10 Pemain yang Sukses Juara Premier League Bersama Lebih dari Satu Klub: Tevez, Kante, Milner, Siapa Lagi?

3 months ago 17

Liputan6.com, Jakarta Menjadi juara Premier League bukan perkara mudah bagi seorang pemain. Apalagi jika mampu melakukannya di lebih dari satu klub berbeda.

Sepanjang sejarah kompetisi, hanya segelintir pemain yang bisa mencatatkan prestasi langka tersebut. Jumlahnya tak lebih dari sepuluh orang.

Beberapa nama yang masuk daftar adalah sosok-sosok legendaris yang konsisten di level tertinggi. Mereka menjadi pembeda di ruang ganti mana pun.

Dari bek tangguh hingga penyerang mematikan, semua ada di dalam daftar ini. Ada pula nama yang justru kerap diremehkan.

Berikut ini deretan pemain yang sukses mengangkat trofi Premier League bersama dua klub berbeda. Siapa saja mereka?

1. Henning Berg

Henning Berg layak disebut sebagai pelopor dalam sejarah Premier League. Ia merupakan pemain pertama yang berhasil meraih gelar liga bersama dua klub berbeda.

Trofi pertamanya datang saat membela Blackburn Rovers pada 1995, lalu ia kembali juara bersama Manchester United pada 1999 dan 2000. Pencapaian ini menegaskan peran pentingnya di era kejayaan kedua tim.

Sebagai bek, Berg dikenal kokoh dan tidak neko-neko dalam bermain. Meski namanya tak mencolok, karakter seperti dirinya selalu dibutuhkan dalam tim juara.

2. Nicolas Anelka

Nicolas Anelka dikenal sebagai salah satu pemain yang paling sering pindah klub di era modern. Namun, ia tetap sukses mengoleksi dua gelar Premier League yang diraihnya dengan selisih 12 tahun.

Gelar pertamanya didapat bersama Arsenal asuhan Arsene Wenger pada 1998, dan yang kedua bersama Chelsea di bawah Carlo Ancelotti pada 2010. Kedua momen itu menunjukkan tajamnya insting gol Anelka di level tertinggi.

Kariernya membawanya ke klub-klub besar seperti PSG, Real Madrid, hingga Manchester City. Cepat, klinis, dan kadang disalahpahami, Anelka tetap layak disebut sebagai salah satu penyerang terbaik generasinya.

3. Ashley Cole

Ashley Cole dikenal sebagai bek kiri tangguh yang sempat bikin geger karena pindah dari Arsenal ke Chelsea pada 2006. Kepindahan itu membuatnya berubah dari bagian skuad "Invincibles" jadi kolektor trofi sejati.

Banyak yang sempat mencibir keputusannya, tapi Cole menjawabnya dengan performa konsisten di level tertinggi. Ia dianggap sebagai salah satu bek kiri terbaik dalam sejarah sepak bola Inggris.

Selama kariernya, Cole memenangkan tiga gelar Premier League—dua bersama Arsenal dan satu bersama Chelsea. Ia juga mengoleksi tujuh Piala FA dan satu trofi Liga Champions.

4. Gael Clichy

Gael Clichy menjadi bagian dari skuad legendaris Arsenal yang tak terkalahkan di musim 2003/2004. Ia melanjutkan kesuksesannya bersama Manchester City, meraih dua gelar Premier League lagi pada 2012 dan 2014.

Bek asal Prancis ini dikenal cepat, bisa diandalkan, dan sering kali diremehkan. Padahal, ia selalu jadi pilihan utama dalam tim yang menjuarai liga.

Saat meraih gelar pertamanya, Clichy baru berusia 18 tahun. Tanpa banyak sorotan, ia meniti karier impian yang diidamkan banyak pemain.

5. Kolo Toure

Kolo Toure bukan hanya dikenal karena lagu ikonik yang sering dinyanyikan di arena darts. Ia juga merupakan bek tangguh yang berperan penting dalam sejarah Premier League.

