Ini Dampak Investasi China ke Ekonomi Indonesia

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) sekaligus Staf Khusus Kementerian Investasi Bidang Hilirisasi Industri dan BKPM, Rico Rustambi, menyatakan keterlibatan investasi China merupakan salah satu langkah strategis dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% sebagaimana dicanangkan dalam program Asta Cita Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Peran investasi China ya di Indonesia dari sisi Kadin, tentu kita melihat ini salah satu opsi untuk mempercepat investasi di Indonesia dalam rangka mensukseskan program Asta Cita Pak Prabowo untuk menargetkan 8% pertumbuhan ekonomi,” ujar Rico kepada wartawan, usai menghadiri Inaugural Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment for Better Business Better World and Sustainable Development Goals, Minggu (25/5/2025).

Ia menjelaskan forum ini membuka berbagai peluang konkret investasi, terutama di sektor energi hijau, teknologi, kesehatan, serta pengembangan sumber daya manusia. 

Salah satu pembahasan menarik dalam forum tersebut adalah inisiatif dari sektor swasta dan pemerintah Hongkong untuk mendukung program makan bergizi gratis di Indonesia guna memperkuat ketahanan pangan nasional.

Sektor Prioritas Investasi

“Salah satu juga yang didiskusikan adalah bagaimana private sector maupun government Tiongkok sangat berkeinginan untuk membantu program makan bergizi gratis terkait bagaimana food security atau ketahanan pangan itu bisa diciptakan di Indonesia dengan menerapkan teknologi tercanggih,” jelasnya.

Rico juga menyebutkan beberapa produk hasil kerja sama investasi akan segera diluncurkan, termasuk yang berkaitan dengan sektor-sektor prioritas investasi dari pihak swasta Tiongkok. 

Inisiatif ini diharapkan dapat segera dieksekusi guna memberi dampak nyata terhadap pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 

4 Produsen Kendaraan Listrik China Bakal Bangun Pabrik di Indonesia

Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menyatakan ada empat perusahaan asal China akan menanamkan modalnya dan membangun pabrik pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

"Wah banyak, tapi yang paling depan itu mungkin ada tiga atau empat, saya ga bisa sebut nama-namanya," ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir dalam acara Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment diikutip dari Antara, Minggu (25/5/2025).

Dikatakan Pandu, empat perusahaan tersebut memiliki berbagai segmen ketertarikan investasi, seperti pengembangan baterai EV, pusat data, dan layanan konsumen.

"Jadi nanti kita lihat satu per satu," katanya lagi.

Ia menekankan, investasi perusahaan China di Indonesia harus tak hanya memberikan dampak ekonomi saja, melainkan turut berdampak pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pengetahuan teknologi informasi.

"Jadi per hari ini China yang advance, kita belajar langsung aja dari China. Tapi nantinya InsyaAllah bisa juga kita jadi salah satu leadernya," ujar Pandu.

Perusahaan Otomotif China

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menyatakan ada empat perusahaan asal China akan menanamkan modalnya dan membangun pabrik pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

"Wah banyak, tapi yang paling depan itu mungkin ada tiga atau empat, saya ga bisa sebut nama-namanya," ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir dalam acara Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment diikutip dari Antara, Minggu (25/5/2025).

Dikatakan Pandu, empat perusahaan tersebut memiliki berbagai segmen ketertarikan investasi, seperti pengembangan baterai EV, pusat data, dan layanan konsumen.

"Jadi nanti kita lihat satu per satu," katanya lagi.

Ia menekankan, investasi perusahaan China di Indonesia harus tak hanya memberikan dampak ekonomi saja, melainkan turut berdampak pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pengetahuan teknologi informasi.

"Jadi per hari ini China yang advance, kita belajar langsung aja dari China. Tapi nantinya InsyaAllah bisa juga kita jadi salah satu leadernya," ujar Pandu.

Read Entire Article
Bisnis | Football |