Kesamaan Xabi Alonso dan Hansi Flick yang Bisa Menguntungkan Real Madrid

3 months ago 18

Liputan6.com, Jakarta Real Madrid resmi menunjuk Xabi Alonso sebagai pelatih baru. Gaya kepemimpinannya langsung dibandingkan dengan juru taktik Barcelona, Hansi Flick.

Laporan dari SPORT mengungkap bahwa keduanya membawa pendekatan serupa: disiplin tinggi dan tanpa kompromi. Persaingan antara dua pelatih berlatar belakang Bundesliga ini akan menjadi salah satu bumbu menarik di La Liga musim depan.

Era Carlo Ancelotti yang lebih santai, di mana pemain bintang diberi kebebasan lebih, telah berakhir di Santiago Bernabeu. Alonso dikenal sebagai figur yang tegas, menekankan struktur taktis, dan tidak mentolerir pelanggaran aturan. "Baginya, ketepatan waktu adalah hal mutlak," tulis laporan tersebut, menggambarkan standar tinggi yang diterapkannya.

Perubahan ini menandai babak baru bagi Los Blancos, di mana kedisiplinan akan menjadi fondasi utama. Alonso dan Flick, meski berada di kubu rival, ternyata memiliki filosofi serupa dalam membangun tim yang solid dan profesional.

Alonso vs Flick – Dua Sosok Disiplin dengan Gaya Mirip

Xabi Alonso dan Hansi Flick sama-sama dikenal sebagai pelatih yang tidak main-main dalam menerapkan aturan. Aleix Garcia, mantan pemain Alonso di Bayer Leverkusen, mengungkap, "Xabi Alonso tidak suka candaan." Baginya, profesionalisme adalah harga mati dan kelalaian kecil sekalipun bisa berakibat fatal.

Contoh nyata terjadi ketika Alonso menghukum Florian Wirtz, bintang Leverkusen, dengan menjadikannya pemain cadangan hanya karena terlambat latihan. Langkah ini mirip dengan yang dilakukan Flick di Barcelona, seperti ketika Jules Kounde harus merasakan konsekuensi serupa. Keduanya membuktikan bahwa tidak ada pemain yang kebal dari aturan, sekalipun mereka adalah bintang utama.

Baik Alonso maupun Flick percaya bahwa disiplin defensif dan komitmen total adalah kunci kesuksesan. Flick tidak ragu mencadangkan pemain bintang jika performanya buruk. Alonso diprediksi akan mengambil pendekatan serupa di Madrid.

Perubahan Budaya di Real Madrid - Dari Santai ke Super Ketat

Di bawah Ancelotti, suasana di Real Madrid cenderung lebih fleksibel, memungkinkan pemain seperti Vinicius Junior atau Jude Bellingham berekspresi lebih bebas. Namun, kedatangan Alonso mengisyaratkan perubahan besar: toleransi terhadap pelanggaran kecil akan hilang dan setiap pemain harus siap beradaptasi.

Florentino Perez menginginkan sosok pelatih yang menempatkan tim di atas segalanya dan Alonso adalah jawabannya. Pelatih asal Spanyol itu tidak akan ragu mengambil keputusan keras, termasuk meminggirkan pemain yang tidak memenuhi standarnya. Hal ini bisa menjadi ujian bagi beberapa bintang Madrid yang terbiasa dengan kebebasan sebelumnya.

Dengan Alonso, Real Madrid akan bermain lebih terstruktur, lebih disiplin, dan jauh lebih terarah. Perubahan ini bisa menjadi titik balik bagi Los Blancos dalam meraih dominasi di Eropa meski butuh waktu bagi para pemain untuk sepenuhnya beradaptasi.

Keuntungan untuk Real Madrid - Tim Lebih Solid dan Konsisten

Filosofi Alonso yang mengutamakan kedisiplinan sejalan dengan visi jangka panjang Florentino Perez. Madrid membutuhkan figur pelatih yang bisa menyeimbangkan bakat individu dengan kerja keras tim. Alonso diyakini mampu mewujudkannya.

Dibandingkan era Ancelotti, Madrid kemungkinan akan tampil lebih rapi secara taktis dan minim kesalahan defensif. Alonso dan Flick sama-sama membuktikan bahwa tim sukses dibangun dari fondasi disiplin, bukan hanya mengandalkan kreativitas individu.

Jika Alonso berhasil menerapkan filosofinya, Madrid tidak hanya akan menjadi tim yang tangguh, tetapi juga lebih konsisten di berbagai kompetisi. Persaingan dengan Barcelona-nya Flick akan semakin sengit. Sebab, keduanya membawa mentalitas serupa: menang dengan cara terorganisir!

Sumber: Madrid Universal

Read Entire Article
Bisnis | Football |