Liputan6.com, Jakarta - Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi memaparkan, pergerakan harga emas dunia yang terus menunjukkan penguatan dipicu berbagai faktor global.
Menurut Ibrahim, harga emas dunia pada perdagangan kemarin pagi ditutup di level 3.643,22. Ia memprediksi pada perdagangan Senin, 15 September 2025, harga emas akan bergerak di kisaran support 3.611,36 dan resisten 3.674,31.
Untuk sepanjang pekan, support diperkirakan di 3.359,51 dan resisten 3.700,21. Hingga akhir tahun, harga emas dunia disebut berpeluang menembus level 3.800.
“Untuk satu minggu ya dari hari Senin sampai hari Jumat kemungkinan besar supportnya di 3.359,51. Kemudian resisten adalah 3.700,21. Sedangkan sampai akhir tahun kemungkinan besar harga emas dunia tembus level 3.800,” kata Ibrahim dalam keterangan resmi, Minggu, 14 September 2025.
Ibrahim juga menyoroti faktor penguatan rupiah per logam mulia, serta berbagai data ekonomi Amerika Serikat yang memengaruhi pasar.
Data tenaga kerja, inflasi, serta melemahnya harga produsen disebut mendorong ekspektasi penurunan suku bunga Bank Sentral AS sebesar 25 basis poin pada pertemuan 16–17 September 2025.
Artikel Harga Emas Diprediksi Makin Berkilau, Bakal Sentuh Level Segini pada Akhir 2025 menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com pada akhir pekan. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Senin (15/9/2025):
1. Harga Emas Diprediksi Makin Berkilau, Bakal Sentuh Level Segini pada Akhir 2025
Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi memaparkan, pergerakan harga emas dunia yang terus menunjukkan penguatan dipicu berbagai faktor global.
Menurut Ibrahim, harga emas dunia pada perdagangan kemarin pagi ditutup di level 3.643,22. Ia memprediksi pada perdagangan Senin, 15 September 2025, harga emas akan bergerak di kisaran support 3.611,36 dan resisten 3.674,31.
Untuk sepanjang pekan, support diperkirakan di 3.359,51 dan resisten 3.700,21. Hingga akhir tahun, harga emas dunia disebut berpeluang menembus level 3.800.
“Untuk satu minggu ya dari hari Senin sampai hari Jumat kemungkinan besar supportnya di 3.359,51. Kemudian resisten adalah 3.700,21. Sedangkan sampai akhir tahun kemungkinan besar harga emas dunia tembus level 3.800,” kata Ibrahim dalam keterangan resmi, Minggu, 14 September 2025.
Ibrahim juga menyoroti faktor penguatan rupiah per logam mulia, serta berbagai data ekonomi Amerika Serikat yang memengaruhi pasar.
Data tenaga kerja, inflasi, serta melemahnya harga produsen disebut mendorong ekspektasi penurunan suku bunga Bank Sentral AS sebesar 25 basis poin pada pertemuan 16–17 September 2025.
2. Mastercard Buka Lowongan Kerja Terbaru, Segera Daftar di Sini
Mastercard saat ini membuka lowongan kerja bagi talenta yang ingin berkarier di industri pembayaran digital. Kesempatan ini ditujukan bagi individu yang memiliki semangat untuk berinovasi, mendorong transformasi digital, serta berkontribusi dalam menghadirkan solusi pembayaran yang inklusif dan bermanfaat bagi banyak orang.
Mastercard adalah perusahaan teknologi global di industri pembayaran. Misi mereka adalah menghubungkan dan memberdayakan ekonomi digital inklusif yang bermanfaat bagi semua orang, di mana pun.
Mereka berkomitmen untuk membangun tempat kerja yang mencerminkan keberagaman komunitas yang kami layani dan di mana setiap orang merasa dihargai, dihormati, dan diberdayakan untuk mencapai potensi penuh mereka.
3. Modal Asing Rp 14,24 Triliun Hengkang dari Indonesia
Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing mengalir keluar pada pekan kedua September 2025. Sepanjang 2025, tercatat masih banyak modal asing yang keluar dari Indonesia.
Direktur Eksekutif Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menjelaskan, berdasarkan data transaksi 8 – 11 September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 14,24 triliun.
"Nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 14,24 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp 2,22 triliun di pasar saham, Rp5,45 triliun di pasar SBN, dan Rp 6,57 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).,” kata Ramdan, dikutip Minggu (14/9/2025).
Ramdan menambahkan, selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 11 September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 54,33 triliun di pasar saham dan Rp 117,72 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp 58,94 triliun di pasar SBN.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," jelas Ramdan.