Noa Lang di Napoli: Penerus Kvaratskhelia atau Sekadar Angin Lalu?

1 month ago 11

Liputan6.com, Jakarta Napoli membuka lembaran baru bersama Noa Lang, winger asal Belanda yang dikenal skillful dan memiliki kreativitas dalam menyerang. Kehadiran Lang membawa harapan besar, terlebih setelah ditinggal Khvicha Kvaratskhelia ke PSG.

Lang datang dengan rekam jejak yang menarik, yakni hattrick di debut Eredivisie bersama Ajax, jadi idola di Club Brugge, hingga mencicipi gelar dan Liga Champions bersama PSV. Kini, Serie A menantinya, dan Napoli bertanya, bisakah Lang mengisi lubang besar di sayap kiri?

Dengan mahar €25 juta plus €3 juta (sekitar Rp460 miliar), Napoli menunjukkan keyakinan pada Lang. Namun, di balik transfer ini, muncul tanda tanya. Cocokkah gaya flamboyan Lang dengan sistem keras ala Antonio Conte?

Diharapkan Jadi Penerus Kvaradona

Sejak Kvaratskhelia – sang “Kvaradona” – hengkang, Napoli kehilangan sumber kreativitas utama. Winger asal Georgia itu bukan sekadar pencetak assist dan gol, tapi juga ikon dalam pola serangan Partenopei.

Penggantinya? Belum ada yang benar-benar pas. David Neres, Matteo Politano, dan Nicola Zerbin lebih nyaman di sisi kanan, dan kerap dinilai kurang tajam serta inkonsisten.

Conte Butuh Winger Asli

Antonio Conte berusaha mengatasi krisis kreatif itu lewat peran wing-back seperti Leonardo Spinazzola. Namun, wing-back tetap bukan solusi permanen untuk lini serang.

Napoli butuh winger murni yang bisa memberi kejutan. Di sinilah Noa Lang masuk dengan atribut khasnya, yakni improvisasi, keberanian, dan kemampuan duel satu lawan satu.

Tangguh di Lapangan, Keras di Kepala

Lang dikenal sebagai pemain yang tak gentar dan pekerja keras – terinspirasi oleh legenda Belanda, Edgar Davids. Sikap profesionalnya terlihat sejak muda, seperti diceritakan ayahnya yang sering melihat Lang lebih memilih latihan ketimbang bersantai.

Namun, mental baja itu juga bisa jadi bumerang. Di masa lalu, Lang kerap berselisih dengan pelatih karena sikapnya yang eksplosif dan terkadang arogan.

Peran Taktis yang Fleksibel

Dalam formasi 4-3-3 andalan Conte, Lang bisa bermain sebagai inverted winger di kiri. Ia bisa memotong ke dalam, menciptakan ruang, dan membongkar pertahanan dengan dribel atau umpan tajam.

Di formasi 3-4-2-1, Lang berpotensi diberi kebebasan lebih, bahkan bisa berperan sebagai false nine. Gerakannya bisa membantu Napoli menguasai bola dan mengacaukan pertahanan lawan.

Bukan Sekadar Pemain Sayap

Lang bisa ditempatkan di berbagai posisi untuk mengeksploitasi celah lawan. Misalnya, saat Giovanni Simeone dipasang di depan, Lang bisa melebar dan membuka ruang bagi Spinazzola yang overlap dari sisi kiri.

Keunggulan Lang di area half-space bisa jadi senjata mematikan. Kreativitasnya memungkinkan Napoli membongkar pertahanan lewat variasi serangan.

Antara Potensi dan Risiko

Lang punya bakat besar, tapi juga menyimpan risiko. Kelemahannya terletak pada kontribusi bertahan – aspek vital dalam sistem Conte yang menuntut semua pemain rajin menekan dan menjaga area.

Jika Lang gagal menyesuaikan diri secara defensif, Conte bisa lebih memilih pemain lain yang lebih disiplin. Konsistensi akan jadi kunci masa depan Lang di Napoli.

Konsistensi Jadi Penentu

Lang pernah diganggu cedera ringan yang mengganggu ritme permainannya. Ia bukan pemain rentan cedera, tapi formanya bisa naik-turun, sesuatu yang tak bisa ditoleransi di bawah Conte.

Napoli tak sekadar butuh pemain bertalenta, tapi pemain yang bisa diandalkan setiap pekan. Jika Lang bisa mengendalikan emosinya dan menjaga konsistensi, ia bisa jadi bintang baru Serie A.

Bisa Sukses, Bisa Gagal

Lang adalah pemain berisiko tinggi, tapi juga berpotensi jadi pembeda. Jika Conte berhasil “menjinakkannya” dan sistem Napoli mendukung, Lang bisa menjadi penerus sah Kvaratskhelia.

Namun, jika tidak, Lang hanya akan jadi catatan singkat dalam sejarah klub – pemain penuh talenta yang tak pernah benar-benar bersinar di kota Naples.

Sumber: Cult of Calcio

Read Entire Article
Bisnis | Football |