Liputan6.com, Jakarta Tottenham Hotspur akhirnya mengakhiri penantian panjang selama lebih dari empat dekade untuk kembali meraih trofi di kompetisi Eropa.
Pada final Liga Europa 2024/2025 yang digelar Kamis (22/5/2025) dini hari WIB, Spurs menaklukkan Manchester United 1-0 lewat gol tunggal Brennan Johnson. Laga digelar di Stadion San Mames, Bilbao.
Gelar ini menjadi pencapaian besar bagi Tottenham, yang terakhir kali mengangkat trofi Eropa pada tahun 1984 saat menjuarai UEFA Cup. Selama 41 tahun, Spurs kerap tampil di kompetisi antarklub Eropa, namun selalu gagal menyelesaikannya dengan trofi.
Kemenangan ini bukan hanya mengakhiri paceklik gelar di Eropa, tetapi juga memberikan suntikan moral besar bagi klub yang mengalami musim penuh tekanan. Spurs berhasil menuliskan sejarah baru meski tampil buruk di Premier League.
Kilas Balik: Kejayaan Terakhir di Tahun 1984
Pada tahun 1984, Tottenham berhasil menjuarai UEFA Cup setelah mengalahkan Anderlecht sang juara bertahan lewat adu penalti di final dua leg.
Saat itu, Spurs diasuh oleh Keith Burkinshaw dan diperkuat oleh pemain-pemain legendaris seperti Steve Perryman dan Tony Parks, sang kiper yang jadi pahlawan adu penalti.
Gelar tersebut menjadi yang kedua dalam sejarah klub di kompetisi UEFA setelah keberhasilan serupa pada 1972. Tottenham juga tercatat sebagai tim Inggris pertama yang pernah menjuarai kompetisi Eropa—yakni Cup Winners’ Cup pada 1963.
Namun setelah 1984, prestasi Spurs di Eropa cenderung stagnan. Mereka sempat mencapai final Liga Champions 2018/2019, tetapi kalah dari Liverpool. Beberapa musim lainnya hanya berakhir di babak gugur.
Empat Dekade Tanpa Gelar: Sebuah Penantian yang Melelahkan
Rentang 41 tahun tanpa gelar Eropa menjadi tekanan tersendiri bagi Tottenham. Berbagai era kepelatihan, termasuk di bawah Harry Redknapp, Mauricio Pochettino, hingga Jose Mourinho, gagal memberikan trofi kontinental yang diidamkan fans.
Pada musim 2024/2025 ini, keberhasilan di Liga Europa justru datang di tengah situasi sulit. Tottenham tampil buruk di Premier League dan kemungkinan finis di posisi ke-17. Namun di Liga Europa, mereka menunjukkan kedewasaan taktikal dan semangat pantang menyerah.
Kemenangan atas Manchester United di Bilbao pun menjadi puncak emosional perjalanan panjang Spurs di Eropa. Brennan Johnson menjadi pahlawan dengan gol penentu dan Son Heung-min akhirnya mengangkat trofi.