Liputan6.com, Jakarta Musim yang mengecewakan bagi Manchester United berakhir dengan luka baru: kekalahan di final Liga Europa dan absennya mereka dari kompetisi Eropa musim depan.
Kekalahan 0-1 dari Tottenham Hotspur di Bilbao menjadi pukulan telak yang tak hanya menyakitkan secara emosional, tapi juga berdampak signifikan terhadap rencana besar klub di bursa transfer musim panas 2025.
Kegagalan ini bukan sekadar urusan prestise, tapi juga soal uang. Dengan tidak tampil di Liga Champions, Setan Merah diperkirakan akan kehilangan potensi pendapatan hingga £100 juta.
Pendapatan tersebut biasanya berasal dari sponsor, hak siar televisi, serta pemasukan dari laga kandang. Situasi ini berisiko menggagalkan ambisi United untuk merekrut pemain-pemain bintang yang masuk dalam daftar prioritas.
Nama-nama seperti Viktor Gyokeres (Sporting Lisbon), Benjamin Sesko (RB Leipzig), hingga Liam Delap (Ipswich Town) sebelumnya menjadi incaran utama. Namun, kondisi finansial yang menipis membuat manajemen klub mempertimbangkan opsi alternatif — atau dengan kata lain, 'Plan B'.
Blak-blak Ruben Amorim
Pelatih kepala Ruben Amorim pun mengakui kondisi sulit ini. Dalam konferensi pers usai kekalahan di Bilbao, ia berkata, “Kami memiliki dua rencana untuk bursa transfer.
Tidak bermain di Liga Champions adalah situasi berat, tapi kami harus melihat sisi positifnya. Kami akan punya lebih banyak waktu untuk fokus membangun tim dan tampil lebih baik di Premier League.”
Beberapa nama baru mulai mencuat sebagai alternatif. Berdasarkan laporan SunSport, pemain-pemain seperti Lorenzo Lucca, Mateo Retegui, Moise Kean (eks Everton), dan Jean-Philippe Mateta (Crystal Palace) masuk dalam radar United.
MU Bersiap Ditinggal Pemain
Namun masalah tidak berhenti di situ. Absennya United dari pentas Eropa musim depan juga bisa memicu eksodus pemain. Bruno Fernandes, sang kapten, dikabarkan diminati klub-klub Arab Saudi dan memberikan sinyal bahwa dirinya terbuka untuk hengkang — terutama jika klub perlu menjualnya demi keuangan.
“Saya selalu jujur. Saya akan tetap di sini sampai klub mengatakan waktunya saya pergi,” ujar Fernandes. “Jika klub merasa harus melepas saya untuk mendapatkan dana, maka itulah kenyataannya. Sepak bola kadang berjalan seperti itu.”
Sementara itu, bintang muda Alejandro Garnacho tak kalah blak-blakan dalam mengungkapkan kekecewaannya. “Musim ini sangat buruk. Kami kalah di final, kami tak mengalahkan siapa pun di liga,” keluhnya.
“Saya hanya bermain 20 menit di final padahal tampil di semua laga sebelumnya. Saya akan menikmati liburan musim panas, setelah itu kita lihat.”
Amorim Juga Bisa Pergi
Tak luput dari sorotan, posisi Amorim pun ikut goyah. Meski menyatakan tidak akan mundur, ia menyampaikan bahwa dirinya siap pergi kapan saja jika dianggap bukan sosok yang tepat oleh Sir Jim Ratcliffe, pemilik baru klub.
“Jika dewan atau fans merasa saya bukan orang yang tepat, saya akan pergi keesokan harinya, tanpa perlu negosiasi kompensasi,” ucapnya dengan nada tegas.
Manchester United akan menutup musim Premier League dengan menghadapi Aston Villa akhir pekan ini. Hasil laga tersebut akan menentukan apakah mereka finis di posisi ke-17 — posisi yang tentu tak sepadan dengan nama besar klub.
Tantangan besar menanti Manchester United. Dengan kondisi internal yang belum stabil dan masa depan sejumlah pemain kunci yang belum jelas, musim panas ini akan menjadi penentu apakah Setan Merah bisa bangkit — atau justru semakin terpuruk.
Sumber: The Sun