Sejarah Prestasi Persib Bandung di Piala Presiden: Juara Sekali, Gagal ke Final Berkali-kali!

Liputan6.com, Jakarta Persib Bandung harus mengubur mimpi melaju ke final Piala Presiden. Usai merampungkan dua laga Grup B Piala Presiden 2025, Maung Bandung dipastikan gagal melaju ke babak final. Ini menambah deret panjang kegagalan Persib sejak menjuarai edisi perdana pada 2015.

Dalam dua laga yang sudah dijalani, tim racikan Bojan Hodak hanya meraih satu poin. Persib kalah 0-2 dari Port FC pada laga pembuka, lalu bermain imbang 1-1 saat berjumpa Dewa United.

Hasil ini membuat Febri Hariyadi dan kolega tak mungkin mengejar torehan tiga poin milik Port FC, yang sudah mengunci puncak klasemen Grup B.

Gagalnya Persib ke final bukanlah hal baru di Piala Presiden. Sejak mengangkat trofi pada edisi perdana, Maung Bandung belum pernah lagi mencicipi partai puncak. Berikut ulasan lengkap kiprah Persib di setiap edisi Piala Presiden.

Piala Presiden 2015 menjadi momentum manis bagi Persib Bandung. Menjadi tuan rumah Grup A, Persib tampil impresif dengan menyapu bersih tiga laga dan meraih sembilan poin.

Perjalanan Maung Bandung di fase gugur juga tak kalah dramatis. Mereka menyingkirkan Borneo FC lewat aturan gol tandang (agregat 4-4) di perempat final, dan menang agregat 3-2 atas Mitra Kukar di semifinal.

Final mempertemukan Persib dengan Sriwijaya FC. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Persib menang 2-0 dan keluar sebagai juara. Zulham Zamrun menjadi bintang utama turnamen ini, menyabet gelar top skor dengan enam gol sekaligus terpilih sebagai pemain terbaik.

Setelah tidak digelar pada 2016, Piala Presiden kembali digelar pada 2017. Persib tampil solid di fase grup, kembali meraih sembilan poin dari tiga kemenangan atas PSM Makassar, Persiba Balikpapan, dan Persela Lamongan.

Di perempat final, Persib mengalahkan Mitra Kukar 3-2. Namun langkah mereka terhenti di semifinal usai kalah adu penalti dari Borneo FC. Skor agregat sebenarnya imbang 3-3, tetapi Persib takluk di babak tos-tosan.

Maung Bandung menutup turnamen dengan merebut peringkat ketiga setelah menang 1-0 atas Semen Padang.

Edisi 2018 menjadi antiklimaks. Persib kembali menjadi tuan rumah fase grup, namun performanya jauh dari ekspektasi. Meski membuka turnamen dengan kemenangan tipis 1-0 atas Sriwijaya FC, dua kekalahan beruntun dari PSMS Medan dan PSM Makassar membuat mereka tersingkir sejak awal.

Hanya mengoleksi tiga poin dari tiga laga, Persib finis di posisi ketiga Grup A dan gagal melangkah ke perempat final.

Pada 2019, Persib berada di Grup A bersama TIRA Persikabo, Persebaya Surabaya, dan Perseru Serui. Bermain di kandang sendiri, hasil yang diraih lagi-lagi mengecewakan.

Persib membuka turnamen dengan kekalahan 1-2 dari TIRA Persikabo. Kekalahan kedua datang dari Persebaya dengan skor 2-3, meski kemudian menang telak 4-0 atas Perseru Serui. Namun hasil tersebut tidak cukup untuk meloloskan Persib ke babak 8 Besar.

Setelah dua edisi berturut-turut gagal di fase grup, Persib menunjukkan perbaikan pada 2022. Menjadi tuan rumah Grup C, Maung Bandung tampil cukup solid dan menjadi juara grup dengan tujuh poin.

Sayangnya, langkah mereka terhenti di babak 8 Besar. Menghadapi PSS Sleman di Stadion Si Jalak Harupat, Persib bermain imbang 1-1 di waktu normal dan kalah dalam adu penalti.

Persib kembali dipercaya menjadi tuan rumah Grup A di Piala Presiden 2024. Mereka memulai turnamen dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas PSM Makassar, tetapi gagal mempertahankan konsistensi.

Kekalahan beruntun dari Borneo FC (0-1) dan Persis Solo (0-1) membuat Persib hanya finis di peringkat ketiga grup. Capaian ini membuat mereka kembali gagal melangkah ke fase gugur.

Tahun ini, harapan kembali dipupuk. Namun, hasil di atas lapangan berkata lain. Persib gagal mengamankan kemenangan dalam dua laga Grup B. Kekalahan dari Port FC dan hasil imbang lawan Dewa United sudah cukup untuk menyingkirkan Maung Bandung lebih awal.

Kiprah Persib di Piala Presiden bisa dibilang unik. Mereka adalah juara pertama turnamen ini, namun sejak itu mereka tak pernah mencapai level itu. Tak pernah lagi mencapai final, bahkan beberapa kali gugur di fase grup, menjadi catatan merah bagi tim sekelas Persib.