Nama Toure memang melekat dengan Manchester City, tetapi awal karier gemilangnya dimulai di Arsenal saat menjadi bagian dari tim “Invincibles” musim 2003/2004. Setelah itu, ia pindah ke City dan ikut mengukir sejarah baru bersama klub tersebut.

Meski perannya mulai berkurang pada musim 2011/2012, ia tetap mempersembahkan gelar liga ketiga dalam kariernya. Kontribusinya menjadi bagian penting dari awal kebangkitan City sebagai kekuatan baru di Inggris.

6. Robert Huth

Robert Huth mungkin lebih dikenal karena chant kocak dari fans Stoke City, tapi pencapaiannya jauh lebih dari itu. Ia punya dua gelar Premier League bersama Chelsea dan satu bersama Leicester City.

Di Chelsea, Huth lebih sering jadi pelapis saat mereka meraih gelar pada 2005 dan 2006. Namun, peran besarnya justru muncul saat membantu Leicester mencetak sejarah di musim 2015-2016.

Huth berubah dari pemain cadangan menjadi ikon di lini belakang. Ia jadi bagian penting dari salah satu dongeng paling menakjubkan dalam sejarah sepak bola Inggris.

7. Carlos Tevez

Tak banyak pemain yang berani menyeberang dari Manchester United ke Manchester City. Tapi Carlos Tevez melakukannya dan sukses meraih gelar di kedua klub.

Ia membantu United menjuarai Premier League dua kali pada 2008 dan 2009. Lalu, Tevez menambah satu gelar lagi saat memperkuat City pada 2012.

Dengan gaya main yang ngotot dan skill yang luar biasa, Tevez jadi sosok penting di kedua tim. Tak heran jika ia tetap dihormati fans dari dua kubu.

8. James Milner

James Milner sering disebut sebagai salah satu profesional terbaik di dunia sepak bola. Etos kerjanya membuatnya dicintai hampir di setiap klub yang ia bela.

Ia meraih gelar Premier League bersama Manchester City pada 2012 dan 2014. Kemudian, ia ikut membawa Liverpool menjadi juara pada 2020 di bawah asuhan Jurgen Klopp.

Dengan 563 penampilan di Premier League, Milner berada di posisi kedua sepanjang masa. Bahkan di usia kepala tiga, dia masih terlihat sanggup main 90 menit penuh tanpa lelah.

9. Riyad Mahrez

Riyad Mahrez disebut-sebut sebagai pemain paling berbakat secara teknis di daftar ini. Kemampuannya mengolah bola dan menggiring lawan membuatnya tampil menonjol sejak di Leicester City.

Ia jadi sosok penting saat Leicester merebut gelar Premier League musim 2015/2016. Mahrez bahkan dianugerahi PFA Player of the Year atas penampilannya yang luar biasa.

Bersama Manchester City, ia meraih empat gelar liga dan tampil konsisten di bawah Pep Guardiola. Pada 2023, Mahrez hijrah ke Arab Saudi demi kontrak besar yang pantas ia dapatkan.

10. N'Golo Kante

N’Golo Kante dikenal bukan hanya karena kemampuannya di lapangan, tapi juga karena kepribadiannya yang rendah hati. Ia seperti mesin tanpa henti yang selalu hadir di setiap sudut lapangan.

Bersama Leicester City, Kante jadi tulang punggung saat mereka merebut gelar Premier League 2015/2016. Musim berikutnya, ia langsung mengulang kesuksesan bersama Chelsea.

Ia mencatat sejarah sebagai pemain outfield pertama sejak Eric Cantona yang menjuarai liga secara beruntun bersama dua klub berbeda. Di Chelsea, Kante meraih segalanya, termasuk trofi Liga Champions.

Sumber: Planet Football

Read Entire Article
Bisnis | Football |