Liputan6.com, Jakarta Timnas Iran berhasil memastikan diri lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Namun, alih-alih merayakan dengan tenang, mereka kini justru dihadapkan pada situasi rumit yang tidak ada hubungannya dengan sepak bola.
Iran meraih hasil fantastis pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Iran meraih 23 poin dan finis sebagai pemuncak klasemen Grup A. Iran jadi satu dari enam negara Asia yang sudah lolos ke Piala Dunia 2026.
Harusnya, dengan tiket yang sudah berada dalam genggaman, Mehdi Taremi dan kolega bisa bermain di Piala Dunia 2026. Namun, perkembangan politik dan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat bisa jadi kendala besar.
Larangan bepergian ke Amerika Serikat yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump bisa jadi sandungan besar bagi wakil Asia Barat tersebut. Sebab, Iran masuk dalam daftar negara yang dibatasi untuk masuk ke wilayah Amerika.
Berikut situasi pelik yang sedang dihadapi Iran jelang tampil di ajang sepak bola terbesar dunia.
Iran Masuk 'Daftar Hitam' Donald Trump
Pada Maret lalu, pemerintahan Presiden Donald Trump mengeluarkan memo yang mencantumkan Iran bersama lebih dari 40 negara lain dalam daftar negara dengan pembatasan perjalanan ketat ke Amerika Serikat. Iran bahkan masuk dalam kategori tertinggi, satu level dengan negara-negara seperti Afghanistan, Somalia, dan Yaman.
Awal bulan Juni ini, Trump mengeluarkan proklamasi resmi yang mempertegas larangan tersebut. Artinya, warga Iran, baik imigran maupun non-imigran, tidak diizinkan masuk ke wilayah Amerika Serikat, tanpa terkecuali.
Kebijakan ini langsung memunculkan tanda tanya besar: bagaimana nasib Iran di Piala Dunia 2026, yang sebagian besar pertandingannya digelar di AS?
Memang ada harapan bahwa pengecualian akan diberikan untuk pemain, pelatih, dan ofisial. Tapi bagaimana dengan suporter? Hingga kini, belum ada kepastian apakah para pendukung Iran bisa masuk ke AS untuk mendukung tim kesayangannya secara langsung dari tribun stadion.
Skenario Iran Bermain di Luar Amerika Serikat
Amerika Serikat bukan tuan rumah tunggal di Piala Dunia 2026. Ada Meksiko dan Kanada yang juga jadi tuan rumah. Jika Iran berada di Grup A dan B, maka mereka tak akan bermain di Amerika Serikat pada fase grup.
Namun, jika lolos tahap berikutnya, dari sisi teknis turnamen, peluang Iran menghindari bermain di Amerika Serikat nyaris tidak ada.
Dari 48 tim peserta, hanya satu slot yang memungkinkan sebuah tim menjalani seluruh pertandingan grup di luar AS, yaitu unggulan ketiga di Grup A. Slot itu dijadwalkan memainkan tiga pertandingan di Meksiko.
FIFA Dipaksa Ambil Sikap, Situasi Bisa Makin Panas
Situasi ini menjadi dilema besar buat FIFA. Di satu sisi, Iran lolos secara sah dan berhak tampil di Piala Dunia. Di sisi lain, tuan rumah utama turnamen, yakni Amerika Serikat, secara hukum melarang warga Iran untuk masuk.
Jika tidak ada solusi konkret, FIFA bisa saja dipandang gagal menjamin akses dan keadilan untuk seluruh peserta.
Pertanyaannya sekarang, apakah FIFA akan menekan AS untuk membuat pengecualian? Ataukah mereka akan mempertimbangkan pemindahan venue pertandingan Iran ke Meksiko atau Kanada?
Sumber: The Guardian