Laba BTN Syariah Tembus Rp199 Miliar hingga Maret 2025

4 days ago 5

Liputan6.com, Jakarta Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN Syariah) mencatatkan pertumbuhan signifikan pada kuartal I-2025.

Laba bersih BTN Syariah hingga Maret 2025 tercatat mencapai Rp199 miliar, naik 21,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan pembiayaan sebesar 18,2% (yoy) menjadi Rp46,3 triliun dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 19,9% yoy menjadi Rp51,4 triliun.

Dengan kinerja ini, total aset BTN Syariah melonjak menjadi Rp61,2 triliun, atau tumbuh 11,6% yoy.

Dorong Ekosistem Syariah dan Inovasi Digital

Direktur Consumer Banking BTN, Hirwandi Gafar, menyebut capaian tersebut menjadi bukti keberhasilan transformasi BTN Syariah dalam mengembangkan layanan perbankan syariah, terutama untuk pembiayaan sektor perumahan.

Menurutnya, BTN Syariah terus memperkuat inovasi layanan digital serta menggarap potensi pasar syariah nasional yang belum tergarap optimal.

“Ke depan kami akan fokus membangun layanan digital banking syariah yang terintegrasi dengan ekosistem pembiayaan perumahan, agar bisa menjangkau masyarakat lebih luas,” ujar Hirwandi, Rabu (21/5/2025).

Raih Penghargaan Internasional dan Siap Spin Off

Prestasi keuangan BTN Syariah diperkuat dengan penghargaan Best Islamic Bank–Indonesia 2025 dari Euromoney.

Pengakuan ini diberikan atas kontribusi BTN Syariah dalam mendukung pembiayaan perumahan rakyat dan pembangunan sektor syariah yang berkelanjutan.

Adapun, proses spin off BTN Syariah sedang berlangsung sejalan dengan amanat UU P2SK dan POJK 12/2023.

BTN telah mendapat persetujuan Kementerian BUMN untuk mengakuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai langkah strategis menuju entitas bank umum syariah penuh sebelum akhir 2025.

RUPST BTN Sepakati Tebar Dividen Rp 53,57 per Saham hingga Restrukturisasi Unit Syariah

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN telah melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 26 Maret 2025.

Pada rapat tersebut, pemegang saham BTN menyetujui sejumlah agenda. Di antaranya termasuk dividen, akuisisi dan restrukturisasi syariah, serta perubahan manajemen.

Pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar 25% atau Rp 751,83 miliar dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp 3 triliun. Sedangkan sebesar 75% atau sejumlah Rp 2,25 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha perseroan.

Nilai pembagian dividen tersebut setara dengan Rp 53,57 per lembar saham yang akan dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham, yakni Pemerintah Republik Indonesia sebesar 60% dan Publik sebesar 40%.

Nixon mengatakan, pembagian dividen tahun buku 2024 merupakan komitmen BTN untuk meningkatkan kontribusi kepada pemerintah, serta upaya perseroan untuk meningkatkan shareholders value kepada investor.

"Pemberian dividen sebesar 25% tetap akan dapat menjaga rasio permodalan perseroan pada tahun 2025 di atas persyaratan regulator. Dengan adanya pembagian dividen tersebut, BTN berharap dukungan investor terhadap BTN semakin solid,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu usai RUPST Tahun Buku 2024 di Menara I BTN, Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (26/3).

RUPST BTN juga menyetujui rencana perseroan untuk mengakuisisi bank umum syariah (BUS) yakni PT Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai bagian dari rancangan pemekaran (spin-off) unit usaha syariah yakni BTN Syariah. Dengan mengantongi persetujuan tersebut, BTN akan melanjutkan proses pengajuan izin akuisisi kepada regulator.

Read Entire Article
Bisnis | Football |