OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia, Pemerintah Andalkan 5 Paket Stimulus

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Perekonomian nasional diramal akan semakin tertekan di tahun ini. Setelah Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025, dari 4,9 persen menjadi 4,7 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengamini, bahwa situasi saat ini sedang tidak baik-baik saja. Bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di tingkat global.

Salah satu faktor utamanya, akibat adanya perang tarif imbas pengenaan tarif resiprokal yang dilancarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

"Memang pertumbuhan ekonomi dunia sekarang hampir seluruhnya terpangkas. Sehingga beberapa negara diprediksi pertumbuhannya akan terpotong dari 05-0,7 persen," jelas Menko Airlangga dalam sesi konferensi pers virtual, Rabu (4/6/2025) malam.

Menurut dia, ini jadi pertanda bagi pemerintah agar tetap bisa menjaga daya beli masyarakat. Salah satunya dengan menggelontorkan 5 paket stimulus ekonomi senilai Rp 24,44 triliun.

"Salah satunya kemarin telah diluncurkan 5 paket stimulus yang diharapkan ini bisa menjaga terhadap industri-industri padat karya yang juga terdampak terhadap ekspor ke Amerika," ungkapnya.

Negara Lain Juga Melakukan

Tak hanya Indonesia, Airlangga mengatakan, negara lain juga telah menggelontorkan kebijakan paket stimulus ekonomi. Untuk menjaga tingkat daya beli masyarakat di tengah adanya kebijakan tarif Trump.

"Memang kami juga monitor dari berbagai negara di OECD, sebagian besar juga membuat paket-paket agar bisa menjaga daya beli masyarakatnya dalam situasi seperti sekarang," ucap dia.

Adapun Pemerintah RI melalui Kementerian Keuangan bakal memberikan paket stimulus ekonomi selama Juni-Juli 2025, dengan total anggaran Rp 24,44 triliun. Terdiri dari Rp 23,59 triliun berasal dari APBN, dan Rp 0,85 triliun dari non-APBN.

Stimulus Ekonomi Untuk Transportasi

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan, paket stimulus ekonomi tersebut terdiri dari lima kebijakan. Salah satunya lewat pemberian diskon transportasi untuk tiket kereta, angkutan laut, hingga pesawat.

Total anggaran yang disiapkan untuk memberikan diskon tiket transportasi tersebut sebesar Rp 940 miliar.

"Ini tentu diharapkan dengan kegiatan anak-anak libur sekolah, mereka bisa meningkatkan kegiatan ekonomi di dalam negeri dengan melakukan perjalanan di dalam negeri. Maka, diskon transportasi ini sifatnya menyeluruh kepada seluruh moda transportasi," ujar Sri Mulyani.

Read Entire Article
Bisnis | Football |