Simon Tahamata Ikut Ambil Peran dalam Persiapan Timnas Indonesia U-23 Jelang Piala AFF U-23 2025

2 months ago 13

Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia U-23 resmi memulai persiapan menuju Piala AFF U-23 2025. Turnamen usia muda paling prestisius di kawasan ASEAN itu akan digelar pada Juli 2025, dan menariknya, Indonesia bakal bertindak sebagai tuan rumah.

Berlangsung di dua kota besar, yakni Jakarta dan Bekasi, Indonesia tergabung di Grup A bersama Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Persaingan di grup ini diprediksi akan ketat, terutama dengan kehadiran rival klasik, Malaysia.

Skuad Garuda Muda sudah menggelar latihan perdana pada Senin (24/6/2025) di Stadion Madya, Jakarta. Di bawah kendali pelatih Gerald Vanenburg, sebanyak 30 pemain dipanggil untuk menjalani program pemusatan latihan selama tiga pekan ke depan.

Namun, yang menarik perhatian adalah kehadiran sosok Simon Tahamata dalam proses pembentukan tim ini.

Peran Penting Simon Tahamata

Simon Tahamata, eks pelatih akademi Ajax Amsterdam, kini menjabat sebagai Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia. Meskipun posisinya lebih banyak bekerja di balik layar, perannya mulai terasa dalam persiapan Garuda Muda menuju Piala AFF U-23.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Manajer Timnas Indonesia U-23, Ahmed Zaki Iskandar. Ia menyebut Tahamata memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter dan arah permainan tim yang kini dinahkodai Vanenburg.

“Karakter (Gerald Vanenburg) sangat baik dan tentu saja ini juga dibantu sama coach Simon Tahamata sekarang dalam rangka memberikan banyak bimbingan kepada para pemain kita,” ujar Zaki kepada awak media.

Lebih lanjut, Zaki menjelaskan bahwa para pemain yang masuk ke dalam skuad U-23 seharusnya sudah berada dalam fase semi-dewasa dalam karier sepak bola mereka.

"Juga sudah profesional semua. Jadi mudah-mudahan waktu adaptasinya, walaupun singkat tiga minggu, tapi bisa cepat,” tambah Zaki.

Kombinasi Vanenburg dan Tahamata

Kolaborasi antara Gerald Vanenburg dan Simon Tahamata menjadi sinyal positif bagi perkembangan Timnas kelompok usia. Keduanya memiliki latar belakang sepak bola Belanda yang kuat, dengan pengalaman melatih dan mengembangkan talenta muda di Eropa.

Vanenburg dikenal sebagai pelatih dengan filosofi menyerang yang jelas, sementara Tahamata merupakan spesialis dalam pengembangan pemain muda. Kombinasi keduanya diharapkan bisa mencetak standar baru dalam pembinaan sepak bola Indonesia, khususnya di level U-23.

Sebagai Kepala Pemandu Bakat, Tahamata juga punya tugas strategis untuk memantau dan merekomendasikan pemain-pemain potensial dari berbagai kompetisi, termasuk Liga 1 dan Liga 2. Ia menjadi jembatan penting dalam proses regenerasi pemain ke tim senior.

Read Entire Article
Bisnis | Football |