Zidane Iqbal, Rasa Sakit, dan Janji yang Dikhianati di Manchester United

2 months ago 10

Liputan6.com, Jakarta Nama Zidane Iqbal sempat dianggap sebagai calon bintang masa depan Manchester United. Namun, dia gagal mencapai status apa pun pada level senior dan memilih meninggalkan klub dengan rasa sakit yang mendalam.

Zidane Iqbal akhirnya buka suara soal masa sulit di Manchester United. Dalam sebuah wawancara yang jujur dan emosional, gelandang muda ini mengungkap bagaimana Erik ten Hag membuatnya merasa tidak dihargai, dan bagaimana momen itu menjadi titik balik dalam kariernya.

Iqbal adalah salah satu pemain jebolan akademi Manchester United yang sempat menuai harapan besar. Ia mencuri perhatian publik saat mencatatkan debutnya di Liga Champions musim 2021/2022, dan diyakini akan mendapatkan menit bermain lebih banyak di bawah asuhan Erik ten Hag musim berikutnya.

Sempat Dijanjikan, Tapi Dihilangkan

Harapan itu makin besar ketika ia disebut-sebut akan menjadi starter di laga perempat final Piala Carabao melawan Charlton Athletic pada Januari 2023. Iqbal sudah menjalani latihan sebagai gelandang serang dan bahkan mendapatkan dukungan penuh dari pemain senior seperti Lisandro Martinez.

“Lisandro datang ke saya dan bilang, ‘Sekarang kesempatanmu. Kami semua mendukungmu. Tunjukkan kualitasmu’. Itu memotivasi saya. Saya bahkan sudah siapkan tiket untuk keluarga dan teman-teman,” ucap Iqbal kepada The National.

Namun, semuanya berubah ketika ia melihat papan susunan pemain di ruang ganti.

“Saya sampai stadion, lihat papan tulis... dan nama saya tidak ada. Saya kecewa. Saya pikir akan masuk dari bangku cadangan... tapi tidak juga. Itulah titik baliknya. Saya merasa manajer tidak cukup menghormati saya,” tambahnya.

Rasa Sakit yang Mengubah Arah Karier

Keputusan Erik ten Hag untuk mencoret Iqbal dari skuad membuat sang pemain muda merasa tak punya masa depan di Old Trafford. Padahal, secara teknis dan mental, ia merasa siap bersaing di tim utama.

Ketika tak ada jaminan kesempatan dan kepercayaan, Iqbal pun mengambil langkah besar: meninggalkan Manchester United. Pada musim panas 2023, ia bergabung dengan klub Eredivisie, FC Utrecht.

“Saya butuh tempat di mana saya dihargai. Di mana saya bisa bermain dan berkembang,” ujarnya.

Bersama Utrecht, Iqbal mulai menemukan ritme. Ia mencatatkan 40 penampilan di semua kompetisi dalam dua musim terakhir. Gelandang berusia 22 tahun itu kini menjadi bagian penting dalam lini tengah klub asal Belanda tersebut.

Read Entire Article
Bisnis | Football |