7 Fakta Menarik di Balik Keberhasilan Napoli Juara Serie A 2024/2025

Liputan6.com, Jakarta Napoli kembali mengukir sejarah di Serie A dengan meraih Scudetto keempat mereka pada musim 2024/2025. Kemenangan 2-0 atas Cagliari di pekan terakhir memastikan posisi puncak klasemen dengan 82 poin, unggul satu angka dari Inter Milan.

Di bawah arahan Antonio Conte, Partenopei menunjukkan kebangkitan luar biasa setelah musim sebelumnya finis di peringkat ke-10.

Kesuksesan ini tidak lepas dari kontribusi pemain-pemain kunci seperti Scott McTominay dan Romelu Lukaku, serta strategi jitu Conte yang mampu memaksimalkan potensi skuadnya.

Tentu keberhasilan kali ini pun terasa istimewa setelah musim sebelumnya hanya finis di peringkat ke-10 dan kehilangan dua pilar utama, Victor Osimhen dan Khvicha Kvaratskhelia. Namun, Napoli bangkit dengan semangat baru dan strategi jitu.

Berikut tujuh fakta menarik yang mengiringi keberhasilan Napoli menjuarai Serie A 2024/2025:

Napoli meraih gelar Serie A keempat mereka, menambah koleksi setelah sebelumnya juara pada musim 1986/1987, 1989/1990, dan 2022/2023. Kemenangan ini menunjukkan konsistensi klub dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan dua gelar dalam tiga musim terakhir, Napoli menegaskan diri sebagai kekuatan baru di sepak bola Italia. Prestasi ini semakin memperkuat posisi mereka di kancah domestik.

Antonio Conte menjadi pelatih pertama yang memenangkan Serie A bersama tiga klub berbeda: Juventus, Inter Milan, dan kini Napoli. Keberhasilannya bersama Napoli menunjukkan kemampuannya dalam membangun tim juara.

Meskipun sempat absen dari pinggir lapangan karena skorsing, Conte tetap mampu memimpin timnya meraih kemenangan krusial di laga terakhir. Dedikasi dan strateginya menjadi kunci sukses Napoli musim ini.

Scott McTominay tampil gemilang di musim debutnya bersama Napoli, mencetak 17 gol dan menjadi pemain terbaik Serie A musim ini. Perannya sebagai gelandang box-to-box memberikan dampak besar bagi tim.

Gol spektakulernya ke gawang Cagliari menjadi penentu kemenangan di laga terakhir, sekaligus mengukuhkan statusnya sebagai pahlawan baru di Naples. Fans menjulukinya "McFratm" sebagai bentuk apresiasi.

Romelu Lukaku menjadi top skor Napoli dengan 14 gol dan 10 assist, menunjukkan kontribusi besarnya di lini depan. Kehadirannya menggantikan peran Osimhen yang hengkang.

Kombinasi Lukaku dan McTominay menjadi duet mematikan yang sulit dihentikan lawan, membawa Napoli ke puncak klasemen. Kerja sama mereka menjadi kunci keberhasilan tim musim ini.

Napoli mencatatkan pertahanan terbaik di Serie A dengan hanya kebobolan 27 gol sepanjang musim. Soliditas lini belakang menjadi fondasi kesuksesan mereka.

Kiper Alex Meret dan barisan bek seperti Giovanni Di Lorenzo, Olivera, dan Rrahmani tampil konsisten, menjaga gawang dari ancaman lawan. Pertahanan kokoh ini menjadi pembeda di persaingan ketat liga.

Napoli memilih fokus penuh pada Serie A, mengorbankan kompetisi lain seperti Coppa Italia untuk menjaga konsistensi di liga. Keputusan ini terbukti efektif dalam meraih gelar juara.

Dengan jadwal yang lebih ringan, tim dapat menjaga kebugaran pemain dan memaksimalkan performa di setiap pertandingan liga. Strategi ini menunjukkan perencanaan matang dari manajemen dan pelatih.

Kemenangan Napoli disambut meriah oleh para pendukung di seluruh kota Naples, dengan perayaan besar-besaran di jalanan. Stadio Diego Armando Maradona menjadi pusat euforia fans.

Flare, kembang api, dan nyanyian menggema sepanjang malam, menunjukkan betapa besar arti gelar ini bagi masyarakat Naples. Kemenangan ini menjadi momen bersejarah yang akan dikenang lama.