap momen kembali ke Bandung sebagai sesuatu yang tetap ia nikmati—dengan segala kenangan manis yang melekat selama enam tahun berseragam Maung Bandung.
Nick Kuipers Tetap Profesional
Sorakan dari tribune bukan hal asing dalam sepak bola. Nick Kuipers tahu betul itu. Ia pun menanggapinya dengan tenang. Usai laga yang berakhir imbang 1-1 itu, ia menyampaikan reaksinya atas respons suporter Persib yang menyambutnya dengan nada sinis sepanjang pertandingan.
"Kalian tahu, ini sepak bola. Saya menikmati waktu saya di Bandung dan kami pernah berada dalam masa yang indah bersama-sama, bersama dengan suporter dan juga media, semuanya," kata Kuipers seusai laga, dikutip dari Bola.com. "Ini adalah bagian dari permainan, dan satu-satunya hal, saya senang bisa kembali ke Bandung."
Momen melawan Persib jadi pengalaman spesial bagi Kuipers. Ia tahu atmosfer Bandung akan tetap luar biasa dan itulah yang membuatnya tetap menghargai momen tersebut meski berada di sisi lawan.
Bandung Masih Punya Tempat di Hati Nick
Meski sorakan terdengar lantang, tak ada nada dendam dari Nick Kuipers. Ia justru tetap menyimpan rasa hormat terhadap Bobotoh dan Persib. Ia menilai bahwa situasi seperti ini lumrah dalam dunia sepak bola, terlebih bagi pemain yang pindah ke klub lawan.
"Saya memainkan laga yang bagus, stadion juga penuh lagi seperti biasanya di Bandung. Jadi, saya tidak bisa berkata hal yang buruk. Ini adalah bagian dari sepak bola," ungkap pemain berusia 32 tahun itu.
Kuipers bahkan berharap Bobotoh tidak melupakan kontribusinya. Ia sadar betul, dua gelar juara Liga 1 yang diraih Persib dalam dua musim terakhir tak lepas dari kerja keras bersama.
Berharap Tak Dilupakan, Siap Melangkah Maju
Nick Kuipers paham bahwa kepindahannya mungkin menyisakan rasa kecewa. Namun, ia juga ingin dikenang sebagai bagian penting dari sejarah kejayaan Persib. Ia tetap bangga pernah menjadi bagian dari tim yang dicintai jutaan orang.
"Saya hanya berharap mereka tidak akan melupakan apa yang pernah kami lakukan, tapi menurut saya, ini adalah bagian dari permainan dan kami sudah melalui masa-masa indah," katanya.
Kini, Kuipers memilih fokus bersama Dewa United. Ia tak menutup kemungkinan akan kembali ke Bandung lagi sebagai lawan—dan berharap bisa tetap disambut dengan rasa hormat atas masa lalu yang pernah dibangun.
"Mungkin ada beberapa orang yang marah, tapi ini baik-baik saja. Sekarang, saya bermain untuk Dewa United. Kami akan melanjutkannya. Saya juga pasti akan kembali satu kali lagi ke Bandung, jadi kita lihat nanti," tutupnya.
Sumber: Bola.com