Serba-serbi China Open 2025: Ajang Bulu Tangkis dengan Hadiah Fantastis

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Turnamen bulu tangkis bergengsi, China Open 2025, siap kembali menggebrak panggung internasional. Ajang Super 1000 ini akan menjadi sorotan utama bagi para penggemar bulu tangkis dunia, menampilkan persaingan ketat dari para atlet top.

Kompetisi akbar ini dijadwalkan berlangsung di Changzhou Olympic Sports Centre Xincheng Gymnasium, Changzhou, Jiangsu, Tiongkok. Para pebulu tangkis terbaik dunia akan beradu skill dan strategi mulai tanggal 22 hingga 27 Juli 2025.

Dengan total hadiah fantastis sebesar 2 juta dolar AS atau sekitar Rp32,6 miliar, China Open 2025 tidak hanya menjanjikan tontonan menarik tetapi juga menjadi ajang penting untuk mengumpulkan poin dan meningkatkan peringkat dunia. Indonesia sendiri akan mengirimkan 13 wakil terbaiknya untuk berjuang meraih gelar juara.

China Open 2025: Turnamen Bergengsi dan Jadwal Lengkap

China Open 2025 merupakan salah satu dari empat turnamen level Super 1000 dalam kalender BWF World Tour. Status ini menempatkannya sejajar dengan ajang prestisius lainnya seperti All England, Indonesia Open, dan Malaysia Open, menegaskan posisinya sebagai kompetisi elite yang wajib diikuti para atlet papan atas.

Penyelenggaraan China Open 2025 akan dipusatkan di Changzhou Olympic Sports Centre Xincheng Gymnasium, sebuah arena modern yang siap menyambut ribuan penonton dan atlet. Lokasi ini telah menjadi saksi bisu berbagai pertandingan bulu tangkis kelas dunia di masa lalu.

Total hadiah sebesar 2 juta dolar AS yang ditawarkan pada China Open 2025 menjadi daya tarik tersendiri. Jumlah ini tidak hanya menarik minat para pemain untuk berkompetisi secara maksimal, tetapi juga menunjukkan skala dan prestise turnamen ini di mata dunia bulu tangkis.

Kontingen Indonesia akan berpartisipasi dengan 12 wakil di semua sektor. Keikutsertaan mereka menjadi pembuktian penting setelah pada pekan sebelumnya, wakil Merah Putih gagal meraih gelar di Japan Open 2025, memicu harapan besar untuk meraih hasil lebih baik di turnamen ini.

Sejarah Panjang dan Dominasi di China Open

China Open memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak tahun 1986. Sejak pertama kali digulirkan, turnamen ini terus berkembang dan beradaptasi dengan struktur BWF, mulai dari Super Series hingga mencapai status Super 1000 pada tahun 2018, menunjukkan evolusi dan peningkatan kualitasnya.

Meskipun telah berusia 39 tahun, edisi China Open 2025 ini tercatat sebagai penyelenggaraan ke-34. Adanya beberapa penundaan atau pembatalan, terutama akibat pandemi COVID-19 di daratan Tiongkok, menjadi alasan mengapa jumlah edisinya tidak sejalan dengan usianya.

Sejarah China Open juga diwarnai oleh dominasi tuan rumah. Pemain Tiongkok secara konsisten menunjukkan performa luar biasa, bahkan antara tahun 2001 hingga 2016, mereka berhasil mengisi 49 dari 55 slot podium yang tersedia. Dominasi ini menunjukkan kekuatan bulu tangkis Tiongkok di kandang sendiri.

Rekor Individu dan Prestasi Indonesia di China Open

Beberapa legenda bulu tangkis telah menorehkan rekor individu yang mengesankan di China Open. Lin Dan dari Tiongkok memegang rekor lima gelar tunggal putra, sementara Lee Yong-dae dari Korea Selatan mencatat lima gelar ganda putra. Dari sektor putri, Yu Yang dari Tiongkok juga meraih lima gelar ganda putri.

Indonesia juga memiliki sejarah gemilang di China Open. Ikon bulu tangkis Indonesia, Liliyana Natsir, adalah salah satu pemegang rekor tiga gelar ganda campuran. Ia meraih gelar bersama Nova Widianto pada 2007, serta dua kali bersama Tontowi Ahmad pada 2013 dan 2016, membuktikan kehebatan ganda campuran Indonesia.

Selain Liliyana Natsir, legenda bulu tangkis Indonesia lainnya seperti Taufik Hidayat, Tontowi Ahmad, Marcus Fernaldi Gideon, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo juga telah mencatatkan nama mereka dalam daftar juara China Open. Kontribusi mereka menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan bulu tangkis dunia di ajang ini.

Para Juara Bertahan China Open 2024

Berikut adalah daftar pemenang edisi China Open 2024 yang akan berusaha mempertahankan gelar:

  • Tunggal Putra: Weng Hong Yang (China)
  • Tunggal Putri: Wang Zhi Yi (China)
  • Ganda Putra: Goh Sze Fei/Nur Izzuddin (Malaysia)
  • Ganda Putri: Li Yi Jing/Luo Xu Min (China)
  • Ganda Campuran: Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China)
Read Entire Article
Bisnis | Football |