Liputan6.com, Jakarta Josep Guardiola kembali jadi pusat perhatian, bukan karena trofi, tapi soal rencana perombakan skuad besar-besaran. Pelatih Manchester City itu menyebut kelebihan jumlah pemain membuat situasi tidak sehat bagi timnya.
Guardiola memastikan tidak akan mundur meski tekanan meningkat dan hasil tak selalu memuaskan. Namun, ia menegaskan akan melakukan perubahan signifikan demi keseimbangan tim.
Kondisi ini membuka bab baru di Etihad Stadium, di mana sejumlah pemain berpotensi didepak. Guardiola pun bersiap menyampaikan keputusan pahit pada para pemain yang tak lagi masuk rencananya.
Kelebihan Pemain Jadi Masalah Serius
Saat ini, Manchester City memiliki 26 pemain dalam skuad utama, dan hampir semuanya tersedia untuk laga akhir pekan. Hanya John Stones dan Mateo Kovacic yang absen karena cedera dan skorsing.
Guardiola merasa situasi ini membuatnya harus terlalu sering mencoret pemain dari daftar pertandingan. Hal itu memicu ketegangan internal dan berdampak buruk pada suasana ruang ganti.
“Empat hingga enam pemain harus tinggal di rumah dalam sebulan terakhir,” ungkap Guardiola. Ia menyebut kondisi itu tidak sehat bagi semua pihak, termasuk klub.
Pemain-Pemain yang Berpotensi Hengkang
Sejumlah nama sudah masuk radar keluar, termasuk Kalvin Phillips yang gagal memenuhi ekspektasi. Kevin De Bruyne juga hampir pasti hengkang, membuat City harus mencari pengganti di lini tengah.
Kyle Walker masih belum pasti bertahan, tergantung keputusannya sendiri dan kebutuhan tim akan full-back baru. Jika City ingin mendatangkan tiga pemain baru, bisa jadi delapan pemain harus dilepas.
Kebutuhan akan gelandang kreatif, bek kanan, dan bek kiri menjadi sorotan utama. Hal ini bergantung pada bagaimana Guardiola menggunakan Josko Gvardiol dan kondisi lini belakangnya.
Persaingan Ketat di Lini Tengah dan Sayap
Di lini tengah, Rodri masih jadi pemain kunci, didukung oleh Nico Gonzalez yang baru datang. Bernardo Silva kemungkinan besar akan lebih sering bermain di tengah musim depan.
Kehadiran De Bruyne replacement bisa menyingkirkan satu nama, dengan Ilkay Gundogan sebagai kandidat potensial. Matheus Nunes juga dalam posisi rawan, karena belum mendapat kepercayaan penuh dari Guardiola.
Di sektor sayap, persaingan tak kalah padat dengan delapan nama saling berebut tempat. Nama-nama seperti Jack Grealish, Jeremy Doku, Oscar Bobb, hingga James McAtee bisa jadi korban seleksi.
Filosofi Guardiola: Kualitas, Bukan Kuantitas
Guardiola menegaskan ia lebih suka skuad kecil dengan kualitas tinggi dibanding skuad besar yang tidak efektif. “Saya tidak ingin pemain duduk di rumah saat tim bertanding,” tegasnya.
Ia merasa kejujuran adalah kunci saat harus memberi kabar buruk kepada pemain. Klub pun disebut sudah sepakat dengan arah kebijakan ini dan siap mengambil keputusan besar.
City memang akan selalu punya skuad mahal, tapi tidak harus besar. Guardiola ingin tim yang ramping namun fleksibel, agar bisa tetap kompetitif tanpa membebani ruang ganti.