Liputan6.com, Jakarta Tak semua final Liga Champions menyuguhkan duel antara dua tim terbaik musim itu. Namun, tahun ini, tampaknya fans akhirnya mendapat pengecualian yang jarang terjadi.
PSG dan Inter Milan sukses menepis keraguan, menembus tantangan berat untuk bertemu di partai puncak. Mereka tampil konsisten, kolektif, dan komplet di tiap fase.
Dengan semua kekuatan yang mereka punya, laga final ini menjanjikan lebih dari sekadar trofi. Ini adalah klimaks dari dua perjalanan yang tak bisa dianggap kebetulan.
Jalur Terjal Menuju Final Sempurna
Dalam format turnamen seperti Liga Champions, hasil undian sering kali menentukan nasib tim besar. Tak jarang, dua favorit bertemu terlalu dini, menyisakan final yang kurang menggigit.
Musim lalu contohnya, Real Madrid menyingkirkan Manchester City dan Bayern Munchen sebelum mengalahkan Dortmund di final yang berat sebelah.
Namun kali ini, cerita berbeda. PSG dan Inter sama-sama menuntaskan misi melewati lawan-lawan tangguh secara meyakinkan dan pantas berada di puncak.
PSG menghadapi empat wakil Inggris dalam perjalanannya: Manchester City, Liverpool, Aston Villa, dan Arsenal. Tidak hanya menang, mereka dominan.
Sementara Inter melibas Bayern Munchen dan Barcelona dalam dua laga berkelas yang penuh drama dan gol. Skor agregat mereka di dua fase terakhir? 11-9.
Dua tim ini tidak hanya menang, tapi juga menunjukkan variasi gaya bermain, kedalaman skuad, dan mentalitas juara sepanjang turnamen.
PSG: Dari Tim Galactico Menjadi Kolektif Mesin Juara
PSG versi Luis Enrique bukan sekadar tim bertabur bintang. Mereka adalah kolektif yang padu, solid, dan sangat disiplin dalam semua fase permainan.
Tanpa Kylian Mbappe, banyak yang meragukan ketajaman lini depan mereka. Tapi Ousmane Dembele dan Khvicha Kvaratskhelia membungkam keraguan itu dengan ledakan produktivitas.
PSG tampil dengan kecepatan, stamina, dan kontrol tempo yang luar biasa. Nuno Mendes di kiri dan Donnarumma di bawah mistar tampil sebagai sosok kunci.
Arsene Wenger menilai kemenangan atas Arsenal sebagai bukti kematangan mereka: “Hari ini kita melihat PSG yang berbeda. Mereka menang bukan karena indah, tapi karena efisien.”
Eks Arsenal lainnya, Jack Wilshere, memuji organisasi permainan mereka: “PSG sangat jelas dalam semua aspek, saat menyerang maupun bertahan.”
Tak heran jika sekarang PSG jadi unggulan juara, bahkan disebut berpeluang meraih treble—Liga Champions, Liga Prancis, dan Piala Dunia Antarklub.
Inter Milan: Raksasa yang Tak Lagi Bisa Diabaikan
Inter datang ke final ini bukan sebagai kejutan. Mereka adalah kekuatan Eropa yang stabil sejak awal dekade.
Final Liga Europa 2020, Scudetto 2021 dan 2024, Coppa Italia dua kali, dan final Liga Champions 2023 jadi buktinya. Mereka konsisten, hanya kurang sorotan. Musim ini, mereka membuka kompetisi dengan rekor defensif yang luar biasa—cuma kebobolan dua gol dalam sepuluh laga pertama.
Inter memang kebobolan lebih banyak saat melawan Bayern dan Barcelona, tapi mereka juga tajam dengan tujuh pencetak gol berbeda.Luis Enrique pun mengakui kekuatan lawannya:
“Inter adalah tim hebat. Mereka tahu bagaimana bermain di partai besar dan ini akan jadi laga yang sangat sulit.”
Dengan pengalaman, kedalaman, dan efisiensi, Inter siap menghadirkan tantangan serius bagi siapa pun—termasuk PSG.
Final Ideal, Tanpa Kontroversi dan Tanpa Kejutan
Final tahun ini menghadirkan sesuatu yang jarang: Pertemuan dua tim yang benar-benar layak disebut terbaik.
PSG dan Inter bukan tim yang tiba-tiba panas di akhir atau dibantu undian mudah. Mereka menempuh jalan terjal dan tetap berdiri tegak.Tidak ada narasi underdog, tidak ada drama keberuntungan—yang ada adalah kualitas, konsistensi, dan kematangan sepakbola modern.
Dari taktik hingga determinasi, dari bintang hingga kolektivitas, dua tim ini menunjukkan bahwa menjadi "terbaik" bukan cuma soal nama besar.
Final ini adalah tentang sepakbola dalam bentuknya yang paling murni: Kerja keras, adaptasi, dan kemenangan sebagai hasil logis dari proses panjang.
Jadwal Final Liga Champions
Final UCL 2024/2025
- Pertandingan: PSG vs Inter Milan
- Stadion: Allianz Arena
- Hari: Minggu, 1 Juni 2025
- Kick off: 02:00 WIB
- Siaran langsung: SCTV
- Live streaming: Vidio >>> (((klik di sini)))