Liputan6.com, Jakarta Barcelona bergerak cepat di bursa transfer dengan merekrut Joan Garcia dari Espanyol, memicu kejutan sekaligus kontroversi mengingat rivalitas sengit kedua klub. Namun lebih dari sekadar transfer antarkota, kedatangan Garcia langsung mengusik posisi Marc-Andre ter Stegen sebagai kiper utama.
Dalam wawancara dengan media resmi klub, Garcia tampil percaya diri. Ia tak menyembunyikan ambisinya untuk merebut posisi nomor satu, meskipun tetap menekankan bahwa keputusan akhir berada di tangan pelatih Hansi Flick. "Ketika berada di klub sebesar ini, persaingan harus ada, dan itu sehat," ujarnya.
Sementara Garcia masih menyesuaikan diri dengan gaya bermain Barca yang berbasis penguasaan bola, Ter Stegen menghadapi masa depan yang tak pasti. Meskipun masih terikat kontrak dan enggan pergi, klub disebut-sebut siap melepasnya demi mengurangi beban gaji dan tensi di ruang ganti.
Perebutan Kiper Utama Bisa Memicu Ketegangan
Garcia baru menjalani satu musim penuh sebagai starter di kasta tertinggi, namun sudah menarik perhatian berkat 93 penyelamatan musim lalu, jumlah tertinggi ketiga di La Liga. Ia juga masuk nominasi Kiper Terbaik La Liga, membuktikan potensinya sebagai aset jangka panjang.
Di sisi lain, Ter Stegen telah menjadi andalan Blaugrana sejak 2014 dengan lebih dari 400 penampilan. Namun, laporan menyebutkan bahwa manajemen klub bahkan mempertimbangkan opsi ekstrem berupa pemutusan kontrak, jika sang kiper enggan hengkang.
Minat dari Chelsea, Manchester United, dan Manchester City membuka kemungkinan transfer. Namun jika tidak ada kesepakatan, Flick akan dihadapkan pada duel internal yang berisiko mengganggu stabilitas skuad.
Gaya Baru dan Ambisi Besar, Flick Jadi Kunci
Garcia menyadari bahwa adaptasi dengan filosofi permainan Barcelona
bukan perkara mudah. Ia mengatakan, “Gaya baru ini sangat berbeda dari yang saya kenal, tapi saya yakin bisa beradaptasi.”
Dengan target meraih gelar La Liga dan Liga Champions, Barcelona tidak memastikan pemilihan kiper jelas dan pasti. Flick sebagai pelatih baru akan menjadi sosok sentral dalam menentukan siapa yang akan berdiri di antara tiang gawang musim depan.
Kedatangan Garcia bukan hanya tentang regenerasi, melainkan juga sinyal kuat bahwa era Ter Stegen bisa segera berakhir, atau justru dimulai kembali dengan tekanan yang lebih besar dari sebelumnya.